Ungkapan Hikmiah Ke-34

341- Meniru jejak Rasul saw dalam menggalang kerjasama antar penganut agama yang berbeda  bisa dilakukan di masa sekarang. Di kota Semarang forum kerjasama itu digalang dalam wadah Petamas, kependekatan dari Pemerintah,  Tokoh Agama, dan Masyarakat (Erfan S,  11-8-2014).

342- ‘Alaikum bi Sawadzil a’zham di masa sekarang, bisa saja adalah para ulama Indonesia; kita-kita ini. Pernyataan K.H. Mustafa Bisri itu saya garis bawahi karena dalam bukti umat Islam Indonesia tidak kurang dari 60-an juta, tiga kali lipat dibanding penduduk Saudi Arabia (Erfan S, 12-8-2014).

343- Syawwal yang berarti peningkatan, dapat diisi dengan banyak cara. Ada yang berpuasa syawwal dulu, berhari raya ketupat, berhalal bihalal; ada yang mengisinya dengan saling bersalaman lalu berpuasa syawwal secara longgar; dan ada yang langsung tancap kegiatan dan pelatihan atau aktivitas lain (Erfan S, 13-8-2014).

344- Kegiatan syawwal ada yang mengisinya dengan balas “dendam”. Jika ketika puasa digunakan menahan diri, maka di bulan syawwal nafsunya dilepas bebas, sehingga ketika puasa fisik berkurang 2 kg, setelah syawwal dibiarkan banyak makan hingga fisik meningkat 5-10 kg (Erfan S, 14-8-2014).

345- Pada bulan Syawwal 1435 H, di kampus walisongo, kesibukan didominasi hadir “nutul” di finger print masuk dan pulang, halal bihalal di institut dan fakultas, serta di kesibukan administrasi dan antisipati seperti untuk dosen laporan BKD Online, pelatihan, dan siap pilihan dekan (Erfan S, 15-8-2014).

346- Aktivitas menulis atau mengarang yang istikamah sudah diperoleh manakala kita telah biasa menulis cepat di tempat yang sama dan dalam waktu yang sama setiap hari, hingga menulis telah mendarah daging dalam diri kita yang membuatnya terasa tanpa beban  (Erfan S, 16-8-2014).

347- Hidup adalah mengisi waktu yang kita hadapi dengan  melakukan kegiatan demi kegiatan dan menikmatinya dengan penuh syukur,  baik ketika diuji dengan kesenangan maupun ketika diuji berhadapan dengan kesulitan (Erfan S,  17-8-2014).

348- Kesempatan berbuat selalu datang ke hadapan kita dengan setia setiap hari untuk diisi dengan aktivitas yang mendatangkan manfaat bagi sesama. Kesadaran waktulah pembeda setiap individu,  karena tidak ada aktivitas yang dilakukan dengan benar dan baik yang akan sia-sia (Erfan S,  18-8-2014).

349- Masa depan bukan masa yang hanya kita nanti dan kita rindukan, tetapi mesti kita rencanakan dan antisipasi hadirnya dengan berbuat baik atau mengisi hari demi hari kita dengan kegiatan-kegiatan produktif dan bermanfaat bagi sesama (Erfan S, 19-20-2014).

350- Kita tak akan bisa melompat ke masa dengan tepat manakala tidak memiliki rencana yang benar, tepat dan terukur yang direalisasikan juga sejak hari ini. Karena bersegera memulai hari ini, sering membuahkan hasil yang mencengangkan pada suatu esok hari (Erfan S, 20-8-20).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *