Islam dan Kehidupan Marhamah

Senin  19 Agustus 2014 lalu, Cahaya Iman di RRI Pro-4 RRI Semarang, kembali menyajikan uraian penting. Topik  kajian Prof Erfan  ketika itu diberi judul “Islam dan Kehidupan Marhamah.”

Kehidupan merupakan anugerah untuk dijalani dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat. Dari sejak bangun tidur sampai akan tidur kembali, kita dapat mengisinya dengan banyak aktivitas. Termasuk dalam bentuk mengisi hati dengan melakukan kebaikan demi kebaikan sebagai pantulan dari hidup sehat plus waras itu. Dengan hidup waras, badan yang sehat berkemampuan menebarkan amaliah yang disadari dan memberi manfaat bagi kehidupan ini.

Kehidupan marhamah merupakan pola hidup yang berangkat dari suatu landasan iman, rasa aman, sejahtera, dan harmoni. Namun yang diharapkan bisa bebas dari ancaman, kegelisahan, rasa saling curiga, dan ketidakamanan. Hidup demikian, tentu menjadi dambaan setiap individu dan masyarakat.

Rasa aman, dekat dengan iman dan amanah. Iman sebagai sesuatu yang diyakini, menjadikan pelakunya mantap dalam melakukan sesuatu yang membawa keberhasilan. Sedangkan amanah, adalah tugas yang kita jalani dengan bermodal iman yang di baliknya ada tanggung jawab dari hamba yang beriman di hadapan Pencipta. Dari tugas yang dilaksanakan dengan amanah, yang berlandaskan iman yang benar, memungkinkan datangnya kesejahteraan. Sedang kesejahteraan,  membawa pelakunya bahagia jika pelaksanakannya berkeseimbangkan dengan  harmoni.

Dengan landasan iman dan amanah, marhamah dapat berjalan baik dan lancar di dalam kehidupan. Syari’at yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw ke tengah-tengah kehidupan adalah suatu rahmat. Rahmat yang tidak terbatas untuk kalangan terbatas, melainkan untuk semesta alam. Allah Swt menyebutkan hal itu dalam firman-Nya:

šوما ارسلناك الا رحمة للعا لمين 

Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (Q.S. Al-Anbiya’/21: 107).

Ayat di atas menunjukkan misi Nabi Muhammad saw adalah  menyampai-kan syari’at yang membawa rahmat kepada semesta alam ini. Gambaran rahmat bagi semesta, erat dengan kehidupan marhamah. Muatan ramah dan ramah, berlangsung dengan seiring di dalam kehidupan ini (Erfan Soebahar).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *