Menghadirkan Profil KHM Soebahar bin KH Abu Bakar (2)

Asal Usul
Kiai Soebahar adalah putera pertama dari pernikahan Kiai Haji Abu Bakar dengan Nyai Mirati. Konon kedua orang tua beliau, menurut penuturan para sesepuh desa di Tangsil Kulon, adalah berasal dari daerah Tanah Merah Bangkalan Madura. Kedua orang tua beliau, melakukan perpindahan penduduk dari Pulau Madura ke Pulau Jawa, di masa pemerintahan Kolonial Belanda.
Melalui kemampuan bekerja sangat tekun dalam bertani pada setiap pagi hingga siang hari dan bermodal ilmu agama yang sudah dibawa atas tempaan para leluhur, Kiai Abu Bakar tergolong petani yang bisa disebut berhasil di desanya, sehingga menjadi mudah bagi beliau mendirikan pondok pesantren di desa Tangsil Kulon dan mengembangkannya, yang dikemudian hari dilanjutkan oleh Kiai Soebahar.
Pada masa kiai Abu Bakar, nama pondok belum disebut secara eksplisit. Namun, sejumlah santri yang dididik oleh beliau dapat memperjelas sosok pesantren binaan Kiai Abu Bakar.

Pada masa puteranya, terutama KH Moh Soebahar, pondok yang didirikan oleh KH Abu Bakar semakin jelas sosoknya. Jika pada masa Kiai Abu Bakar, pondoknya baru berupa bangunan tua yang diberi pagar gedung, sehingga para santri cukup aman menjalani aktivitas mengaji di pesantren ini.
Manakala di masa Kiai Soebahar, pondok pesantrennya sudah mulai tampak profilnya. Ia berdiri sebagai pesantren mula-mula dibina di suatu tempat mushalla besar dan lingkungannya yang diberi nama Pesantren Zainul Bahar, yang berdiri di atas sebidang tanah cukup luas, yang berdiri berdekatan dengan rumah pengasuh.  Berturut-turut dibangun madrasah Ibtidaiyah empat kelas semuanya berbahan kayu dan beralas plesteran. Masyarakat menyebutnya, sekolah gedek tapi sudah cukup luas. Setiap ruangan sudah layak huni karena berukuran sekitar 7 x 7 meter, bergenteng tanah yang sudah kuat. Sekolah itu biasa berlangsung pada siang hingga sore hari, yang diasuh sendiri oleh Kiai Soebahar sebagai pengasuh tetapnya sehari-hari, yang dibimbing beliau sepulang kiai Soebahar dari bekerja di Kantor Urusan Agama di daerahnya.

Dari uraian di atas jelaslah bahwa Kiai Soebahar selain sebagai pendidik, juga adalah seorang pegawaai negeri yang mengabdikan diri dari pagi hingga pukul 12 siang di Kantor Urusan Agama, yang berada di bawah Kantor Departemen Agama Kabupaten Bondowoso.

Sosok Alim Fiqih

Kiai Soebahar selain dibimbing agama oleh ayahnya sendiri, Kiai Abu Bakar, beliau ngaji secara cukup mendalam ilmu-ilmu keagamaan di Pondok Pesantren Sukorejo Asembagus Situbondo, yang diasuh oleh Almarhum Kiai Syamsul Arifin, Bapak Kiai As’d.
Pesantren yang diasuh oleh kedua beliau ini, dikenal dengan tempaan belajar ilmu yang tekun, dan beribadah yang sungguh-sungguh. Dari pola demikian, lahirlah santri-santri yang memiliki penguasaan ilmu agama yang kuat dan andal.

Kitab2 Fiqih 14
Dari tempaan disiplin belajar yang penuh kesungguhan yang dipantau oleh KH Syamsul Arifin, yang konon beliau terus berpuasa selama mengasuh para santri di angkatan awal itu, maka sosok Moh Soebahar kecil ketika itu sudah termasuk yang diperhitungkan di antara 21 santri angkatan pertama dari para santri asuhan Kiai Sayamsul Arifin.
Sejumlah kitab-kitab fiqih ternama termasuk yang disajikan di pesantren ini. Sementara kitab-kitab kecil, seperti Safinatun Najah, Sullamut Taufiq, Bidayah, Kifayah, al-Jurmiyah, al-Imrity, Alfiyah Ibnu Malik dan Syarahnya, adalah santapan harian bagi para santri, yang semuanya ini diajarkan di PP yang ditangani oleh Kiai Soebahar

Ngajar Ihya pada Adik Kelas dan Kajian di Kantor PA
Dari model disiplin kuat berupa tekun untuk selalu mulai, mendalami pelajaran tanpa henti, dan mengulang apa-apa yang dipelajari sebelum disampaikan juga kepada lainnya, maka belajar agama benar-benar mudah dikuasai, ditanamkan di dada para santri, dan ditularkan kepda lainnya. Baik kepada sesama santri, maupun kalangan luas di dalam kehidupan termasuk ke kalangan lembaga formal yang suka mendalami ajaran agama bagi kehidupan (Erfan Subahar).

140 thoughts on “Menghadirkan Profil KHM Soebahar bin KH Abu Bakar (2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *