Selektivitas Hadis-Hadis Nabi: Materi Ceramah Ramadhan (3)
D. Cara Menyeleksi Hadis-Hadis Ceramah Ramadhan
Menyeleksi hadis-hadis untuk ceramah Ramadhan adalah keperluan yang sudah saatnya dilakukan secara berkelanjutan, pada tahun 2021 ini maupun pada tahun-tahun selanjutnya. Namun, pada baik pada tahun-tahun ini maupun pada tahun selanjutnya kita memerlukan pegangan kriteria untuk dijadikan pegangan atau paradigma sebelum memilih hadis-hadis yang akan dijadikan bahan ceramah setidaknya sebagai berikut:
1-Hadis-hadis yang dipilih adalah yang sejalan dengan misi kerasulan Nabi saw, yaitu untuk menyebarkan atau mengungkap misi rahmat bagi manusia seluruh alam.
2-Hadis-hadis-hadis yang dipilih adalah yang matannya pendek atau sedang sesuai dengan batasan waktu ceramah, dan jika hadisnya panjang maka ia diambil intinya dengan catatan juga sanad dan perawinya.
3-Dalam mengutip hadis-hadis diutamakan mengambil dari kitab-kitab induk atau standar; namun boleh juga mengutipnya dari aplikasi yang dewasa ini sudah tersedia yang sudah diakui kebenarannya di kalangan umat Islam peringkat dunia.
Sumber-sumber kitab yang dapat digunakan
1-Kitab Induk Sembilan, atau 15 kitab yang beredar di Indonesia
2-Kitab lain, yang sejenis yang juga banyak beredar
3-Kitab Nukilan Hadis dari kitab-kitab 9 seperti Riyadhus Shalihin dan Bulughul Maram.
E. Penutup
Hadis pada masa Nabi Muhammad saw jelas sudah dipahami keberadaannya, yang dari waktu ke waktu semakin lengkap sampai berwujud jelas sosoknya di masa pembukuan yang berbukti kenyataannya di masa sekarang dan ke depan.
Hadis yang sekarang berwujud naskah tertulis sebenarnya selain dihafal juga ditulis sejak masa Nabi; hanya di masa nabi tertuang dalam banyak pola pengungkapan: dihafal dan diuangkap secara tertulis di pelbagai alat tulis yang wujudnya bermacam-macam, non-kertas. Pembukuannya tidak di dalam bentuk kitab-kitab seperti sekarang, tetapi dalam bentuk non-kertas seperti kulit-kulit hewan, pelepah kurma, lempeng. Kumpulannya umumnya disebut dengan nama seperti suhuf.
Seleksi hadis merupakan bagian awal dari penelitian yang aktivitasnya memilah data-data yang relevan dengan apa yang akan dibahas dan menjadi temuan yang hasilnya disajikan dalam bentuk materi guna disajikan di dalam ceramah Ramadhan. Kualitas yang sudah dipenuhi dalam menyeleksi materi merupakan upaya yang benar dan baik dalam menemukan data materi ceramah yang relevan yang sejalan dengan fokus menelitian bagi bagi ceramah.
Cara menyeleksi dalil-dalil hadis, selain perlu menggunakan kreteria hadis yang mumpuni untuk diceramahkan, dapat dilakukan secara manual, juga secara digital sehingga diperoleh hadis-hadis pilihan yang relavan bagi bahan ceramah untuk puasa Ramadan.
Daftar Pustaka
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2003.
Azami, M. Mustafa, Hadis Nabi dan Sejarah Kodifikasinya, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2012.
al-Asqalany, Ibnu Hajar, Tahdzib at-Tahdzib, Beirut: Dar al-Fikr, 1984.
Ismail, M. Syuhudi, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis, Jakarta: Bulan Bintang, 1988.
al-Qardawi, Yusuf, Kaifa Nata’amal ma’a al Sunnah al Nabawiyyah, USA, al-Ma’had al-Alami li
Alfiker al-Islami.
Soebahar, Moh. Erfan, Menguak Fakta Keabsahan al-Sunnah, Jakarta: Prenada Media, 2003.
—–, Periwayatan dan Penulisan Hadis Nabi, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2012.
—–, Aktualisasi Hadis Nabi di Era Teknologi Informasi, Semarang: Rasail, 2012.