Menebar Gagasan di Aktivitas Akademik dan Pengabdian (3)
Tatkala saya mengisi pengajian al-Qur’an dan Hadis di Majelis Taklim Jum’at Subuh Bedagan Semarang, yang dilaksanakan sejak tahun 2004 sepekan sekali. Atau, berkiprah di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Ulum Wates Semarang, yang dilaksanakan sejak tahun 1991. Atau mengisi ceramah Cahaya Imani atau Cahaya Pagi (diubah namanya sejak 2018) pada Senin pagi di RRI Program Empat (sejak 2013), atau mengisi Khutbah Jum’at atau pengajian lain. Atau mengisi aktivitas di MUI sejak tahun 2000-an, yang sejak 2015 diamanati sebagai ketua umum, maka tulisan-tulisan kami pada waktu-waktu ini yang dituangkan ini tentu dapat dikategorikan sebagai tulisan pengabdian.
Baik yang ditulis mengenai Al-Quran atau tafsir, hadis, ilmu hadis. Juga fiqih atau ushul fiqih, atau yang berkenaan dengan pemikiran keislaman. Yang saya tulis di Webstite, Media Sosial, dan seminar-seminar. Itu tentulah tulisan-tulisan berkenaan dengan pengabdian.
Sedangkan, yang ditulis sebagai bahan perkuliahan, penelitian kepustakaan dan lapangan terkait dengan bidang studi Al-Quran, Tafsir, Hadis, Ilmu Hadis, dan bidang-bidang di seputar mahasiswa dan akademisi di kampus, yang ditulis dengan bahasa serius, maka itu adalah berkenaan dengan ranah akademik: yang selain berupa materi perkuliahan, penelitian, juga artikel-artikel jurnal yang diperlukan di bidang akademik.
Kesemuanya itu merupakan yang menantang saya melakukannnya secara terus menerus selama amanah itu masih mampu saya tangani. Hal-hal yang dipaparkan ini tentu merupakan amaliah yang diharapkan menjadi apa yang dapat menyelamatkan saya dalam kehidupan sekarang dan ke depan. Terutama amaliah maqbul ketika saya dipanggil untuk menghadap-Nya, pengahapus kekhilafan, mengingat bahwa dunia ini tidak kekal. Pada waktunya kita mesti dipanggil, sesuai dengan giliran masing-masing (Erfan Subahar).
Very interesting topic, thank you for posting.Blog monetyze