Membuat Output Laporan Penelitian Dalam Format Buku

Melakukan penelitian tahun 2017 ini gampang-gampang sukar. Gampangnya karena anggaran dapat menopang menunaikan tugas, sehingga untuk memproses dan menyelesaikannya kita tidak berpikir lagi soal dana. Namun sulitnya, laporan mesti ditulis minimal 125 lembar untuk yang penelitian kualitatif, dan 100 lembar untuk yang model penelitian kuantitatif. Penelitian tahun 2018nya lebih sukar lagi, karena sudah diproses versi online, sehingga persaingannya sudah di tingkat nasional hingga internasional.

 

Aturan Pembuatan

1- Laporan penelitian dibuat format buku

2- Ukuran kertasnya A5: 14.8 x21; yaitu kertas kuarto atau A4 dibagi dua

3- Jenis kertasnya HVS 70 gram

4- Page marginnya sbb:

    a. Tepi atas      : 2 cm

    b. Tepi bawah : 2 cm

    c. Tepi kiri        : 3 cm

    d. Tepi kanan  : 2 cm

 

Penyelesaian

Menyelesaikan tugas membuat laporan bisa dengan tips berikut:

1- Menulis laporan: segeralah menulis laporan sampai selesai setelah data yang dicari ditemukan;  ya segera ditulis sampai selesai per-bagian sehingga memacu terus penyelesaian keseluruhan naskah. 

2- Setiap selesai menulis disempatkan segera mengeditnya agar pekerjaan otak kanan itu bisa diselesaikan dengan baik oleh otak kiri, sedang hasil dari kerja keduanya menambah ayem jasmani dan rohani kita.

3- Setiap hari disempatkan melihat tahapan hasil kerja dan penyelesaian karya yang sudah kita buat.  Cocokkan terus hasil pekerjaan dan analisis dengan sumber data, baik yang diperoleh dari lapangan maupun dari sumber tertulis seperti buku, kitab, jurnal, majalah, koran dan dokumen lainnya.

4- Biasakan membedah paragraf, atau bedah kata dan kalimat, agar informasi atau karya yang kita buat bahasanya tidak ngedan.

5- Karya yang kita buat benar-benar diwujudkan sebagai karya yang selesai. Yang penting: selesainya karya yang kita buat, sedang penyempurnaannya bisa dilakukan secara bertahap serta berkelanjutan.

6- Sebelum naskah siap dicetak sendiri atau di penerbit, sempatkan kita buat copynya baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy agar kita selamat dari naskah hilang. Karena dalam keadaan apes pun di penerbit kita masih memiliki serep yakni jalan terbaik jika terjadi cerita yang mungkin tidak kita harapkan.

7- Ketika menulis laporan sebaiknya disempatkan dengan sekalian membuat artikelnya untuk jurnal agar dapat dikomunikasikan ke dunia lebih luas, seperti ke jurnal lokal, nasional, dan internasional.

 

Akhirnya, menulis yang selesai dalam bentuk terutama yang berkait dengan tugas kita, dalam wujud apapun, layak menjadi kebiasaan, karena hal demikian ini pertanda bagi hidup produktif atau hidup yang berkah dengan output demi output. Kebiasaan ini pada giliran berikutnya akan memperpanang usia kita di hadapan kehidupan ini insya Allah (Erfan Subahar).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *