Hikmiyah: Memulai, Melanjutkan, Selesai Draft, Ngedit, dan Memublish
Membuat karya tulis adalah pekerjaan yang tidak boleh ditinggalkan bagi lestarinya peradaban. Pekerjaan ini adalah pekerjaan penting yang kerap menjadi pembeda antara mereka yang dapat kekal namanya dan mereka yang sama-sama pernah hidup namun tidak dikenang zaman dalam sepanjang waktu. Karena tulisan yang dipublish pada akhirnya mengekalkan nama penulisnya di hadapan zaman dari waktu ke waktu.
Memulai:
1- Aktivitas menulis yang paling menantang bagi siapapun adalah saat memulainya. Mereka yang berorientasi ke sempurnanya tulisan biasanya lebih lamban dari mereka yang berorientasi menulis sampai selesai dengan tidak lupa mengeditnya.
2- Apabila suatu karya sudah mulai ditulis apa pun karya yang hendak ditulis, diteruskan saja menulisnya. Buat outline sementara, terus nulis, taati outline itu, lalu diteruskan, ya ditulis sampai selesai. Diam-diam tulisan itu ternyata menemui kelengkapan dirinya. Begitu selesai draftnya, jangan lupa menyempatkan mengeditnya, sehingga tulisan jadi selesai.
3- Memulainya hitung saja menurut yang kita suka. Kalau dengan menghitung hingga angka lima sudah siap untuk memuliai semua tulisan, ya turutilah itu. Biasanya membuat pekerjaan menulis tidak menunggu sempurnanya. Dan ia benar-benar bisa wujud menjadi tulisan.
Melanjutkan:
1- Melanjutkan menulis adalah pekerjaan yang menantang kejuangan dan kesetiaan. Dalam tulisan yang berkisar 2-3 lembar, menulis selesai bisa dilakukan, asalkan diri tetap berjuangan meneruskannya dan tetap setia dengan pekerjaan menulis. Maka menulis 600 kata atau 1000 kata adalah pekerjaan yang tdak boleh meninggalkan daya juang diri dan kesetiaannya untuk bekerja sampai selesai.
2- Menulis dua atau tiga lembar sehari, tergantung niat kita. Mau nulis terus sehingga nanti akan berakhir dengan disusunnya buku atau asal menulis saja untukĀ membuat punya tabungan tulisan, maka itu tergantung kita. Yang jelas, mereka yang suka menabung tulisan, akan banyak memiliki stok tulisan yang jika suatu ketika diperlukan maka tinggal pengeluarkan apa yang diperlukan sesuai kebutuhan.
Selesai Draft lalu Ngedit:
1- Selesainya menulis draft adalah pekerjaan yang telah menemukan rasa senang dari pekerjaan menulis, karena paragraf demi paragraft telah selesai disusun. Namun, selesai suatu draft sebenarnya masih memperlukan kesetiaan tambahan, untuk maksimalnya hasil dari suatu tulisan. Karena draft itu baru sejenis pekerjaan otak kanan, yang perlu uluran dari otak kiri bagi penyempurnaan pekerjaan menulis.
2- Nah, begitu draft suatu karya selesai, sempatkan kesestiaan menulis dilanjutkan dengan mengeditnya. Dengan mengedit, minimal pekerjaan yang tidak sempat dilihat ketika menuls draft akan kelihatan bolong-bolong atau belang-belangnya untuk diperbaiki dan disempurnakan.
Memublish: Pembeda antara Karya Abadi dan Sekadar Dokumen Karya
1- Jika suatu karya sudah selesai ditulis draftnya dan sudah dilanjutnya dengan mengeditnya, sebenarnya karya dimaksud adalah sudah menjadi calon karya abadi, terutama jika pekerjaannya dilanjutkan dengan menerbitkannya. Dengan ungkapan lain, karya itu diterbaitkan atau dishare ke khalayak umum. Namun, apabila karya itu sudah selesai, bahkan sudah diedit namun kalau tidak dilanjutkan dengan menerbitkannya, bisa jadi nasibnya hanya menjadi suatu dokumen. Yang jika tidak ada yang melestarikannya karya dimaksud bisa hanya berupa dokumen atau suatu ketika bisa hilang ditelan zaman.
2- Maka menyempatkan diri memublish karya, ia menjadi penolong kita untuk menjadikannya abadi. Itulah yang dilakukan oleh orang-orang yang karyanya, sampai ke tengah-tengah zaman. Usianya bisa hidup hingga puluhan bahkan ratusan tahun. Imam Al-Syafi’i r.a., Imam al-Ghazali, dan para penulis-penulis yang memiliki daya juang dan kesetiaan tinggi, beliau mengajari kita melakukan apa yang yang kita gariskan ini. Semoga manfaat (M Erfan Subahar),