Hadis Ke-6a Tentang Dosa-dosa Besar dan Taubat (1)

Dalam kehidupan ini ada sejumlah perbuatan yang dikategorikan sebagai perusak kehidupan (al-Muhlikat). Karena perbuatan itu tergolong dari prilaku syaithaniyah, yang memiliki kerusakan yang tergolong tinggi pada diri seseorang. Dari situ, pada sejumlah konsepsi atau ajaran keagamaan, perilaku syaithaniah demikian sering disebut sebagai dosa besar; yaitu lawan dari dosa kecil.

Pada kesempatan kajian kali ini, uraian menyebutnya dalam konteks dosa-besar; tujuh perilaku yang terang-terangan disebut sebagai perilaku merusak kehidupan sedang selebihnya disebut seagai dosa besar. Hadis dan terjemahnya dapat dilihat dalam uraian yang berikut ini.

 

Hadis dan Terjemah

1. Hadis  pertama, dari Anas bin Malik, yang di-takhrij oleh al-Bukhari disebut berikut ini.

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الكَبَائِرِ، قَالَ: «الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الوَالِدَيْنِ، وَقَتْلُ النَّفْسِ، وَشَهَادَةُ الزُّورِ»

Diriwayatkan dari dari Anas bin Malik r.a, dia berkata, telah ditanya Nabi saw tentang dosa besar, maka Nabi saw menjawab: “yaitu menyekutukan Allah [dengan Tuhan lain], durhaka kepada kedua orang tua, membunuh manusia, dan bersaksi palsu.”  ( H.R al- Bukhari ).

2. Hadis dari Abu Hurairah r.a. yang juga di-takhrij oleh al-Bukhari.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «اجْتَنِبُوا السَّبْعَ المُوبِقَاتِ» ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ؟ قَالَ: «الشِّرْكُ بِاللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ اليَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَاتِ الغَافِلاَتِ

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw, beliau bersabda: “Jauhilah oleh kalian tujuh perkara yang merusak atau mem-binasakan itu [wahai Rasulullah]?” Nabi menjawab: “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh manusia yang diharamkan Allah kecuali secara hak, makan harta riba, makan harta anak yatim, lari dari medan pertempuran, dan menuduh wanita mukminah yang telah membentengi diri dengan tuduhan berzina.” (H.R. al-Bukhari).

Kata Kunci: menyekutukan Allah, durhakan kepada orang tua, membunuh manusia, bersaksi palsu, sihir, makan harta riba, makan harta anak yatim, lari dari medan pertempuran, menuduh wanita mukminah yang telah membentengi diri dengan berzina.

 

Sembilan Perilaku Merusak

Dari hadis yang dinukil di atas, paling tidak ada sembilan perilaku yang disebut sebagai perusak kehidupan, atau yang disebut dapat membinasakan, atau yang sering disebut sebagai dosa besar (al-kabair). Sebelum menjelaskan satu persatu perilaku dimaksud, lebih dahulu dijelaskan tentang apakah dosa besar itu.

Yang disebut dengan dosa-dosa besar, ialah semua larangan Allah dan Rasulullah yang tercantum di dalam Al-Qur’an, al-Sunnah, serta atsar dari para salafus shalih. Allah Swt telah menjamin sesiapa yang menjauhi dosa-dosa besar dan perkara yang diharamkan, akan diampuni semua dosa-dosa kecil yang dilakukannya. Dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa’/4 ayat  31, disebutkan, yang artinya “ jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).”

Ayat di atas berisi jaminan surga bagi sesiapa yang menjauhi dosa-dosa besar.  Dalam Surah al-Najm/53 ayat 32, Allah Swt berfirman, yang artinya: “(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa”.

 

1. Menyekutukan Allah

Dosa besar yang tergolong paling tinggi adalah dosa perilaku syirik (al-Syirk). Yaitu mempersekutukan Allah, menjadikan sesuatu sebagai tandingan bagi Allah, atau seseorang beribadah kepada selain Allah Swt seperti perilaku menyembah batu, pohon, matahari, bulan, atau apapun sembahan yang lain. Allah Swt telah berfirman dalam Q.S al-Nisa’/4 : 48, yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” 

Jelasnya, dosa syirik adalah dosa yang tergolong besar, namun status dosa syirik menempati dosa paling tinggi dari sekalian dosa-dosa yang tergolong sebagai dosa besar.

 

2. Durhaka kepada orang tua

Orang yang durhaka kepada kedua orang tua (‘uquq al-walidain) adalah termasuk melakukan dosa besar, sehingga dia akan mendapat hukuman dari Allah, tidak hanya di akhirat kelak, tetapi juga mendapatkan kesulitan sejak berada di dunia sekarang. Setiap anak tidak boleh menyakiti kedua orangtua nya, baik dengan perkataan atau perbuatan. Allah Swt telah berfirman dalam Q.S Al-Israa’ : 23, yang artinya “ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.” (bersambung…)

 

143 thoughts on “Hadis Ke-6a Tentang Dosa-dosa Besar dan Taubat (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *