Mendidik Kemauan Melalui Puasa di Bulan Ramadan
Kemauan adalah suatu yang tidak terlihat secara kasat mata, namun ia sebenarnya ada di dalam diri manusia. Keberadaannya sebenarnya tidak bisa dibilang sederhana, karena ia mampu untuk masukan san keluar dalam diri seseorang berupa energi besar yang bila dikelola secara baik dapat membawa manusia ke dalam suasana yang tanpa diduga.
Menjelajah Gunung
Sukar membayangkan bagaimana seseorang atau suatu komunias manusia bisa menaklukkan gunung yang tinggi yang tentu sering bercuaca dingin. Adakah sebenarnya manusia yang menaklukkannya?
Pertanyaan seperti itu kalau masih masa dahulu bisa dimajukan. Namun untuk masa sekarang sudah terlalu ketinggalan untuk dimajukan. Karena zaman sudah begitu pesat kemajuannya. Tentu saja jawabannya bukan terbatas dari hanya mengatakan ada, tetapi sudah sangat banyak.
Memindahkan Gunung
Bisa jadi seakan tidak terbayang jika melakukannya dengan tanpa dasar kemauan. Namun, ketika kemauan sudah dikelola dengan baik, gunung besar pun bukan hanya akan dapat dipindah, akan dijadikan lingkungan perumahan pun tentu saja bisa, asal manusia benar-benar telah melakukan dengan mengelola kemauannya dengan cara yang terbaik.
Puasa: Menahan yang Menghebatkan
Di balik fisik manusia bersemayam kemampuan yang besar. Dengan niat yang sudah fungsional, maka energi yang dimiliki bisa dilipatgandakan kekuatannya. Energi apakah dan seperti apakah wujudnya? Orang yang berpuasa akan sampai juga ke sana (Erfan Subahar).