Ke Rumah Ananda di Bogor
Naily yang sudah berkeluarga kita kunjungi pada akhir Mei ini. Dia anak kami kedua yang setuju dengan konsep keluarga, bahwa hijrah dapat menguatkatkan, membuat kaya pengalaman, dan mempermantap pengaruh bagi kehidupan. Makanya begitu dia lulus S2, dia nyari kerja manfaat, dengan memilihnya menjadi staf yang memperkuat lipi di bidang statistiknya.
Nanda Naily diantara kado penganten
Setelah mengikatkan keluarga dengan Whildan, suaminya sejak Desember 2013 lalu. Kini, ia memilih perumahan di dekat kantornya di Cibinong Bogor. Di situ, dengan bismillah si Naily mengabdi Penciptanya melalui aktivitas kantor dan masyarakat sekitar rumah rintisannya di Taman Sukahati di bawah Perumahan Bogor Endah.
Karena berada di kehidupan nyata, tentu keseriusannya mulai diuji. Misalnya, belum lama ini dia diuji dg haidnya. Ada kesulitan, tetapi sudah ada titik terang mengenai hal ini. Tentu ketika diuji, keadaannya berangkat dari tidak begitu terang namun setahap demi setahap menjadi terang. Namun, karena sempat hingga dikiret maka solusinya baru kelihatan belakangan ini.
Saya harap kondisi ini segera disusuli dengan kondisi terbaiknya. Karena rumah tangga yang masih awal perlu segera menunjukkan aktivitasnya, betapapun ada ujian di seputar itu. Misalnya, dalam kunjungan kami ke sini sejauh ini, akan ditemukan titik-titik terang itu. Maklum, anak kami 3 orang adalah perempuan. Sekalipun tidsk sepsnjang langkah laki-laki, tetapi anak perempun rata-rata ulet dan bisa menyelesaikan masalah sedikit demi sedikit tetapi berkelanjutan.
Dengan keprigelannya, si Naily bersama suaminya merenovasi rumah yang dibiayai dari perasan keringatnya sendiri. Rumah tipe 36, dikelolanya menjadi cantik, dengan sedikit sinar mencuat dari bangunannya. Sederhana tapi mengeluarkan pesona bagi dirinya dan lingkungannya.