Mengenal Setan: Apa, Seperti Siapa, dan Pola Perilakunya

Pada kesempatan ini, pertemuan kita akan diisi dengan pengenalan secara dasariah tentang hal-hal di seputar setan, seperti yang sering diungkap ketika silaturahmi dan beberapa pertemuan lain. Semoga ada manfaatnya.

Bisa jadi, tulisan ini sekaligus ikut menjawab pertanyaan yg sering dimajukan oleh jamaah, sehingga saya mencoba merekam sekilas temuan saya ini di seputar persoalan setan. Jika ada kurangnya tentu bisa kita lengkapi secara bertahap.

Isinya dikutip dari naskah yang pernah saya teliti mengenai setan ini, namun untuk menjawabnya kepada umum dirasakan sepertinya layak jika diperkaya lebih dahulu dengan data-data lain.

 

Setan: Secara Batin  dan Lahir

Secara batin, menurut keterangan hadis, Innas Syaithan Yajrii Minibni Aadam Majrad Dam ‘bahawa setan itu beredar dalam diri anak Adam pada atau bersama peredaran darahnya.
Berdasar petujnjuk hadis ini, maka setan itu adalah sifat-sifat syaithaniyah yang membuat kita ragu terus, suka menunda kegiatan, melenyapkan segala hal yang terkait dengan kebaikan amal-amal perbuatan. Semua yang terkait dengan ini diatur organ otak, beredar melalui peradaran darah, yang dipompa oleh jantung. Karena organ jantung atau hati itu (jika tidak dikendalikan dengan baik) maka ia mutaqallib (berubah-ubah), tidak konseisten dengan kebaikan yang mesti dilakukan.
Selama tidak dikendalikan, maka sifat-sifat seperti ujub diri, iri, dengki, hasut, tamak, sombong, dan lain-lain ini bisa jadi dominan dalam diri sehingga membikin makhluk (jenis jin atau manusia) tidak terkendali di dalam melakukan perbeuatan.
Itulah setan dalam artian secara batini. Ia sering disebut-sebut dengan apa itu setan dan juga perilaku setan.

 

Setan Zhihir

Adapun setan secara zhahir, atau yang sering disebut: siapa itu setan. Jika akhirnya ini ditampilkan, maka sering mengagetkan. Karena ternyata yang disebut setan itu secara fisik bisa dilihat di kaca cermin kita.
Bila kita beli kaca besar, sering-seringlah kita lihat, Insya Allah bisa dilihat.
Ketika seseorang berperilaku syaithaniyah, menuruti nafsunya dengan berperilaku ujub diri, iri, dengki, hasut, tamak, sombong, dan lain-lain, maka muka (maaf; bisa jadi sebadan) sosok yang tampil di kaca itu adalah (maaf sekali lagi maaf) dia itulah sedang bersosok setan.
Siapa sebenarnya setan itu? Ia bisa berasal dari sosok jin dan  manusia. Jadi setan bisa tampil secara psikis dan juga bisa tampil secara pisik.
Syekh Muhammad Ali Ash Shabuni menyebut ttg setan،
وسمي الشيطان خناسا لانه توارى ويختفى اذا ذكر العبد ربه. فاذا غفل عن ذكر الله عاد فوسوس له.

Baiklah, semoga informasi ini bermanfaat, mohon di sempurnakan bila ada salah khilaf (Erfan Subahar).

1226

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *