Bapak Dr K.H. A. Hasyim Muzadi: Telah Berpulang 16 Maret 2017
Bapak Dr. K.H. Ahmad Hasyim Muzadi telah berpulang ke Rahmatullah. Waktu tepatnya adalah hari Kamis, 16 Maret 2017 sekitar pukul 06.15, di Malang Jawa Timur. Namun berdasarkan wasiat beliau kepada beberapa sumber yang terpercaya, beliau mohon untuk dikebumikan di Pondok Pesantren al-Hikam, Depok Jawa Barat. Untuk merekam ingatan tentang beliau, di bawah ini disertakan profil yang diramu dari beberapa sumber:
Nama: Ahmad Hasyim Muzadi, bergelar Dr. K.H. Drs. A. Hasyim Muzadi.
Lahir : di Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944
Jabatan: Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama (1999-2004 dan 2004-2009)
Istri : Hj. Mutammimah
Anak : Enam orang (3 putra dan 3 putri)
Ayah : H. Muzadi
Ibu : Hj. Rumyati
Kemampuan Bahasa : Indonesia, Arab, Inggris
Riwayat Pendidikan:
1- Madrasah lbtidaiyah Tuban-Jawa Timur 1950-1953; SD Tuban-Jawa Timur 1954-1955
2- SMPN I Tuban-Jawa Timur 1955-1956
3- KMI Gontor, Ponorogo-Jawa Timur 1956-1962
4- PP Senori, Tuban-Jawa Timur 1963
5- PP Lasem-Jawa Tengah 1963
6- IAIN Malang-Jawa Timur 1964-1969; Bahasa 1972-1982
Perjuangan KH. Hasyim Muzadi:
1- Membuka Pesantren Al-Hikam di Jalan Cengger Ayam, Kota Malang
2- Anggota DPRD Kotamadya Malang dari PPP
3- Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), Malang
4- Anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur 1986-1987
Karir Organisasi KH. Hasyim Muzadi
1-Ketua Ranting NU Bululawang-Malang, 1964
2- Ketua Anak Cabang GP Ansor Bululawang-Malang 1965
3- Ketua Cabang PMII Malang 1966
4- Ketua KAMMI Malang 1966
5- Ketua Cabang GP Ansor Malang 1967-1971
6- Wakil Ketua PCNU Malang 1971-1973
7- Ketua DPC PPP Malang 1973-1977
8- Ketua PCNU Malang 1973-1977
9- Ketua PW GP Ansor Jawa Timur 1983-1987
10- Ketua PP GP Ansor 1987-1991
11- Sekretaris PWNU Jawa Timur 1987-1988
12- Wakil Ketua PWNU Jawa Timur 1988-1992
13- Ketua PWNU Jawa Timur 1992-1999
14- Ketua Umum PBNU 1999-2004
15- Ketua Umum PBNU 2004-2009
16- Anggota DPRD Tingkat II Malang-Jawa Timur
Karya Tulis Buku:
1- Membangun NU Pasca Gus Dur, Jakarta: Grasindo, 1999.
2- NU di Tengah Agenda Persoalan Bangsa, Jakarta: Logos, 1999.
3- Menyembuhkan Luka NU, Jakarta: Logos, 2002.
Saya mengenal Kiai Hasyim Muzadi sudah cukup lama. Mengenali beliau, saya banyak melihat dari tampilan sosok kakak kandung beliau, yaitu K.H. Muhith Muzadi. Kedua tokoh itu pada tahun 2014 lalu sempat ke Tangsil Kulon Bondososo, rumah keluarga kami, dua hari sebelum kami sekeluarga memperingati Haul Ayahanda K.H. Moh. Soebahar, yang sebelum acara haul di tempat kami sempat digelar acara seminar oleh kalangan Nahdliyyin di Bondowoso.
Pada acara itu, Kiai Hasyim menjadi narasumber, sementara Kiai Muhith sempat rawuh mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh adik kandungnya KH Hasyim Muzadi, menjadi pendengar yang baik — dengan mengikuti seluruh rangkaian acara dari awal sampai purna acara.
Kiai Hasyim muzadi bagi kami sekeliarha adalah tokoh umat yang memiliki kemampuan mendekatkan dan mencerahkan. Keluasan pengaruh beliau bukan bukan hanya dikenal di kalangan warga Nahdliyyin, melainkan juga tokoh lintas agama dalam kehidupan berbangsa baik dalam level Indonesia, nasional maupun internasional. Jika diperhatikan lebih jauh, dimana pun forum didatangi Kiai Hasyim, di situlah suasana riang gembira dan pencerahan dapat kita rasakan dalam ceramahnya juga dalam jok-jok menariknya.
Beliau tokoh umat dan bangsa itu telah meninggalkan kita selama-lamanya sebagai tokoh pejuang dan pencerah umat dan bangsa pada hari Kamis, 16 Maret 2017. Wafatnya meninggalkan 6 keturunan, yang semoga menjadi tokoh yang bermanfaat bagi umat dan bangsa ke depan. Selamat jalan Kiai, kami bertekad melanjutkan perjuangan beliau, menurut kemampuan yang ada pada kami insya Allah (Erfan Soebahar).