Mengenal Big Data Sumber Nilai Ajaran Agama, Dimana Tempatnya? (1)
Apakah memang benar bahwa di dalam ajaran Islam sudah dikenal memiliki data yang sangat banyak, yang dalam terminologi sekarang biasa disebut dengan big data. Kalau memang benar, sesungguhnya big data itu kalau begitu ada dimana? Dan dapatkah sumber ajaran itu disederhanakan dalam suatu klasifikasi agar mudah untuk sama kita paham?
Sumber Ajaran Pokok
Sesungguhnya ada dua sumber pokok ajaran agama yang diturunkan oleh Allah Swt melalui wahyu kepada para Nabi untuk disampaikan kepada umat manusia, yang sekarang sudah ada di tengah-tengah kehidupan nyata. Ia jika sudah menjadi milik yang dimaklumi dan didalami dalam kehidupan memiliki manfaat yang besar. Sumber ajaran yang sekarang sudah ada itu meliputi dua ajaran pokok, yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad saw kepada kita sebagai berikut ini, yang bisa disarikan dari nash al-Quran dan Hadis yang beliau sampaikan.
- Al-Qur’an
- Nama-nama : al-Kitab, al-Furqan, al-Huda, dll.
- Jumlah Juz : 30 Juz
- Jumlah Surah : 114 surah
- Jumlah ayat : 6.236 ayat.
- Ayat-ayat ini kebanyakan masih bersifat umum, mujmal, musytarak, berupa isyarat-isyarat. Perlu pendamping yang menjelaskan, merinci hingga ke hal-hal yang detail, sehingga ajaran al-Quran sampai kepada kita dalam keadaan dipahami secara jelas dan gamblang. Untuk itu, hadis sebagai sumber kedua, hadir menampingi al-Quran.
2. Al-Hadits
- Sinonimnya : Khabar, Atsar, al-Sunnah
- Yang sahih : 50 ribuan
- Status kitab : sudah Dibukukan; ada yang induk/standar dan ada yang nukilan
- Kitab standar: Ada 9 Kitab standar;
(1) Shahih al-Bukhari, Karya Imam al-Bukhari (w. 256 H); memuat = 7.397 hadis dengan pengulangan; 2.067 tanpa pangulangan;
(2) Shahih Muslim, karya Imam Muslim (w. 261 H); memust =7.275 hadis dengan pengulangan; 3.033 tanpa pangulangan;
(3) Sunan Abu Daud, karya Imam Abu Daud (w. 275); di dalamnya dimuat = 4.800 hadis;
(4) Sunan at-Turmudzi , karya Imam al-Turmudzi (w. 275); di dalamnya memuat = 3.956 hadis;
(5) Sunan al-Nasa’i, karya Imam al-Nasa’i (w. 303 H); di dalamnya memuat = 5.761 hadis;
(6) Sunan Ibnu Majah, karya Imam Ibnu Majah (w. 274 H); Jumlah hadis = 4.341;
(7) Sunan al-Darimi, karya Imam al-Darimi (w. 255 H); Jumlah hadis =3367
(8) al-Muwaththa’ Malik, karya Imam Malik (w. 179 H), Jumlah hadis = 1.720;
(9) Musnad Ahmad. karya Imam Ahmad (w. 241 W); Jumlah hadis = 10.000 dengan pangulangan;
Dalam perkembangannya, sebenarnya selain 9 kitab itu masih dapat ditemukan beberapa kitab hadis standar yang lain yaitu:
(10) Sunan al-Shaghir, karya Imam al-Baihaqi (w. 458 H)
(11) Shahih ibnu Khuzaimah, karya Imam al-Baihaqi (w. 458 H); Jumlah hadis = 7.397 dengan pengulangan; 2.067 tanpa pangulangan;
(12) al-Mustadrak ‘ala al-Shahihain al-Hakim, karya Muhammad al-Hakim al-Naisabur (w. 405 H); Jumlah hadis = 8.690;
(13) Kitab al-Mu’jam al-Shaghir al-Thabrani, karya Sulaiman bin Ahmad al-Thabrani (w. 360 H); Jumlah hadis = 4.887 (nomor).
(14) Kitab al-Umm, karya Imam al-Syafi’i (w. 204 H)
(15) Kitab al-Kafi, karya Muhammad bin Ya’kub al-Kulaini al-Razi (w. 328 H). Muatan hadisnya =15.503 hadis.
Kitab-kitab hadis di atas dapat dikategorikan sebagai kitab hadis yang standar, yang hampir keseluruhannya terlacak dengan jumlah hadis-hadisnya. Selain yang tergolong standar atau kitab induk, dapat juga dilihat sumber-sumber lain dari sumber nilai ajaran Islam yang sekarang sudah berjilid lengkap.
Bersambung ….