Menghadiri Undangan Milad PKS Ke-19 di Hotel Patrajasa
Menghadiri undangan sebuah partai, baru kali ini saya berkesempatan hadir. Beberapa kali undangan yang lalu selalu bersamaan dengan acara lain baik di kampus ataupun acara di masyarakat. Partai yang kami hadiri kebetulan partai yang saat ini begitu dekat dengan MUI, yaitu PKS tentu selain PPP, PKB, dan PAN.
Acara ULTAH
1- Pem
2- Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PKS
3- Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
4- Sambutan:
– Ketua Panitia
– Ketua DPD PKS Kota Semarang (H. Ari Purbono, SE)
– Ketua DPW PKS Jawa Tengah (H. Kamil Fauzi)
– Walikota Semarang (diwakili Drs Istiadi)
5- Pemutongan Tompeng dan Ramah Tamah diikuti rekaman aktivitas
6- Doa dan Penutup
MUI dan Aktivitas Islami
Majelis Ulama Indonesia, tentu memiliki memberi wadah umat dapat tersalur dengan baik dalam banyak aktivitas yang ada di kota Semarang. Selain aktivitas sosial keagamaan, yang biasanya diwadai berbagai organisasi sosial keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah dan beberapa yang lain, juga sudah selayaknya kita memiliki peran mendekatkan aktivitas keagamaan dalam bentuk saling memiliki titik temu. Dan tentu pada poin poin yang terakhir ini MUI tidak boleh ketinggalan menjadi wadah yang bisa mempertemukan pelbagai aktivitas umat di NKRI tercinta ini.
Apalagi yang sejauh ini banyak membantu mengegolkan anggaran Hibah MUI di Pemkot bisa jadi atas kelegaan DPR dari PKB dan PKS yang sejauh ini membantu kita, maka kehadiran Ketua Umum MUI dalam pelbagai acara yang mengait ke keislaman layak mendepatkan perhatian.
Dari ungkapan taushiyah DPW dapat diketahui beberapa hal. PKS ternyata merupakan partai yang bermodel dakwah, tetapi tidak untuk semacam menjadi mazhab seperti NU dan MD (katanya) atau nomor berikutnya setelah NU dan MD. Alur pengkaderan mirip pola pikir bahwa Al Aimmah min Quraisyin ‘pemimpin itu dari suku Quraish’ sedang kepemimpinan di PKS mirip dengan alur pengkaderan dari suku Jawa dalam konteks Indonesia.
Acara ini saya ikuti hingga pukul 22.00 WIB, dan saya pamit setelah acara doa penutup. Yang sebelum keluar ruang sempat dicegat oleh wartawan untuk turut mengucapkan Selamat, lalu diberi bingkisan sebuah tas, yang berisi wadah makalah atau amplop (Erf).