Mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Unggulan di Wates Semarang
Pada tahun 2016 ini, mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Unggulan Darul Ulum (MIUDU) sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi. Memiliki anak yang pinter, trampil dalam berbahasa, dan kuat ilmu dengan basik pengalaman yang disiapkan sejak kecil adalah pilihan banyak orang tua. Maklum, jika dirunut sejak awal sesungguhnya ilmu yang kita miliki sekarang adalah hasil penanaman ilmu yang dilekatkan oleh orang tua kita ketika kita masih kecil.
Dari Keberanian dan Kesungguhan
Tekad ingin berbuat yang terbaik bagi bangsa dan agama, sudah sejak dahulu kita tanamkan kepada para guru di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Ulum. “Kami ingin berbuat seperti yang dilakukan oleh orang-orang di dunia modern ini tetapi dengan berangkat dari akar budaya yang kami miliki,” adalah semboyang yang ditanamkan oleh Prof Erfan Soebahar pada segenap dewan guru di YPI Darul Ulum. Entah kapan ini dicapai, “yang penting kita berangkat dengan paradigma ini sejak sekarang,” begitulah yang ditancapkan bersama sejak tahun 1993 yang lalu.
Ternyata tekad itu sudah tumbuh menjadi MI yang dulu gedungnya pernah jebol terkena hantaman banjir. Kini sudah menjadi gedung bertingkat dua, yang menyandang akreditasi A dalam meraih prestasi.
Madrasah Tsanawiyah, yang dulu menempati gedung MI, sekarang sudah menjadi gedung tingkat dua yang berdiri mengapit masjid “Baitul Makmur” di Kelurahan Wates.
Bahkan tidak hanya itu. Raudlatul Athfal YPI Daru Ulum pun, berdiri megah dua tingkat, persis di pinggir jalan. Padahal, RA ini dulunya berkali-kali dilanda banjir, namun sekarang air itu sudah kita atasi berjalan di sela-sela bawah bangunan, sehingga RA terasa segar dan menyenangkan mereka yang bersekolah di situ. “Dengan trampilnya putera-puteri bernyanyi, bersajak, banyak ketrampilan, dan dapat melakukan salat lima waktu lengkap dengan bacaannya oleh setiap putera-puteri kita,” maka RA akhir-akhir ini kebanjiran peminat.
Akhirnya, Madrasal Aliyah juga berdiri. “Dengan berangkat dari tekad bersama, sekalipun berawal dari ngampung bangunan mushalla, lalu meluaskan diri di garasi mobil untuk bisa mulai menangani sekolah remaja kita,” akhirnya sebuah MA sekarang berdiri dengan dua tingkat juga di Wates Kota Semarang.
Bekal berani namun bersungguh-sungguh telah membuat yang diinginkan menjadi kenyataan. RA, MI, MTs, hingga MA telah benar-benar berdiri menjalankan amanat masyarakat di Wates yang dulu dikenal dengan Gondoriyo.
Rencana Segera Diwujudkan
Sudah tidak cukup bagi orang yang gregeten melihat anak hebat, jika madrasah hanya biasa-biasa saja. Nah, di sinilah bermula munculnya MIUDU. Sudah waktunya ngantor hehe…. Ngajar pagi…. (Pamit dulu ya).