Menghadiri Undangan Bank Mu’amalah Tema #Ayo Hijrah
Pada malam Jum’at atau Kamis Malam, baru pada 6 Desember 2018 saya menghadiri undangan suatu institusi. Biasanya pada malam Jum’at saya tidak mengagendakan acara keluar jauh dari rumat, selain seperti biasa: saya mengisi tahlil di depan santri di Mushalla Fauzun Najihin, mengisi acara di masyarakat RT, juga saya gunakan untuk menyiapkan bahan bagi mengisi studi Quran atau studi hadis di Majelis Taklim Jum’at Subuh Bedagan Semarang.
Pertimbangan hadir di acara ini, karena saya rasa ini ada hubungannya dengan tugas sebagai Ketua Umum MUI dalam rangka merawat kehidupan ekonomi umat. Hal serupa, namun berlangsung pada hari Ahad yang lalu, saya hadir di acara Undangan Dewan Masjid Kota Semarang yang menggagas mengenai penanganan ekonomi masyarakat Muslim di Semarang
Memaknai Hijrah
Bank Mu’amalah yang di Indonesia berdiri pada tahun 1992 itu, menujukan eksistensinya ke depan dengan mempersegar kehadiran diri. Selain dilakukan dengan mengubah nama-nama klasifikasi layanannya yang sekarang tidak sekadar berorientasi finansial, beberapa layanan yang ditangani sekarang ikut dijelaskan dengan di dalam pertemuan malam Jum’at legi lalu.
Prof Ahmad Rofig, yang diundangan hadir untuk menjadi penceramah malam itu, selalu direktur pasca sarjana, ia mengupas tema hijrah. Isinya dimaknai dengan berangkat dari Surah al-Baqarah, ayat 218:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.