Menemukan Barang Hilang, Dapatkah?
Menemukan barang hilang adalah suatu ikhtiar. Yaitu ikhtiar menjadikan barang milik — yang karena suatu hal selama beberapa waktu lenyap — dapat hadir kembali di tangan kita. Proses menemukan sampai hadir kembali di tangan pemilik, tidak terlalu mudah, tapi bukan tidak ada cara menghadirkannya. Paling tidak, sejauh yang sudah diketahui ada siasat dan wirid yang layak dicoba sebagai solusi untuk menemukannya antara lain sebagai berikut.
Siasat
Ada banyak siasat menemukan barang yang hilang. Dari beberapa sumber bacaan, saya coba meramunya dalam sembilan siasat berikut:
1. Jangan dicari secara emosional. Ketika barang kita hilang, jangan langsung dicari sekelita secara membabi buta. Baiknya tenangkan diri dulu, jernihkan pikiran, sampai diri ini terasa siap untuk secara urut mencari barang kita.
2. Bisa jadi barang itu memang tidak hilang. Masalahnya, kalau meletakkan kita tidak pernah memiliki tempat yang dipatuhi secara tepat. Hal ini dijadikan pelajaran bagi diri sendiri untuk tidak diulangi lagi, tetapi dengan tenang barang itu dicari, karena ia hanya pindah tempat saja. Perlu ditelusuri dengan tepat.
3. Barang itu berada di tempat yang benar, hanya terselip. Yang sering membuat diri ini perlu mengetawakan diri sendiri adalah terkadang barang yang dicari itu ada di tempat kita; misalnya KTP ternyata ada di dompat. Setelah sekian lama mencari, eh ternyata terselip di lembar lembar sebelahnya, tapi ketika meletakkannya dulu terlalu jelimet, terlalu di dalam.
4. Terlihat sekilas di depan mata tapi terlewatkan. Hal semacam ini sering juga terjadi; bisa saja kita melihat barang tersebut namun tanpa kesadaran penuh kita. Datang juga kecewa, dicari tidak ketemu. Nah setelah tenang, baru ketemu. Eh, barang itu kita letakkan di jepit telinga kanan atau kiri kita.
7. Tertutup buku atau tumpukan barang lain. Mungkin barang yang dicari berada pada tempat yang seingat kita adalah tempatnya, hanya saja tertutupi buku atau barang, bisa saja itu buku, surat kabar, majalah, atau topi kita/kerudung istri atau anak kita.
8. Memikirnya kembali. Tidak berhasil menemukan barang yang kita cari, ditinggal saja dulu, tetapi jangan berhenti di situ. Barang tersebut dipikirkan kembali; diingat-ingat lagi, tarik garis lurus yang menghubungkan ingatan itu dengan barang anda, atau memutar kita dari putaran besar hingga ke titik pusat pencarian.
9. Ikuti perkiraan sendiri. Setelah bererapa lama dicari namun tidak ketemu, tetaplah tenang namun pelajari isyarat dari hati kita. Telusuri lagi langkah anda dari tempat terakhir yang anda ingat melihat barang itu. Karena, setelah tidak terlalu bernafsu sangat untuk mendapatkannya, tiba-tiba ditemukan juga barang kita.
Dengan Wirid
Kalau dengan siasat ternyata belum juga berhasil. Jangan kapok mencarinya, ada pengala-man yang pernah ditempuh oleh orang-orang shalih dari inspirasi dzikir keagamaan. Misalnya dari guru-guru spiritual kita kerap menganjurkan langkah-langkah berikut ini.
1. Menyampaikan maksud pencarian. Misalnya, berniat kuat dalam hati dan mohon kepada Allah kiranya kita bisa ditunjuki tempat barang yang dicari itu, dengan membaca surah al-Fatihah;
2. Membaca ‘hauqalah’, La Haula Wala Quwwata Illa Billah (satu kali);
3. Membaca shalawat, “Allahumma Shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala Ali Sayyidina Muhammad” (satu kali)
4. Selama pencarian, kita terus membaca Surah al-An’am/6 ayat 103 berikut ini:
لا تدركه الأبصار وهو يدرك الأبصار وهو اللطيف الخبير
Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
5. Kalau sudah ditemukan bacalah “Hamdalah.” Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.
Silakan dicoba, siapa tahu barang kita yang hilang, dapat ditemukan kembali seperti yang kita kehendaki dengan pertolongan Allah melalui dzikir ini (Erfan S).