• Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip
Menu +
  • Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip

KH. Maimun Zubair: Isi Kantong April Tanda Rezeki Setahun?

Posted on April 30, 2015 | By admin | 2 comments

Menyimak ketokokan Kiai Maimun Zubair, kita melihat bahwa ke semakin sepuh beliau semakin lengkap. Ketokohonan beliau, bulan saja semakin memperlihatkan Pondok Pesantren di bidang kepiawaian menancapkan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu alat (sharraf, nahwu, balaghah), kepada para santri. Akan tetapi, para santrinya banyak yang diajak melek politik, melek perkembangan ilmu dunia, melainkan juga yang jangan lupa kita ketahui adalah bahwa kita juga diajak melek ilmu ekonomi. Yang terakhir ini, dapat kita lihat lebih lanjut dalam kupasan mengenai beliau pada kesempatan ini.

 

Riwayat Hidup

Nama lengkap beliau adalah Kiai Haji Maimun Zubair. Lahir pada hari Kamis, 28 Oktober 1928, putra pertama dari Kyai Zubair, sosok kiai yang kesohor karena kesederhanaan dan sifatnya yang merakyat. Ibundanya adalah putri dari Kyai Ahmad bin Syu’aib, ulama kharismatis yang teguh memegang pendirian.

Hasil gambar untuk kh maimun zubair meninggal

K.H. Maimun Zubair

Mbah Moen, begitu banyak orang biasa memanggilnya, adalah sosok yang sebagai gesekan permata dan intan. Dari ayahnya, beliau meneladani ketegasan dan keteguhan, sedang dari kakeknya beliau meneladani rasa kasih sayang dan kedermawanan. Kasih sayang terkadang merontokkan ketegasan, rendah hati seringkali berseberangan dengan ketegasan. Namun, pribadi Mbah Moen bersinergi cara pandang yang seimbang, sehingga berjam-jam kita duduk di hadapan beliau menyaksikan kelebihan-kelebihan yang jarang ditemui ketika duduk berama sosok lainnya.

Kecemerlangan di bidang keilmuan menghiasi remaja Mainun menuju dewasa. Pada usia sekitar 17 tahun, beliau sudah hafal dhabit sejumlah kitab seperti Al-Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauharotut Tauhid, Sullamul Munauroq serta Rohabiyyah fi al-Faraidh. Di bidang kitab fiqih, kepiawaian mantap ketika melahap kitab-kitab madzhab Asy-Syafi’I, semisal Fath al- Qarib, Fath al-Mu’in, Fath al-Wahhab dan sejumlah kitab kuning lainnya.

Kerasnya kehidupan pesisir tidak membuat sikap Maimun ikut keras. Beliau adalah gambaran pas dari pribadi yang santun dan matang. Sebab sejak awal beliau yang hidup dalam tradisi pesantren, diasuh langsung ayah dan kakeknya sendiri, yang membuktikan bahwa ilmu tidak harus menyulap pemiliknya menjadi tinggi hati atau ekslusif dibanding sosok yang lain.

Tampilan keseharian beliau adalah aktualisasi semua itu. Walau banyak dikenal erat tokoh-tokoh banyak tokoh nasional, beliau tidak tercerabut dari basis tradisi pesantrennya semula. Jelasnya, kematangan ilmu beliau tidak diragukan. Sebab sedari kecil, beliau sudah dibesarkan dengan ilmu-ilmu agama, ilmu-ilmu alat, piawai dalam belajar pelbagai ilmu lain yang mematangkan kepribadian.

 

Ketekunan Belajar

Pada dekade awal kemerdekaan, beliau mulai pengembaraan mencari ilmu di Luar Sarang. Mula-mula ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri di bawah bimbingan KH. Abdul Karim, yang dikenal dengan Mbah Manaf. Juga beliau menimba ilmu agama dari KH. Mahrus Ali, serta KH. Marzuqi. Tidak kurang dari lima tahun, Maimun muda belajar gigih fan tekun banyak ilmu yang diajarkan kepada segenap santru Lirboyo, tetapi itupun belum cukup bagi Maimun muda untuk menenggak habis ilmu pengetahuan.

Tanpa mengenal batas, beliau tetap menceburkan diri dalam samudra dunia ilmu pengetahuan. Sampai akhirnya, di usia 21 tahun, beliau memenuhi panggilan jiwa untuk mengembara ke Makkah al-Mukarramah, yang diantar oleh kakeknya, KH. Ahmad bin Syu’aib. Demikianlah, sekilas Kisah K.H. Maimun Zubair.

 

Politik dan Ekonomi

Di luar ilmu-ilmu alat yang begitu pula ilmu-ilmu keagamaan yang dikuasainya, beliau ternyata juga memiliki penguasaan yang tidak tanggung dalam banyak penguasaai ilmu lain. Di bidang politik, beliau yang juga dikenal tokoh Nahdhatul Ulama itu ternyata begitu piawai menangani dunia politik yang telah mengangkat reputasinya menjadi pemuka di dalam Partai Persatuan Pembangunan dengan aneka pengalaman yang unggul.

Namun, benarkah beliau juga punya kepakaran di bidang ilmu ekonomi? Tentu yang terakhir ini, layak kita kaji lebih lanjut. Akan tetapi, tatkala dunia sedang gonjang ganjing di seputar ekonomi, semisal rupiah saja sudah semakin lemah terhadap dolar Amerika. Guna memecahkan keraguan orang yang ingin membaca dirinya, terkait dengan seberapa uang akan mereka miliki sepanjang tahun 2015 ini, yang jelas layak kita pegang apa yang disampaikan oleh K.H. Maimun.

Dalam salah satu kesempatan beliau berkata dalam bahasa Jawa, Titeni yo. Angger wulan April kok nyekel duwit, insya Allah alamat nyekel duwit terus. Iki ora ono dalile, tapi keno dianggo titena. Artinya, “Coba diteliti dengan cermat ya. Jika pada setiap bulan April kok Anda memegang uang [dalam jumlah yang relatif cukup banyak], insya Allah itu pertanda bahwa Anda akan memegang uang terus [sepanjang tahun] yang berjalan.”

Kaidah di atas berisi pegangan prediksi tahunan di dunia ekomimi, bahwa jika dalam ekonomi yang kita jalani, kok pada bulan April tahun 2015 misalnya nyata-nyata kita memegang uang dalam perekonomian kita dalam jumlah yang cukup maka itu akan menjadi pertanda bahwa sepanjang tahun 2015 ekonomi kita akan tetap stabil.

Demikian, tokoh Kiai Maimun ini memberi inspirasi bagi kita untuk berjalannya segi-segi kemanfaatan baik di bidang dunia keilmuan maupun dan terutama juga di bidang ekonomi. Ternyata tokoh ini selain memiliki kecintaan di bidang ilmu, rezekinya cukup luas, juga memiliki hubungan luas dan berpengaruh dalam pelbagai pergaulan yang besar manfaatnya di NKRI ini (Erfan Subahar).

 

 

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Related

Category: Artikel, Tokoh Islam

2 comments on KH. Maimun Zubair: Isi Kantong April Tanda Rezeki Setahun?

  1. wajir says:
    April 6, 2016 at 10:07 am

    Reply
  2. wajir says:
    April 6, 2016 at 10:08 am

    amin semoga saya dapat

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terima Kasih
Anda Telah Berkunjung di Web ini
February 2019
S M T W T F S
« Jan    
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
2425262728  

Gallery

Cipayung-20121219-00284_2
Pangkalan-Baru-20111011-00082
20140812_120342
IMG-20131026-00128-1
20140828_105632-e1416452073956
IMG-20131009-00060-1
20131029_115449-1
C360_2014-12-27-16-01-45-060
20141225_081921
IMG-20150307-WA0001
20131210_075503-1
20151205_153347
IMG-20151205-WA0000

Artikel Terbaru

  • Memandirikan Anak Ketiga, Semoga Diberkahi Allah Swt
  • Trampil Dalam Lingkungan: dengan Kendaraan Roda Dua
  • Mempertajam Fokus: Mendorong diri Bisa Terus Menebar Karya Tulis
  • Mengakhiri Kajian Hadis tentang Penjagaan Allah Bagi Umat Manusia
  • Menjelang Finishing Pembangunan Rumah Nora Fachri di Gondoriyo
  • Menyelesaikan BKD dan Input Nilai Kuliah S1 FITK UIN WS Semarang
  • Menyiasati Rezeki Khazanah Pribadi dengan Buku Pdf, Dapatkah?
  • Buku Khutbah dan Kalender MUI Kota Semarang: Segera Terbit
  • Menyelesaikan Tatap Muka di Depan Peserta PPG
  • PPG di UIN Walisongo: Dari Desember s.d. Januari 2019

Statistics

  • 55
  • 7
  • 1,683
  • 17,040
  • 101,407
  • 2,195,421
  • 211,938
  • 3,828
  • 1,105

Archives

  • February 2019 (1)
  • January 2019 (10)
  • December 2018 (10)
  • November 2018 (10)
  • October 2018 (10)
  • September 2018 (10)
  • August 2018 (10)
  • July 2018 (10)
  • June 2018 (10)
  • May 2018 (17)
  • April 2018 (16)
  • March 2018 (10)
  • February 2018 (15)
  • January 2018 (17)
  • December 2017 (18)
  • November 2017 (17)
  • October 2017 (17)
  • September 2017 (18)
  • August 2017 (17)
  • July 2017 (17)
  • June 2017 (17)
  • May 2017 (17)
  • April 2017 (17)
  • March 2017 (17)
  • February 2017 (17)
  • January 2017 (17)
  • December 2016 (17)
  • November 2016 (17)
  • October 2016 (17)
  • September 2016 (17)
  • August 2016 (17)
  • July 2016 (17)
  • June 2016 (17)
  • May 2016 (17)
  • April 2016 (17)
  • March 2016 (17)
  • February 2016 (17)
  • January 2016 (17)
  • December 2015 (17)
  • November 2015 (17)
  • October 2015 (17)
  • September 2015 (17)
  • August 2015 (17)
  • July 2015 (17)
  • June 2015 (17)
  • May 2015 (17)
  • April 2015 (17)
  • March 2015 (17)
  • February 2015 (17)
  • January 2015 (17)
  • December 2014 (17)
  • November 2014 (17)
  • October 2014 (17)
  • September 2014 (17)
  • August 2014 (17)
  • July 2014 (20)
  • June 2014 (18)
  • May 2014 (19)
  • April 2014 (19)
  • March 2014 (15)
  • February 2014 (15)
  • January 2014 (16)
  • December 2013 (15)
  • November 2013 (14)
  • October 2013 (20)
  • September 2013 (17)
  • August 2013 (17)
  • July 2013 (15)
  • June 2013 (10)
  • May 2013 (17)
  • April 2013 (3)
Copyright 2019 Prof. DR. H.M. Erfan Soebahar
%d bloggers like this: