Mengisi Kuliah Berbasis Diskusi Pada Minggu Kedua

Mengisi perkuliahan adalah tugas utama tiap pengajar perguruan tinggi. Tugas dikjar ini merupakan tugas utama dosen berdampingan dengan tugas yang lain seperti penelitian, pengabdian, dan penunjang, yang mesti dilakukan dan diselesaikan. Dewasa ini, sejak empat tahunan ini, tugas dikjar ini bersama lainnya wajib dilaporkan prosesnya dengan bukti-buktinya kepada negara melalui laporan BKD yaitu Beban Kinerja Dosen.

Kuliah Mingguan

Mengisi kuliah tiap semester diatur mingguan. Semua dosen wajib mengisi kuliah hingga 16 kali pertemuan; dengan rincian, tiga kali untuk pertemuan pengantar, saat ujian tengah semester dan ujian akhir semester, sedang 13 kali pertemuan diisi dengan tatap muka bersama dosen, sesuai dengan metodenya masing-masing. Antara lain, ada yang menempuhnya dengan metode diskusi. Yaitu, setiap mahasiswa, diwajibkan membuat makalah untuk bahan diskusi pada setiap kali tatap muka perkuliahan.

Dengan menempuh metode ini, maka pada pertemuan minggu pertama biasanya digunakan sebagai pertemuan pengantar dan kontrak belajar serta pembagian tugas kelompok untuk menggarap makalah, agar ketika mengum- pulkan dan mencari data mereka dapat menemukannya, setelah sebelumnya membagi tugas untuk mencari data, menyeleksi dan menulis laporan, termasuk untuk mengedit, merichek ulang dan melaporkan sementara yang diper tanggungjawabkan ketika diekusi dan kemudian melaporka final kepada dosen dalam bentuk makalah jadi setelah sebelumnya melakukan revisi ulang.

Dari sekian perjumpaan mingguan, tampak bahwa pertemuan perdana dalam minggu pertama perkuliahan merupakan kuliah yang cukup menyenangkan. Sebab, pada kuliah pertama itulah jika dosen dan mahasiswa belum kenal maka dilakukan personal introduction, mengenalkan diri antara dosen sebagai pengajar dengan mahasiswanya dan begitu sebaliknya. Dari pertemuan ini, dosen dan masiswa saling tahu wajah dan bahasa tubuh masing-masing, sampai kepada temu pikir dan sela penting dari meraka masing-masing.

Pertemuan ini biasanya mengantar kedua belah pihak saling mantap dalam keberlangsungan pembelajaran di kelas pada kesempatan yang pertama yang akan berlanjut dengan pertemuan pada waktu-waktu berikutnya dalam 16 pertemuan yang disiapkannya dalam kuliah setiap semester.

Kuliah Minggu Kedua

Jika memasuki perkuliahan minggu pertama umumnya berlangsung dalam kondisi senang dan saling menang, sehingga terpupuk rasa saling tahu, saling mengerti, dan saling bersiap diri bagi kelancaran kuliah di minggu-minggu berikutnhya. Maka pertemuan di minggu kedua, bisa terasa lebih siap, sama menyiagakan diri bagi menemukan ilmu dan mendapatkannya dari silabus dan SAP yang sudah sama ditemukan ketika pertemuan minggu kedua ini.

Sekalipun pada pertemuan ini pada umumnya masih bersifat asumtif, tetapi para mahasiswa sudah bisa menduga dengan lebih jelas segala apa yang dikehendaki oleh dosen pada saat seperti berlangsung pada pertemuan di mingu yang pertama dahulu. Dari dugaan kuat itulah, makalah respons mahasiswa bisa dihasilkan sejak dari format kertas, pengetikan, pendekatan penulisan, hingga pola analisis yang diterapkan oleh mahasiswa ketika menulis makalahnya. Dosen yang open dan teliti, dapat melihat respons perkuliahan mahassiswa atas perkenalannya umumnya dapat dilihat pada saat pertemuan yang kedua ini, yang bisa diikuti kemudian pada kesempatan-kesempatan berikutnya, sehingga akan melahirkan kebijakannya untuk mengevaasi, apa dalam bentuk memberi tugas sisipan, tes tengah semester atau tes akhir semester. Kuliah minggu kedua, bisa dijadikan pengukur tahap pertama untuk melangkah dalam mengambil langkah-langkah tindakan dosen dalam keberlangsungan pembelajaran yang ditangani dalam perkuliahan.

Kondisi yang sering terjadi pada perkuliahan tahap kedua ini:

1. Mahasiswa menulis makalah masih belum mapan dalam mencantumkan daftar pustaka

Selain jumlah pustaka makalah yang dipakai sering tidak cukup karena limit waktu yang ditempuh untuk menuliskan makalah tidak cukup, pada makalah yang masih dalam kategori awal itu biasanya dicari dengan tergesa-gesa sehingga belum diteliti dengan cukup detail dari segi data primer atau sekundairnya.

2. Editing makalah pada tatap muka diskusi pertama umumnya belum optimal

Misalnya, bisa terjadi penulisan kata dalam makalah yang masih sering tertumbuk-tumbuh; memiringkan istilah asing sering terlewatkan; istilah baku tidaknya kata dalam makalah belum dipikirkan; konsistensi antar kalimat dalam paragraf belum mantap, dll.

3- Sistematika penulisan makalah

Ketika menulis makalah di minggu yang paling awal dari saat diskusi ini, sering makalah masih terkesan seperti sistematika ketika membuat karya tulis di OPAK. Ini terutama bagi peserta yang masih di semester pertama dan semester kedua menulis makalah. Misalnya, mereka menulis makalah dengan sistematika: pendahuluan, rumusan masalah, pembahasan, kesimpulan dan penutup yang diiringi dengan daftar pustaka yang (terkadang) masih diberi nomor buku yang dijejer dari awal sampai terakhir.

Solusi Cerdik Pengajar

Dosen yang sudah berpengalaman sangat peduli terhadap proses perkuliahan mahasiswa, terutama saat minggu pertama dan kedua. Sebab, pada saat-saat minggu demikianlah umumnya problema utama muncul yang bantuan cekatan dosen mengatasinya dapat memberi resep bagi jaminan unggul mahasiswa yang cerdas dan cermat serta sungguh-sungguh melihat keprigelan dosen dalam mengajarnya. Dari kecerdasan dosen, banyak penekanan-penekanan yang ditegaskan dengan mantap kepada mahasiswanya bagi mengarahkan atau membekali mahasiswa melangkah mantap masuk di kuliah-kuliah berikutnya.

Mengajar mereka biasanya mantap meluncur lancar dari ungkapan-ungkepan lisannya seperti: yang penting adalah…..; hal pokok mesti anda ketahui adalah…..; data yang anda gunakan mestilah…..; jangan sampai yang anda lakukan itu….. dengan norma atau sara; makalah anda bukan hanya….., dan banyak hal berkaitan dengan upaya lisan yang dapat mendongkrak kemampuan dan keunggulan mahasiswa peserta didik kita menunaikan tugas terbaiknya dalam melaksanakan tugas pembelajaran di kelas (Erfan).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *