Kedekatan dengan Ar-Rabb, Dapat Membuka Pintu Hijab

Memasuki usia yang semakin lanjut, suatu usaha semakin mendekat kepada Ar-Rabb layak terus dilakukan. Jika ketika muda dulu kita sering menunggu kematangan pengalaman untuk mendekat-Nya, maka ketika sudah berusia lanjut, masa mendekat itu sudah semakin terbatas waktunya. Dari situ, sudah bukan waktunya lagi kita menunda-nunda kedekatan diri dengan ke beberapa masa yang jauh lagi ketika usia sudah lanjut. Pendeknya, sekaranglah ihwal kedekatan diri itu kita pecahkan entah melalui dzikir individual atau melalui dzikir berjamaah atau melalui kedua-dua forum yang dapat dilakukan.

 

Kedekatan Awam

Mendekat Ar-Rabb dapat dilakukan oleh siapapun. Selain dilakukan oleh orang yang sudah mempelajari jalannya dengan detail dalam ilmu-ilmu yang jelas dan valid, dilakukan oleh para khawwas, atau dilakukan pada awwam.  Orang yang pertama, mende kati Allah dengan melalui pintu ilmu. Diantara mereka ada orang muslim, yang mencari ilmu tentang hal itu sebagai prasyarat untuk benar-benar menempuh kehidupan dekat dengannya bagi keselamatan kehidupan dunia dan akhirat. Biasanya orang yang termasuk tipe ini orientasi ilmunya adalah untuk mendapatkan petunjuk yang benar dan baik dari ilmu yang diterimanya bagi kebahagiaan dunia dan akhirat. Namun, dalam hal yang pertama ada juga tipe orang yang belajar ilmu yang semata-mata untuk ilmu, tidak mempersoalkan bahwa dari ilmu yang dikuasainya itu nanti ada dampak hidayah apa tidak terhadap dirinya. Sebab, mereka yang termasuk tipe ini menurut petunjuk hadis Nabi saw, termasuk orang yang kebanyakannya dengan ilmunya bukan bertambah petunjuknya melainkan tambah jauh (lawan dekat) dengan penciptanya. Dia semakin lama tambah semakin unggul ilmunya tetapi kering iman dan hidayahnya. Orang kedua, para khawwas yaitu mereka yang dengan ilmunya dapat membawanya langsung menuju Allah sehingga memperoleh kedekatan yang sampai sangat dekat dengan Ar-Rabbnya. Sedang yang ketiga adalah para awwam.

 

Karena bagi yang mendekat-Nya, Beliau pun juga semakin dekat kepada kita. Maka dapat dipahami dengan gamblang oleh para khawwas dan juga para awwam suatu teks hadis; bahwa jika kita mendekat-Nya sehasta maka Ar-Rabb mendekat kepada kita selaku hamba-Nya Sedepa. Begitu kita mendekatnya lebih dekat lagi, maka Ar-Rabb pun sudah Menyambut kedekatan dan Semakit Dekat lagi, hingga ada perasaan bahwa sang hamba menyatu dengan Ar-Rabb; sebagai banyak dirasakan di dalam kehidupan ini oleh para hamba Allah Swt yang salih ata salihah.

Banyak usaha dilakukan untuk mengadakan pendekatan itu. Setelah datanya relatif lengkap, maka layak tulisan ini dilanjutkan pemaparannya lebih lanjut (Erf).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *