Mengisi Khutbah, Menciptakan Generasi Muda Islam yang Kuat
Walaupun menjelang akhir tahun titik-titik kemacetan terjadi di Kota Semarang, khutbah di MAJT tetap dapat saya lakukan. Saya sampai di MAJT Pk 12.02, langsung naik ke Mimbar, dan tak lama kemudian setelah penyampaikan informasi penting dilanjutkan dengan prosesi salat jum’at.
- Setelah membaca teks permulaan khutbah ula, yang berisi hamdalah, salawat dan salam, kutipan ayat, … maka khutbah resmi dimulai.
- Syukur dan takwallah, saya sampaikan dengan jelas dan bahasa mantap. Sebagai bangsa yang dianugerahi banyak nikmat oleh Allah, sudah seyogyanya bangsa Indonesia banyak bersyukur.
- Pemuda, adalah perhatian yang tidak boleh kita tinggalkan di dalam mengadakan evaluasi diri dalam kehidupan berbangsa di penghujung tahun 2016 ini, karena pemuda sekarang adalah pemimpin di hari esok. Maka melibatkan pemudah dengan persiapan, pelatihan, pembinaan, dan pembiasaan yang terbaik, akan memberi harapan wujud kepemimpinan bangsa yang baik di masa depan.
- Banyak ungkapan yang perlu digaris bawahi di dalam upaya menciptakan generasi muda yang kuat: — Membina pemuda dengan mempermantap ilmu dan takwa; — Menyiapkan pemuda yang mampu membaca banyak aspek penting kehidupan; — Menyiapkan pemuda yang dapat meneladani perjuangan Nabi saw, Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s; — Menyiapkan pemuda yang mampu menolong atas kebajikan dan takwa, dan mampu memohon pertolongan kepada Allah bagi keberhasilan ibadah dan perjuangan di masa kini dan ke depan. — Pemuda perlu diwarisi perjuangan merawat tanah air dan bangsa bagi kejayaan masa depan Indonesia.
- Akhir kata, pemuda perlu dipersiapkan dengan matang perannya dari waktu ke waktu dalam jangka waktu yang panjang, bagi keberhasilan Islam dan NKRI ke depan (Erfan Subahar)
admin
0