Aktivitas Menantang di Setiap Memasuki Bulan Syawwal

Pada setiap awal syawwal, ada tumpukan aktivitas yang biasanya menumpuk. Hal itu karena pada bulan Ramadhan kita mengerah kan kemampuan untuk mencari ridha-nya dan menyambung kehidupan lanjut nanti di alam akhirat sana. Dari situ, banyak hal yang ada di bulan ini layak dinomer sekiankan, karena ada aktivitas yang begitu menggiurkan yang disiapkan oleh Allah Swt dan rasul-Nya untuk kita. Jelasnya, bulan yang tak lain dari bulan spesial umat Muhammad saw ini, bertaburan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari api neraka layak diprosesdapatkan pada bulan ini.

 

Aktivitas Tantangan

Paling tidak ada dua aktivitas menantang, yang biasa kita alami di setiap bulan Syawwal yang dapat dijelaskan berikut ini:

1- Aktivitas yang bisa ditunda

Aktivitas jenis ini biasanya aktivitas yang perlu pemikiran berat tapi bisa ditunda penyelesaiannya di bulan setelah Ramadhan. Umpamanya, menyelesaikan perkuliahan, atau menguji akhir Semester, atau menilai jawaban-jawaban mahasiswa yang menempuh ujian. Atau bisa jadi laporan penelitian, yang tidak dapat diselesaikan dengan tuntas di bulan puasa, karena lingkungan kita yang begitu dominan dengan suara-suara orang mengaji dan ceramah latihan tempaan diri pada saat kita melaksanakan puasa Ramadhan.

2- Aktivitas Peningkatan

Selain menyelesaikan momentum Ramadhan — dengan menunda aktivitas lainnya tapi penting ke pasca Ramadhan– sebagai keputusan, kita perlu memiliki pilihan tegas. Mesti bertekad, bahwa setelah menyelesaikan tugas Ramadhan, kita mesti siap dengan konsekwensi pilihan putusan kita. Paling tidak ada beberapa tugas yang masuk dalam kategori ini sbb:

Pertama, menyelesaikan tugas yang ditunda dengan tanpa salah. Banyak tugas yang ditunda ini seperti yang disebutkan di atas. Namun mengerjakannya tidak boleh sekadar selesai tetapi mesti dengan memegang prinsip “cepat tanpa amarah, lambat tanpa salah.”

1) Menyelesaikan aktivitas perkuliahan dan ujian semesteran. Misalnya: mengisi kuliah yang belum selesai, dengan meng-genapinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Atau mengoreksi jawaban-jawaban ujian yang tertunda yang belum berakhir masa ngoreksi dan menyetorkan nilainya, dan semisal itu.

2)  Menyelesaikan laporan semesteran atau penelitian yang berbobot.  Laporan semesteran semisal BKD (Beban Kinerja Dosen) memang maksimal hanya bernilai 16 SKS, tetapi itu bulan tugas yang layak disepelekan, karena bukti-bukti kelengkapannya harus disertakan pada aspek-aspek tri dharma pt yang telah kita lakukan selama setengah tahun.

Kedua, memrogram, memproses, dan menyelesaikan tugas Syawwal hingga Sya’ban. Pekerjaan ini tidak boleh dilewatkan, karena tanpa rencana dapat disamakan dengan kehidupan direncanakan hanya berjalan tetapi tanpa hasil yang jelas. Rencana pun mesti dengan memikirkan matang tentang realisasinya dan sekaligus memikirkan penyelesaiannya. Karena kerja tanpa realisasi, sama dengan sekadar mewacanakan tanpa pantauan untuk menyelesaikannya.

 

Dari Naik Ekor ke Peningkatan

Di masa kita sudah menggunakan kelender hijri, syawwal dengan arti ekor unta betina yang naik karena sedang bunting sudah tidak eranya lagi dipegangi. Itu artian yang sudah lewat. Sekarang sudah waktunya kita mengambil makna yang penuh perspektif, yaitu pemaknaan yang menantang kita melakukan amaliah yang bermaksud untuk mendapatkan pahala yang sekeligus kehidupan lanjut di negeri akhirat yang akan datang.

Pilihan aktivitas ke arah pencerahan di masa syawwal mesti direncanakan dengan tepat, manatang, plus memprosesnya dan menyelesaikannya ke arah yang optimal, semoga juga akan berjumpa dengan taufiq-Nya, bagi peningkatan terbaik bagi aktivitas 11 bulan yang kita hadapi (Erfan S).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *