Menyajikan Makalah di Forum Internasional: Apa ya Kata Kuncinya?

Berbicara sebagai bagian dari tugas di dunia internasional adalah suatu pengalaman. Ia tentu juga peluang yang bisa diisi bagi yang mau memanfaatkan waktu di bulan-bulan yang tersedia untuk itu. Seminar misalnya, banyak yang disediakan untuk diikuti oleh siapa saja yang berminat, baik untuk yang tingkat nasional maupun internasional. Pada masa Pandemi Covid 19, yang bermula 16 Maret 2020 yang berlangsung hingga saat tulisan ini dibuat, banyak seminar berkelas dilaksanakan di Indonesia. Tentu juga di dunia. Peminatnya tidak tidak bisa dibilang sedikit. Bahkan di Walisongo pernah ada seminar internasional yang diikuti oleh peserta yang terbanyak di dunia, yang datang dari pelbagai negara dunia, sehingga seminar ini mendapatkan predikat dari Muri dalam penyelenggaraan seminarnya.

Seminar Tentang Islamic History and Civilization

Pada Seminar dengan topok ini, dua pembicara utama dihadirkan dari luar Indonesia, yaitu Prof Martin Van Bruinessen dari Belanda dan Dr Timothy Winter (Syekh Abdal Hakim Murad) dari Universitas Cambridge. Sebelum kehadiran dua tokoh dimaksud, beberapa pembicara dari Universitas Walisongo dan pembicara dari luar UIN Walisongo, yang mendaftar sebagai peserta dalam seminar internasional dapat menjadi narasumber yang menyajikan materinya.

Disediakan 9 Panel Penyaji Seminar

Dengan tema seminar tersebut di atas, setidaknya antara lain, ada enam panel yang dapat dicatat di sini untuk diisi oleh segenap peserta sesuai dengan minat dan kecenderungan keilmuan yang dipilih. Panel Pertama, Contemporery Divelopment on Islam in the Global Politics. Panel Kedua, The Rule of Islamic Tradition in Combating Radicalism and Nurturing Moderatism. Panel Ketiga, Religious Discourse in the New Era of Industry 4.0: Opportunity and Challenge. Panel Keempat, Religious Education in the Linguid Modernity Era. Panel Kelima,  Religion and Soul: Navigating the Contemporary World. Panel Keenam, Islam in the Local Expressions in Indonesia.

Mengikuti Dua Topik
Pada setiap judul bisa diikuti oleh 1 hingga 5 pembicara. Kami pada kesempatan ini berbicara bersama tim, dari hasil penelitian yang kami ikuti. Pertama menampilkan artikel atau makalah berjudul dari penelitian individual yang diberi judul, “Living Hadith: The Conggregational Pravers at the Great Mosque of Central Java (MAJT), Indonesia”. Dan kedua, menampilkan makalah yang diangkat dari penelitian kolektif kami yang berjudul “Protection Model Concerning Children Dealing with the Law in Central Java, Indonesia.”

Menyajikan artikel atau makalah adalah hak yang dapat dipergunakan dengan baik bagi siapa pun yang sadar untuk itu. Masalah dunia ketimuran yang sering rikuh pekawuh sudah saatnya mulai ditinggalkan. Karena misi manusia yang terbaik dan perlu terus digunakan adalah, menyebar maslahan dan manfaat yang optimal bagi kegidupan di mana saja berada, baik itu tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional. Nah, ini yang terpenting. Sedang kata kunci yang dapat menyebabkan kita sadar untuk itu, adalah dipacu dengan berlatih dan terus berlatih. Itu saja kata kuncinya. (Erfan Subahar).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *