Menulis Daftar Riwayat Hidup Yang Diperlukan
Menulis daftar riwayat hidup sebenarnya diperlukan di dalam kehidupan kita. Keperluannya bukan hanya ketika orang mau meninggal. Akan tetapi, ia diperlukan sejak kita akan mulai meniti karir di dalam kehidupan ini. Misalnya, pada saat pengabdian kita akan ditawarkan dalam kaitan dengan kerjasama kita dengan pihak lain dalam rangka pengabdian kita ke depan.
Daftar Riwayat hidup atau curikulum vitae seperti apakah yang sebenarnya diperlukan oleh pihak lain dari diri kita? Tips berikut insya Allah dapat membantu kita dalam rambu-rambu menulis DRH atau CV.
- Tidak Menjelaskan Diri Terlalu Detail
Setiap orang pasti ingin membuat CV yang bagus untuk membuat HRD terkesan. Namun terkadang kita malah memasukkan detail yang tidak penting ke dalam CV. Misalnya, kita memasukkan informasi mengenai pengalaman magang yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan jabatan yang akan kita lamar, atau kita mau naik pangkat.
Solusinya hanya memasukkan informasi riwayat pekerjaan yang ada kaitan dengan pekerjaan yang kita lamar atau kita mau naik pangkat di dalamnya. Jika perusahaan mencari kandidat di bidang keguruan, DRH-nya pastilah mencari kandidat yang mempunyai pengalaman di bidang dikjar, pendidikan dan pengajaran. Jadi, bila pelamar tidak mempunyai pengalaman di bidangnya, kemungkinan CV-nya tidak akan dilirik.
- DRH yang Tidak Tertib
Drh yang tidak tertib atau berantakan merupakan hal yang paling dibenci oleh pihak yang membacanya. Ini disebabkan karena mereka sulit untuk mendapatkan informasi secara cepat. Untuk itu, maka susunlah Drh kita sejelas dan seringkas mungkin, meliputi: detail nama, pekerjaan terkini, da pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaan yang akan kita lamar atau terjuni atau dipromosikan. Agar enak dilihat, membuatnya dalam bentuk pointers sehingga memudahkan para perekrut untuk mendapatkan informasi tentang kita dapat saja kita lakukan.
- Fokus ke Pengalaman dan Kemampuan
Menulis pernyataan tujuan yang tidak perlu, seperti pernyataan klasik “Mencari pekerjaan yang menantang dan mengembangkan professionalisme” jika tidak perlu maka tidak usah kita tulis.
Lebih baik kita fokus saja ke pekerjaan yang kita mau terjuni dan cukup dengan hanya menjabarkan pengalaman dan kemampuan kita yang berkaitan dengan pekerjaan. Pada posisi ini, Drh perlu dibaca berulang kali untuk memastikan apakah tawaran pekerjaan kita atau promosi dimaksud cocok dengan kita atau tidak seseuai.
- Hati-hati dengan Data Pribadi Tidak Relevan
Apabila kita aktif di kegiatan treveling padahal kegiatan tersebut tidak berhubungan sama sekali dengan pekerjaan yang kita lamar, janganlah dicantumkan ke dalam Drh. Ini bisa dianggap tidak relevan dan berlebihan untuk dicantumkan ke drh yang kita buat.
Namun misalnya, pekerjaan yang kita lamar adalah guru atau dosen yang kita mempunyai pengalaman di bidang yang serupa, itu berarti merupakan data yang harus dicantumkan.
- Cek dan Richek Hal yang Mesti Dicantumkan
Tentu yang tidak boleh ditinggal adalah menuliskan keahlian-keahlian wajib yang bisa mendukung aktivitas yang akan kita terjuni.
Saat melamar pekerjaan atau saat akan promosi diri, drh pasti akan dilihat terlebih dahulu. Untuk itu, jangan sampai dilupakana ceklah hal-hal yang wajib kita cantumkan dalam CV atau drh. Akan tetapi, diusahakan jangan terlalu memberikan informasi yang tidak relevan dengan pekerjaan yang akan kita lamar atau kita akan dipromosikan jika data untuk itu memang penting.
Sejak sekarang, perhatikanlah detail bagi CV atau Drh kita, baik untuk melamar pekerjaan untuk perkenalan kehadiran diri ataupun promosi diri dimana pun kita berada. Tetaplah kita semangat dan semoga sukses (Erf)