Workshop UIN: Bagaimana Menjadi Universitas Kelas Dunia
Adalah suatu yang absah bagi suatu universitas untuk membicarakan apa-apa yang layak untuk dirinya di masa sekarang atau di masa depan. Misalkan, dia berbicara tentang bagaimana kita ini di awal-awal periode membicarakan apa dan bagaimana kita menjadi universitas yang berkelas dunia. Suatu pertanyaan dalam konteks ini bisa muncul: apa tidak terlalu pagi membicarakan hal ini? Belum-belum kok sudah berbicara dunia, padahal soal kelengkapan perangkat saja belum dimiliki lengkap kok sudah berbicara soal universitas kelas dunia?
Padahal di dunia ini jangankan yang sudah baik, yang masih compang-camping saja layak berbicara tentang dirinya atau apapun yang berbau dunia bahkan hingga akhirat.
Empat Materi
Tidak seperti biasanya, UIN Walisongo termasuk yang mencoba diri berani memasuki wacana ini. Pada hari Rabu dan Kamis, 9-10 September 2015 ini ada empat pemateri menyampaikan gagasannya yaitu:
1- Prof. Jamhari, menyampaikan “Visi dan Misi Pembaruan Pendidikan Islam ke Tingkat yang Lebih Tinggi”;
2- Prof. Fu’ad Jabali, menyampaikan “Masa Depan Studi Islam: Tantangan dan Harapan”;
3- Prof Lindsey, dari Meulburne, menyampaikan “Menjadi Universitas Kelas Dunia.”
4- Prof. Marry Galleghar menyampaikan “Kurikulum, Pengembangan Silabus, juga Metode Pengajaran”
Materi pertama sampai ketiga disampaikan pada hari pertama, yang berlangsung pada pukul 10.45 hingga pukul 16.00, sedang materi keempat disampaikan pada hari kedua yang dimulai agak pagi yaitu pukul 09.30 sampai selesai pukul 15.30, yang setelah itu pemateri segera melanjutkan perjalanan ke padang.
Pada kesempatan hari ke-dua Prof Marry, salah seorang dosen teladan di Australia, menyampaikan materi tentang Kurikulum, Silabus, dan SAP, pada hari kedua dari pagi sampai sore, yang didampingi oleh seorang penerjemah yang sangat lincah dari Jakarta.