Menyimak Info Sains dan Hadis tentang Buah Kurma dan Delima (1)
Sering dimunculkan di antara kita suatu pertanyaan: adakah sebenarnya penjelasan sains dan hadis mengenai buah kurma dan delima itu? Kalau ada penjelasannya, penjelasan seperti apakah yang dapat kita petik mengenai tiga jenis buah/biji-bijian itu? Dua persoalan ini akan coba diangkat dalam artikel saat ini semoga bermanfaat.
Via Sains dan Hadis Nabi
Banyak orang yang dewasa ini mengungkapkan kecintaan mereka kepada Islam. Misalkan, kecintaan mereka yang berupa ungkapan melalui penggalian secara serius menganai sains plus, yaitu plus melihat penjelasan ajaran Islam yang digali dari hadis Nabi. Ungkapan demikian tentu yang sesuai tingkat pemahaman, kemampuan, dan kapasitas masing-masing. Dengan kata lain, cara dan pengungkapan akan mencerminkan pemahaman dan kemampuan seseorang atau kelompok tersebut. Saintifikasi islam adalah cara yang ditempuh yang sejalan dengan perintah al-Qur`an dan Hadis nabi dilakukan penelitian untuk mencari rahasia atau hikmah atau telaah ilmiah sains yang disandingkan dengan al-Quran dan hadis, atau dengan hadis saja. Kajian demikian, selain mengungkap hikmah atau rahasia yang digali dari sains juga mengungkap petunjuk yang diperoleh dari hadis. Ada dua khazanah yang ditampilkan, yang sekaligusmengambil penjelasan dari paparan yang dapat diambil petunjuknya.
Pada subbab di bawah ini, uraian akan mencoba untuk mengangkat tiga jenis buah atau biji-bijian yang banyak dijumpai di sejumlah tempat yang bertebaran di sejumlah daerah tanah air Indonesia. Berturut-turut pembahasan diarahkan kepada penguraian rahasia setiap buah yaitu: buah kurma, delima, serta jinten hitam. Setelah melihat dari informasi sains, tiap-tiap subbab diikuti dengan menguraikan yang sejalan dengan studi hadis beserta pemahaman petunjuknya.
Buah Kurma
Uraian di bawah ini setelah menjelaskan data sains mengenai kurma juga akan memaparkan petunjuk hadis mengenainya, baik segi kualitas hadis maupun pemahaman darinya.
Kurma (Phoenix dactylifera) adalah sejenis tumbuhan palem yang berbuah manis. Tinggi pohon kurma sekitar 15-25 meter, sedang daunnya menyirip sepanjang 3-5 meter (Satuhu, 2010). Klasifikasi tanaman kurma adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Subkelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus : Phoenix
Spesies : Phoenix dactylifera L
Buah kurma memiliki karakteristik yang bervariasi. Misalnya, ia memiliki berat 2-60 gram, panjang 3-7 cm, konsistensi lunak sampai kering, berbiji dan berwarna kuning kecoklatan, coklat gelap dan kuning kemerahan (Sucipto, 2010). Kurma adalah jenis tanaman palma berasal dari kawasan Irak dan banyak ditanam di Timur Tengah dan Afrika Utara (Rostita, 2009). Jelasnya, kurma punya karakteristik khas dan bisa tumbuh di daerah tertentu.
Kebanyakan tanaman kurma tumbuh di negara-negara Arab. Madinah merupakan salah satu kota yang mempunyai ladang kurma besar. Madinah terletak di utara Mekkah yang di arah selatan, timur dan barat terdapat aktivitas gunung berapi. Letak geografis tersebut sangat berpengaruh besar, sehingga tanah di kota Madinah begitu subur (Al-Khuzaim, 2010). Dari situ, pembicaraan tentang kurma sering mengingatkan kita pada sebutan kota Madinah, sebagai tempat yang mudah memperoleh buah kurma.
Kurma mengandung asam salisilat yang bersifat anti pembekuan darah, anti inflamasi, dan menghilangkan rasa nyeri. Kandungan kalium di dalam kurma bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah karena dapat menyetabilkan denyut jantung, mengaktifkan kontranksi otot jantung, sekaligus mengatur tekanan darah. Karena itu, kalium bermanfaat dalam mencegah penyakit stroke. Kurma juga mengandung banyak serat yang baik bagi usus, hingga mencegah sembelit dan melancarkan buang air besar. Kurma dapat membantu pertumbuhan tulang karena mengandung kalsium, fosfor, dan magnesium yang sangat diperlukan untuk memelihara kesehatan tulang dan gigi (Satuhu, 2010).
Data di atas memerlihatkan bahwa kurma merupakan jenis buah yang penting dikonsumsi karena mengandung aspek penting yang menyehatkan bagi para pemakainya. Dari situ maka buah kurma seperti tertuang di dalam hadis, begitu dianjurkan oleh Nabi saw bagi kita untuk mengkonsumsinya. Terlebih ketika berada di bulan Ramadhan, banyak hadis menganjurkan orang puasa berbuka dengan kurma. Hal ini karena komposisi nutrisi di dalam Kurma. Daging buah kurma kaya akan gula yang terdiri dari 71,2-81,4 % (Eman, 2015). Rincian kandungan gula dalam kurma dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1 Kandungan Gula Dalam Daging
Kurma dari Beberapa Varietas
Varietas Kurma |
Gula Total |
Gula Pereduksi |
Sukrosa |
Glukosa |
Fruktosa |
Glu/Fru |
Ajwa |
74.3 ± 0.2b
|
71.1 ± 0.5b |
3.2 ± 0.03c |
51.3 ± 0.3a |
48.5 ± 0.2a |
1.05d |
Shalaby |
75.9 ± 0.5b |
72.6 ± 0.3ab |
3.3 ± 0.02c |
50.1 ± 0.1a |
48.3 ± 0.2a |
1.03d |
Khodari |
79.4 ± 0.3a |
74.5 ± 0.1a |
4.9 ± 0.05a |
43.5 ± 0.2c |
40.8 ± 0.2b |
1.06d |
Anabarah |
78.4 ± 0.2a |
75.5 ± 0.3a |
2.9 ± 0.01d |
51.2 ± 0.5a |
45.7 ± 0.2a |
1.12bc |
Sukkari |
78.5 ± 0.1a |
75.3 ± 0.2a |
3.2 ± 0.02c |
52.3 ± 0.1a |
48.2 ± 0.2a |
1.08c |
Suqaey |
79.7 ± 0.2a |
76.5 ± 0.1a |
3.4 ± 0.03c |
48.9 ± 0.1b |
46.3 ± 0.2a |
1.05d |
Safawy |
75.3 ± 0.1b |
71.3 ± 0.08b |
4.0 ± 0.02b |
45.6 ± 0.3bc |
38.6 ± 0.2b |
1.18b |
Burni |
81.4 ± 0.04a |
78.3 ± 0.1a |
3.1 ± 0.02c |
52.3 ± 0.1a |
47.5 ± 0.1a |
1.10c |
Labanah |
71.2 ± 0.1b |
68.2 ± 0.5b |
3.0 ± 0.03cd |
37.3 ± 0.2d |
28.05 ± 0.1c |
1.32a |
Mabroom |
76.4 ± 0.07b |
71.2 ± 0.2b |
5.1 ± 0.1 a |
51.2 ± 0.1a |
46.8 ± 0.2a |
1.16 b |
Sumber: Eman Abdul Rahman Assirey, Nutritional composition of fruit of 10 date palm (Phoenix dactylifera L.) cultivars grown in Saudi Arabia, Journal of Taibah University for Science 9 (2015) 75-79.
Berdasarkan tabel 1 di atas, tampak bahwa buah kurma kaya akan gula. Gula yang terdapat dalam daging buah kurma terdiri dari gula pereduksi, disakarida berupa sukrosa, dan monosakaridanya berupa glukosa (37,3-52,3 %) dan fruktosa (28,05-47,5 %). Adanya gula pereduksi yang besar dalam daging buah kurma menunjukkan adanya aktivitas enzim invertase yang mampu mengurangi kadar sukrosa (M. Elleuch, dkk, 2008; B. Shohail, dkk, 2009). Selain gula, daging buah kurma juga kaya akan mineral. Kandungan mineralnya terdiri dari kalsium (123-187 mg/100 g), fosfor (12-27 mg/100 mg), kalium (289,6-512 mg/100 g), natrium (4,9-8,9 mg/100 g), dan magnesium (5,6-150 mg/100 g) sebagaiman ditunjukkan pada tabel 3 berikut ini.
Tabel 2 Komposisi Mineral dalam Daging
Buah Kurma Beberapa Varietas
Mineral (mg/100 g) |
Varietas Kurma |
|||
Ajwa |
Kodari |
Safawi |
Burni |
|
Kalsium |
187 ± 0,5a |
133 ± 0,3c |
123 ± 0,4c |
168 ± 0,2b |
Fosfor |
27 ± 0,01a |
16 ± 0,01b |
12 ± 0,1c |
18 ± 0,01b |
Kalium |
4/6,3 ± 0,4a |
289,6 ± 0,8c |
512 ± 0,6a |
422,5 ± 0,5b |
Natrium |
7,5 ± 0,01a |
4,9 ± 0,01b |
8,6 ± 0,1a |
8,9 ± 0,02a |
Magnesium |
150 ± 0,7a |
60 ± 0,2c |
5,6 ± 0,03c |
100 ± 0,6b |
Sumber: Eman Abdul Rahman Assirey, Nutritional compo-sition of fruit of 10 date palm (Phoenix dactylifera L.) cultivars grown in Saudi Arabia, Journal of Taibah Uni-versity for Science 9 (2015) 75-79.
Adanya mineral kalsium, kalium dan fosfor akan membantu proses metabolisme dalam sel manusia (W.N. Sawaya, dkk, 1983; A.A Ghasim, 1994; A. Abo Hassan, dkk, 1982). Magnesium dan kalsium penting dalam perkembangan tulang yang sehat dan energi metabolisme dan besi adalah penting untuk produksi sel darah merah. Tingginya kadar kalium dan rendahnya natrium berarti bahwa kurma tepat untuk orang yang menderita hipertensi (L.J Appel, dkk, 1997).
Kandungan nutrisi pada kurma seperti diuraikan di atas, berbeda dalam hal tigkat kematangan. Hal ini berarti tingkat kematangan kurma mempengaruhi kandungan nutrisinya. Pada kurma yang belum matang (berwarna hijau), dikenal tingkat kematangan pertama (Kimri). Pada tingkat ini kelembaban dan kadar tanninnya paling tinggi. Pada tingkat Besser, kurma mulai matang yang ditandai semua bagian buah telah berwarna (full coloured). Pada tingkat ini kelembaban mulai turun dan membentuk sukrosa. Pada tingkat yang lain, yakni rutab (berwarna coklat muda), teksturnya lebih lembut, sukrosa telah dikonversi menjadi gula-gula invert. Kurma pada tingkat rutab ini paling digemari orang karena daging buahnya paling lembut dan manis di antara tingkatan lainnya. Tingkat kematangan selanjutnya yaitu tamr. Pada tingkat ini, kelembabannya paling rendah, teksturnya lembut dan manis. Bukti eksperimental di setiap tingkat kematangan kurma dapat dilihat pada tabel 4 seperti dipaparkan di bawah ini (El-Arem, dkk, 2011).
Tabel 3 Kandungan Gula dan Kelembaban
Pada Beberapa Varietas Kurma Tunisia
Samples |
Ripening stage |
% Glucose* |
% Fructose* |
% Sucrose* |
% Reducing Sugars* |
% Total Sugars* |
G/F |
% Moisture** |
Quality index r |
pH |
Alig |
Besser |
– |
– |
– |
– |
– |
– |
55.55 ± 0.06a |
5.65 ± 0.01a |
|
Rutab |
25.26 ± 0.02d |
22.66 ± 0.27c |
nd |
47.92 ± 0.90d |
47.92 ± 0.90a |
1.11 |
30.98 ± 0.27a |
6.25 ± 0.01ab |
||
Tamr |
27.30 ± 0.17d |
25.31 ± 0.50c |
nd |
52.62 ± 0.33c |
52.62 ± 0.33a |
1.06 |
25.42 ± 0.29c |
2.07 ± 0.03 |
6.77 ± 0.00c |
|
Degla |
Besser |
– |
– |
– |
– |
– |
– |
62.43 ± 1.48bc |
5.94 ± 0.02b |
|
Rutab |
16.10 ± 0.06b |
14.48 ± 0.23a |
22.97 ± 0.56 |
36.03 ± 1.18b |
53.56 ± 0.86d |
1.11 |
34.78 ± 0.12b |
6.40 ± 0.12ab |
||
Tamr |
19.95 ± 0.93b |
16.92 ± 0.25a |
17.86 ± 0.55 |
34.88 ± 0.52a |
53.89 ± 2.31c |
1.18 |
24.52 ± 0.85b |
2.19 ± 0.02 |
6.96 ± 0.00c |
|
Deglet |
Besser |
– |
– |
– |
– |
– |
– |
65.50 ± 2.82c |
5.84 ± 0.05d |
|
Nour |
Rutab |
11.79 ± 0.22c |
11.01 ± 0.09b |
38.66 ± 1.54 |
22.80 ± 0.12c |
61.47 ± 1.41b |
1.07 |
35.00 ± 1.27b |
6.34 ± 0.08b |
|
Tamr |
15.83 ± 0.13c |
14.01 ± 0.19b |
33.32 ± 1.91 |
29.79 ± 0.35b |
63.16 ± 1.59ab |
1.12 |
21.95 ± 0.31c |
2.87 ± 0.04 |
6.85 ± 0.02b |
|
Gosbi |
Besser |
– |
– |
– |
– |
– |
– |
71.41 ± 0.05d |
6.09 ± 0.00c |
|
Rutab |
28.53 ± 0.12e |
27.57 ± 0.24d |
nd |
56.11 ± 0.11e |
56.11 ± 0.11c |
1.03 |
42.22 ± 0.45c |
6.35 ± 0.00a |
||
Tamr |
29.77 ± 0.58e |
27.80 ± 0.37d |
nd |
57.56 ± 0.96d |
57.56 ± 0.96b |
1.07 |
24.61 ± 3.71b |
2.43 ± 0.31 |
6.74 ± 0.00a |
|
Horra |
Besser |
– |
– |
– |
– |
– |
– |
57.93 ± 0.02ab |
6.07 ± 0.04b |
|
Rutab |
10.90 ± 0.07a |
10.51 ± 0.31a |
31.96 ± 1.01 |
21.41 ± 0.39a |
53.38 ± 0.62b |
1.03 |
30.94 ± 0.03a |
6.57 ± 0.04a |
||
Tamr |
14.72 ± 0.13a |
14.60 ± 0.24a |
26.12 ± 0.21 |
29.32 ± 0.11a |
55.44 ± 0.10ab |
1.00 |
17.81 ± 0.68a |
3.12 ± 0.16 |
7.01 ± 0.27c |
Sumber: El-Arem Amira,
Flamini Guido, Saafi Emna Behija, Issaoui Manel, Zayene Nesrine, Hammami Mohamed, Helal Ahmed Noureddine, Achour Lotfi, Chemical and aroma volatile compo-sitions of date palm (Phoenix dactylifera L.) fruits at three maturation stages, Food Chemistry, 127 (2011), 1744-1754.
Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa kandungan fruktosa dan glukosa paling banyak pada tingkat ruthab dan tamr. Fenomena ini telah dilaporkan oleh Imad, dkk (1995) bahwa telah terjadi peningkatan kadar fruktosa dan glukosa dari kurma kimri, khalal ke rutab dan tamr . Tingginya kadar fruktosa khususnya tidak akan mengakibatkan terjadinya diabetes melitus bagi yang mengkonsumsi kurma (Aida, dkk, 2012). Justru adanya fruktosa dalam kurma terlebih pada rutab dan tamr akan menurunkan level post-prandial hyperglycemia (Johnson, 1993).
Kandungan nutrisi lainnya selain karbohidrat (gula), juga daging buah kurma mengandung protein dan lemak. Kedua biomolekul atau disebeut juga metabolit primer ini keberadaanya sangat sedikit dalam daging buah kurma.. Hal ini terbukti hasil analisis Eman (2015) terhadap 10 kultivar sampel kurma yang tumbuh di Saudi Arabia, kadar protein antara 1,72 g/100 g hingga 4,73 g/100 g berat kering. Kadar protein yang kecil ini memberikan arti bahwa kurma bukan sumber protein yang baik (S. Al-Hooti, dkk, 1997) sedangkan kadar lemak diperoleh sangat kecil yaitu sebesar 0,12 g/100 g hingga 0,72 g/100 g berat kering. Kadar lemak ini serupa dengan yang dilaporkan oleh W.N. Sawaya (1983). Kecilnya kadar protein dan lemak serupa dengan data yang dilaporkan oleh Ahmad, dkk (2014).
Adapun kadar protein dan lemak hasil analisis Eman (2015) ditunjukkan pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Komposisi Kimia (g/100 g berat kering)
Daging Buah Kurma dari 10 kultivar
Varietas Kurma |
Komposisi Kimia |
|||
Kelembaban |
Protein |
Lipid |
Abu |
|
Ajwa |
22.8 ± 0.1ab |
2.91 ± 0.02b |
0.47 ± 0.001b |
3.43 ± 0.01a |
Shalaby |
15.2 ± 0.2c |
4.73 ± 0.01a |
0.33 ± 0.005c |
3.39 ± 0.01a |
Khodari |
19.5 ± 0.1b |
3.42 ± 0.03a |
0.18 ± 0.004d |
3.42 ± 0.04a |
Anabarah |
29.5 ± 0.2a |
3.49 ± 0.01a |
0.51 ± 0.004a |
2.33 ± 0.01b |
Sukkari |
21.2 ± 0.1b |
2.76 ± 0.01b |
0.52 ± 0.001a |
2.37 ± 0.05b |
Suqaey |
14.5 ± 0.1c |
2.73 ± 0.04b |
0.41 ± 0.005a |
2.29 ± 0.03b |
Safawy |
23.6 ± 0.3ab |
2.48 ± 0.02b |
0.12 ± 0.003d |
1.68 ± 0.01d |
Burni |
24.4 ± 0.1a |
2.50 ± 0.04b |
0.67 ± 0.001a |
2.02 ± 0.01c |
Labanah |
10.5 ± 0.1d |
3.87 ± 0.05a |
0.72 ± 0.002a |
3.94 ± 0.02a |
Mabroom |
21.3 ± 0.1b |
1.72 ± 0.05c |
0.27 ± 0.001c |
2.79 ± 0.05a |
Sumber: Eman Abdul Rahman Assirey, Nutritional compo-sition of fruit of 10 date palm (Phoenix dactylifera L.) cultivars grown in Saudi Arabia, Journal of Taibah University for Science 9 (2015) 75-79.
Asam-asam lemak dalam daging buah dan biji kurma terdiri atas asam-asam jenuh dan tak jenuh. Asam lemak jenuhnya terdiri dari asam kaprat, laurat, miristat, palmitat, stearat, margarat, arakhidat, heneikosanat, behenat, dan trikosanoat. Asam lemak tak jenuhnya meliputi asam palmitileat, oleat, linoleat dan linolenat. Asam-asam lemak penyusun daging buah kurma ditunjukkan pada tabel 5.
Tabel 5 Asam Lemak dalam Daging Buah Kurma (g/100 g)
Enrollment in local colleges, 2005
Asam Lemak |
Range |
Asam Lemak Jenuh |
|
C12:0 |
0,6 – 5,4 |
C14:0 |
0,3 – 2,3 |
C16:0 |
1,7 – 1,8 |
C17:0 |
0,01 |
C18:0 |
0,3 – 0,7 |
C20:0 |
0,01 |
Asam Lemak tak Jenuh C18:1 (9) |
3,2 – 5,1 |
C18:2 (6,9) |
0,7 – 0,8 |
Sumber: Al-Showiman (1990)
Hal lain yang tidak kalah penting adalah adanya vitamin dan serat dalam daging buah kurma. Vitamin yang terkandung dalam kurma terdiri dari vitamin C (0,002-0,02 %), B1 Thaiamin, B2 Riboflavin, asam nikotinat (niasin) dan vitamin A. Kandungan vitamin dalam daging buah kurma dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6 Kandungan Vitamin Dalam Buah Kurma
Vitamin |
Konten Img/100 g kurma kering |
Rekomendasi asupan vitamin (mg/hari) |
Asam askorbat (C) |
2,4-17,5 |
40 |
Asam folat |
0,004-0,007 |
0,2 |
Asam nikotinat |
0,002 |
13 |
(Niacin) |
0,0004-0,0007 |
|
Riboflavin (B2) |
0,13-0,17 |
1,1 |
Thiamin (B1) |
0,08-0,13 |
0,8 |
Thiamin (B1) |
0,0002-0,0005 |
|
Vitamin A |
0,001 |
0,6 |
Sumber: Dalam Walid A., and Richard J. Marshal, 2003, The Fruit of the Date Palm: Its Possible Use as The Best Food for the Future ?, International Journal of Food Sciences and Nutrition, 54 (4), 247-259.
Selain vitamin, daging buah kurma mengandung serat yang tinggi yaitu 6,4 – 11,5 %. Adanya kandungan serat yang tinggi ini, akan memberikan manfaat mencegah terjadinya penyakit kanker usus, diabetes dan penyajit hati (Anonymous, 1987). Tabel 8 berikut menunjukkan adanya kandungan serat yang tnggi (Walid dan Richard, 2003). Bahkan Elleuch, dkk (2008) melaporkan bahwa kandungan serat dalam daging buah kurma dari dua kultivar di Tunisia mencapai 88 – 92,4 %.
Tabel 7 Kandungan Serat dalam Daging Buah Kurma
Varietas Kurma |
Serat (% b/b) |
Metode Penentuan |
Anbarah |
8.5 |
Fibertec system |
Bamy |
6.4 |
Fibertec system |
Bushibal |
2.6 |
Crude fibre |
Gash Gaafar |
2.9 |
Crude fibre |
Gash Habash |
3 |
Crude fibre |
Hallawi |
1.8 |
Crude fibre |
Hallawi & Sayer |
8 |
Enzymic method |
Khadrawi |
2.3 |
Crude fibre |
Lobanah Masery |
11.4 |
Fibertec system |
Lulu |
2.1 |
Crude fibre |
Rabeaah |
9.7 |
Fibertec system |
Rotanah alshara |
9.7 |
Fibertec system |
Safawi |
3.1 |
Crude fibre |
Safawy |
6.7 |
Fibertec system |
Sakhi |
4.6 |
Crude fibre |
Sayer |
1.7 |
Crude fibre |
Shahla |
2.4 |
Crude fibre |
Shalabi |
3.9 |
Crude fibre |
Shalaby |
10.4 |
Fibertec system |
Shorcy |
5.6 |
Fibertec system |
Sofry |
7.7 |
Fibertec system |
Sukkari |
4 |
Crude fibre |
Sukkary |
8.2 |
Fibertec system |
Suqaey |
8 |
Fibertec system |
Tamriraq |
10.9 |
Fibertec system |
Zahdi |
2.5 |
Crude fibre |
Sumber: dalam Walid A., and Richard J. Marshal, 2003, The Fruit of the Date Palm: Its Possible Use as The Best Food for the Future ?, International Journal of Food Sciences and Nutrition, 54 (4), 247-259.
Uraian tentang kandungan nutrisi daging kurma di atas, mulai adanya karbohidrat, protein, lemak, asam-asam lemak, vitamin, mineral dan serat, tidak berlebihan bila buah kurma dikatakan sebagai buah terbaik di masa depan (Walid dan Richard, 2003). Kajian tentang kurma tidak hanya terbatas pada kandungan nutrisi, tetapi kurma juga memiliki aktivitas antioksidan (Hammouda, dkk, 2013; Lemine, dkk, 2014; Al-Mamary, dkk, 2014), antibakteri (Eid, dkk, 2014; Al-daihan dan Bhat, 2012; Perveen, dkk, 2012; Saleh dan Otaibi, 2013; Yassein, 2012), antijamur (Bokhari dan Perveen, 2012).
Aktivitas antioksidan yang dimiliki buah kurma berhasil diungkap oleh Lemine, dkk (2014) terhadap dua tingkat kematangan kurma di Mauritania (Blah/ Khalal dan Tamr). Pengujian antioksidannya menggunakan metode DPPH, memberikan hasil bahwa rata-rata akativitas antioksidan pada tingkat Blah 107.5 µmol TEAC/100 g material kering sedangkan pada tingkat Tamr 91.2 µmol TEAC/100 g material kering. Adanya aktivitas antioksidan pada kurma disebabkan adanya senyawa polifenol. Senyawa polifenol yang terdapat dalam kurma diantaranya kelompok flavanol, flavonol, flavon, dan hidroksisinamat. Senyawa polifenol yang kebanyakan terdapat dalam daging buah matang (Tamr) adalah polisianidin (95 % dari total polifenol). Polisianidin terbanyak justru terdapat pada biji kurma bukan pada daging buahnya (Hammouda, dkk, 2013).
Adanya kandungan polifenol dalam daging buah kurma dan ekstrak kurma yang telah dicerna akan meningkatkan kesehatan usus. Peningkatan kesehatan usus ini disebabkan adanya pertumbuhan bakteri yang menguntungkan (bifido-bacteria) dan mampu menghambat proliferasi sel kanker usus. Sel kanker yang digunakan sebagai model adalah sel Caco-2. Terbukti bahwa ekstrak polifenol dan kurma yang telah dicerna mampu menghambat pertumbuhan Caco-2, dapat ditunjukkan pada Gambar 2.
Hasil penelitian ini memberikan arti bahwa dengan mengkonsumsi kurma maka akan meningkatkan kesehatan pada usus (Eid, dkk, 2014). Jadi, kesehatan usus merupakan rahasia dari mengkonsumsi makanan kurma di samping banyak lain seperti dibahas sebelumnya.
Gambar 2 Persentase Hambatan Pertumbuhan Caco-2
Dalam Bak Kultur dengan Ph Dikontrol Selama 48 Jam Periode Sebelum Fermentasi, Setelah Fermentasi 10 Jam Dan 48 Jam (Sumber: Eid, dkk, 2014).