Meneguhkan English: Writing dan Speaking
Belajar bahasa Inggris menantang kesabaran, sebab ia bukan bahasa Ibu kita. Kalau bahasa ibu, bagaimanapun kita sudah mencebur di situ dari kecil. Sukarkah atau mudah kah, kita sudah berada di dalam wilayah sendiri, baik senang atau duka, ketika lancar atau lamban. Semua menjadi pengalaman yang menyatu dengan diri kita.
Namun, belajar bahasa Inggris, bahasanya jelas beda dengan bahasa asli kita. Maka di situ, kesabaran dalam belajar bahasa tulis dan dalam bahasa lisan sama perlu secara tekun dan sabar diteruskan, dan sedapatnya dikembangkan sampai mantap.
Speaking lalu Writing
Belajar bahasa Inggris dapat dimulai dari speaking. Bicara dulu melalui lisan kita, dengan cara menirukan guru kita atau teman kita yang darinya kita belajar. Bisa juga menirukan mesin, atau program yang baku ketika speaking dipraktekkan dalam berbicara.
Agar banyak beroleh kesempatan bicara, kosa kata juga perlu ditumbuhkan, baik dengan melalui belajar di kelas maupun melalui mendengar dari kawan kita, dari radio, dari tivi, dan dari berbagai media yang memungkinkan kita belajar.
Speaking, seberapapun bisanya, kita pelajari dulu. Tak usah berdebat, mana yang sukar dalam belajar, speaking ataukah reading.
Berjalan sajalah dullu, itu sikap saja. Mulai dengan belajar reading sebisanya. Kita tiru pronounsiation yang bisa ditiru dengan baik. Lalu jadikan kita bisa walau dalam kategori sebagai pemula.
Adapun ketika belajar, kita menemukan soal lain. Misalnya, ternyata kok speaking itu ternyata bukan hal mudah, ya sudah tidak apa-apa. Karena memang setiap budaya itu punya kelebihan dan kekurangan, antara budaya yang satu dengan yang lain.
Yang terpenting, mulai belajar bahasa dengan speaking dulu, baru setelah itu disusul dengan belajar writing.
Writing: mengerti plus simbul
Belajar English, tidak cukup dengan speaking. Kita mesti sabar untuk juga memasuki kelas writing. Di tengah membludaknya informasi dewasa ini, kepintaran tidak cukup dikuak melalui bicara, melainkan mesti melalui pelacakan data-data tertulis. Padahal, data tertulis tidak hanya kata dan kalimat ditulis.
Bahasa tulis memiliki aturan yang mudah dimengerti dan dipahami pesannya oleh pembaca. Di situ ejaaan, akhirnya mesti diajarkan kepada pembaca atau penulis yang ingin menuliskan sesuatu yang dipahami pembacanya. Juga bahasanya yang ditata rapi sesuai dengan kaidah yang kemudian kita kenal dengan tata bahasa. Kata-katanya juga tidak sembarangan menentukannya, mesti dipilih secara tepat. Juga, mesti dipelajari bahwa menulis itu tidak boleh ngelantur. Mesti dibatasi agar setiap paragraf hanya menyajikan pesan yang pas pada pembaca.
Maka ada aturan baku yang layak dipegangi dalam belajar bahasa tulis. Tak terkecuali bahasa Inggris. Salah satu yang layak dipegangi misalnya, pada tingkat penulisan di kelas lanjut adalah perlunya dikuasai: teori dan praktek trampil menulis paragraf.
Paragraf yang layak dipelajari
Ada beberapa hal pokok mengenai paragraf yang baik dipelajari, misalnya sbb:
1- Soal kalimat topik dan kalimat pendukung
2- Kalimat pendukung dan model-modalnya
3- Membuat kalimat kesimpulan
4- Kalimat premis mayor dan minor
5- Kesatuan Unit Penulisan (Unity)
6- Koherense
7- Pengutipan Sumber
8- Fokus Bahasa Akademik, dll.
Walau belajar bahasa tulis Inggris adalah sukar, namun ia bukan tidak bisa dikuasai. Dengan membacanya berulang-ulang, maka bahasa yang rumit sekalipun, akan mudah kita kuasai. Sebab, bahasa tulis dapat dipahami dengan berulang-ulang membacanya, sehingga kita menjadi tahu, paham, dan menguasainya dengan tepat.
Akhirnya, mempelajari English baiknya jalan terus saja, sampai kita benar-benar bisa, seberapa pun tingkat kebisaan kita. Tekun dan sabar, adalah dua kata kunci yang dapat meloloskan kita menjadi orang yang dapat menguasai bahasa Inggris (Erfan Subahar).