Memasuki 2015, Bismillah Giat Bekerja
Hari Ahad, 4 Januari 2015, kita berada di rentang libur panjang. Sekalipun liburnya sepotong-sepotong, tetapi cukup panjang. Dari Kamis 25 Desember plus libur bersama 2014, dilanjutkan dengan Kamis 1 Januari (tanpa Jum’at), jika keduanya ditambahkan dengan Sabtu dan Ahadnya, kita dapat libur yang cukup panjang. Waktunya dapat digunakan untuk mudik dan atau berlibur panjang. Waktu berlibur terasa cukup; setelah itu kita kembali bekerja dan bererja, berkerja keras dan bekerja cerdas, berikhtiar dan berdoa bagi eksistensi diri sekarang dan ke depan.
Antara Libur dan Bekerja
Hidup terbaik adalah memang harus berdisiplin. Waktu hari demi hari kita perlu diisi dengan kegiatan-kegiatan harian yang terukur. Misalnya melakukan kegiatan jasa; mengajar di suatu sekolah atau perguruan tinggi, dari pukul 5.00 pagi sampai pukul 6.30 biasa menyelesaikan satu artikel, ketika zhuhur dan ashar ngimami salat berjamaah, mengisi pelatihan dan ceramah di suatu instansi. Atau kerja bertani; menanam lombok dan tomat di pot bersuusun di kanan kiri rumah, memupuk tanaman, memeriksa tanaman yang sudah dipupuk, serta memetik dan menjualnya tanaman anggur dan jeruk yang sudah ditanam. Pekerjaan ini adalah di antara contoh kerja yang penting kita lakukan.
Dari 24 jam waktu yang kita miliki, waktu bekerja minimal bisa diambil sepertiganya. Delapan jam untuk bekerja setiap hari, dapat membawa kita lebih produktif sepanjang hal itu lebih dahulu diprogramkan dan lalu dilaksanakan dalam suatu tindakan nyata. Jika dari 6 pekerjaan diprogramkan dalam kegiatan harian, dan telah bisa selesai 3 saja. Maka sudah lumayan hitungannya dalam sebulan. Namun, jika kita dapat menyelelesaikan hingga 6 pekerjaan perhari, maka dalam sebulan 180 kerja telah diselesaikan dari tangan kita. Suatu output yang sangat menyenangkan, dapat dihasilkan dari tangan kita. Maka betapakah hasilnya, jika kita menghitungnya dalam setahun. Bagi orang-orang seperti inilah, masa libur adalah momentum yang mesti digunakan, dimana selain bisa digunakan menikmati prestasi, masa liburan adalah waktu yang dapat digunakan untuk evaluasi diri bagi peningkatan di masa-masa berikutnya.
Jadi, antara libur dan bekerja merupakan dua aktivitas yang saling menyempurnakan bagi pecapaian prestasi yang dapat dilakukan oleh seseorang di dalam kehidupan.
Peningkatan dan Keberhasilan
Jika kerja sudah menjadi bagian dari kesadaran harian kita, maka memasuki era apapun, kesiapan sudah menjadi milik kita sehari hari yang akan mempermudah mencapai keberhasilan. Tinggal selalu mendisiplin diri, perlu senantiasa dibiasakan. Karena disiplin adalah mesin fisik dari suatu pencapaian keberhasilan. Jika disiplin sudah menjadi kepatuhan yang kita pacu terus menerus dalam hidup keseharian kita, maka prestasi demi prestasi akan mudah diperoleh, sehingga peningkatan buah prestasi kerja akan segera dapat dilihat, begitu pula kinerja seseorang akan mudah dibaca dari waktu ke waktu.
Berhasil di Hasil Kerja
Keberhasilan dapat dilihat dari hasil kerja. Indikatornya ada di output yang kita hasilkan. Jika dalam sehari-hari ada orang-orang yang kelihatannya sibuk dalam kegiatan yang dilakukan, tetapi hasilnya tidak segera kelihatan maka bisa jadi ia bekerja hanya sesuai dengan keinginan saja tetapi tidak mengarah kepada apa yang sudah diprogramkan. Dengan ungkapan lain, kerja atau kesibukannya tidak berdasarkan sasaran kerja yang ingin dicapai tetapi dia hanya mengisinya dengan kepuran-puraan sibuk dalam aktivitas arian.