Menguji UAS Semester Genap di Usia 60-an, Masih Semangatkah?

Hari Senin likuran Ramadhan adalah saat akhir semua ujian akhir Semester Program S1.  Saat itu bertepatan dengan 24 Ramadhan 1438, saat aku melaksanakan ujian semesteran untuk program S1, sedang untuk program S2 saya sudah menyelesaikan beberapa hari sebelumnya untuk empat mapel dengan masing-masing bernilai 3 sks, sehingga berjumlah 12 sks. Pada program S1, saya menangani 6 pelajaran masing-masing senilai 2 sks, sehingga berjumlah 12 sks. Semua pelajaran yang saya tangani di Semester ini adalah berjumlah 24 SKS; suatu level terbesar yang pernah aku tangani di usia yang tidak lagi terbilang muda.

 

Usia 60: Memulai Pengabdian?

Dilihat dari kelengkapan bekal mengabdi, usia 60 memang layak juga untuk disebut awal pengabdian seseorang sebenarnya. Tentu ini jika dilihat dari segi kelengkapan persyaratan yang dimiliki. Pada usia ini apa-apa sudah diketahul dan perangkat kebanyakan dimiliki dan sudah diuji coba kekuatannya.

Jika pada waktu sebelumnya masih banyak yang dalam taraf mencari maka sejak usia 60an apa yang dicari baik berupa pengalaman keilmuan maupun ipteks sudah sama didapatkan. Dengan itu, maka mengabdi berupa: melakukan dikjar, melakukan penelitian, pengabdian, dan penunjangnya dapat asyik dishare sebanyak banyaknya sehingga terasa manfaatnya kepada khalayak, pada saat kita bermula di usia ini.

Suatu percobaan awal, pada usia ini empat terbitan berupa 3 buku dan 1 penelitian bisa saya terbitkan dalam setahun. Dengan bekal yang ditabung dari sehari ke sehari dalam blog, mengajar, dan melakukan penelitian maka empat terbitan layak diproduk dari tangan kita.

 

Tenaga Terbatas Tapi Bisa Bersiasat

Sekalipun bisa diungkapkan kelebihan dan keterbatasan di atas, namun pada orang usia 60 seseorang bisa juga produktif. Dari banyaknya penggunaan tenaga badani untuk bergerak menangani tenaga berat dengan lincah, maka tenaga di usia ini sudah mulai perlu berfokus ke hal-hal spesifik. Misalnya masih bisa nyupir dan mengajar di pelbagai perkuliahan dengan segar dan mencerahkan; melakukan penelitian sendiri atau dibantu dengan laporan yang diterbitkan; menangani ceramah dan pengajian dengan bersandar pengalaman; juga menerjuni tugas-tugas penunjang yang terbatas tetapi tetap siap ditantang tampil baik.

Berbekal itu, maka dengan memiliki pendamping yang setia baik keluarga maupun teman atau tim yang mantap, usia 60 dapat digunakan untuk menangani karir hingga di usia 80-an atau 90-an. (ERf).  

 

13 thoughts on “Menguji UAS Semester Genap di Usia 60-an, Masih Semangatkah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *