Mewujudkan Keberhasilan dalam Kehidupan

Hidup berhasil adalah idaman dari setiap manusia berakal dimana pun berada. Namun, dalam kenyataan tidak sedikit dari manusia yang masih jauh dari hidup yang dapat dikatakan berhasil. Yang banyak terlihat, manusia hidupnya hanya tergesa-gesa dalam melakukan sesuatu, seakan-akan memperjuangkan sesuatu; tetapi tatkala kita coba misalnya bertanya kepadanya apa yang anda tuju, masih banyak yang belum tahu. Di antara yang ditanya bisa jadi banyak yang mengira bahwa sekadar sibuk adalah sama dengan action mewujudkan tujuan.

Yang sangat kontras dan nyaris berlaku umum: manusia selalu sibuk bekerja dari pukul 07.00 pagi sampai dengan pukul 21.00 malam tapi tidak banyak hasil yang cementel dalam hidup. Dan setelah kita perhatikan dengan teliti, hidupnya hanya seperti mengen- darai kuda-kudaan, yang terus bergerak sibuk padahal tidak pernah maju-maju.

Mengapa manusia banyak yang masih jauh dari pencapaian keberhasilan? Adakah jalan keluar yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan mereka dalam kehidupan agar  berhasil dalam mewujudkan suatu tujuan?

Sukses atau keberhasilan

Tidak semua manusia benar-benar peduli pada sukses atau keberhasilan. Yang banyak terlihat, mereka tidak banyak tahu apa itu keberhasilan (succes), sehingga mereka membiarkan diri hanyut dalam arus kehidupan. Mereka menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja; membenamkan diri dengan rutinitas kehidupan panjang, dan sukses baginya sekadar asal melewati saat-saat susah, sukar, dan rumit di dalam kehidupan.

Tidak banyak yang kepingin tahu apa itu berhasil. Sebab dalam kenyataan, pengertian berhasil itu tidak pernah terjabarkan dengan jelas. Ada berhasil menurut orang kaya, ada juga menurut orang miskin, ada juga menurut orang biasa-biasa, beragam. Kreteria dan ukurannya beda-beda. Sejak dulu sudah ada pengertian berhasil, tapi beda-beda sehingga sering pusing mencarinya di samping banyak yang menyebut bersifat individual dan relatif.

Umum berpendapat bahwa berhasil atau sukses, adalah tercapainya suatu keinginan, target, tujuan, atau terpenuhinya suatu rencana.

Dengan definini demikian, maka keberhasilan itu hanya terjadi bila si pelaku sudah sampai kepada apa yang diinginkan. Kapan sampainya, target apa yang sudah dicapai, masih berapa yang belum dicapai?

Dengan pengertian itu, tidak sedikit mereka masih bertanya: “kapan ya saya memperoleh sukses atau keberhasilan yang sebenarnya? dan mengapa sekarang saya masih jauh dari keberhasilan?” Tak sedikit dari pertanyaannya ini yang semakin hari semakin menekan diri, bahwa diri ini masih jauh saja dari keberhasilan.

Sehubungan dengan itu, mungkin dari banyak definisi kita pegang saja suatu definisi yang mempermudah kita dalam hidup berhasil. Misalnya, saya lebih sejalan dengan pen- dapat yang menyatakan bahwa sukses atau keberhasilan itu: “adalah kesadaran diri bahwa kita saat sekarang berada dalam perjalanan menuju tujuan yang lebih dekat dan lebih dekat lagi sesuai dengan kehendak Allah Swt.”

Dengan memegangi definisi ini, di sepanjang perjalanan menuju sukses, kita dapat penguat diri, sehingga keberhasilan dapat diperoleh dengan lebih ringan namun menggairahkan.

Keberhasilan dari definini di atas, dapat dilihat unsur-unsurnya, bahwa hidup adalah:

1- kesadaran diri atas saat sekarang: bahwa walaupun ada tiga masa yang kita lalui yaitu masa kemaren, masa yang akan datang, dan masa sekarang, tetapi hidup yang perlu diisi adalah hidup yang sekarang ini. Karena hidup sekarang adalah hidup yang sebenar-benarnya hidup, dan hidup yang akan datang dapat dipersiapkan hasilnya sejak saat sekarang. Jadi, saat sekarang ini benar-benar punya kekuatan.

2- berada dalam perjalanan menuju tujuan: bahwa saat ini kita bukan hanya seka- dar asal sibuk, karena mau pemilihan umum, atau karena mau tahun baru, atau mau rekreasi; tetapi yang mesti diingat, kita saat sekarang tengah berada di perjalanan me- nuju tujuan. Yaitu tujuan yang sudah kita gariskan. Ingat, tujuan itu beda dengan cita-cita. Tujuan: lebih merupakan keinginan dengan kreteria yang lebih jelas, tepat, dan tajam. Misalnya: menjadi muslim, yang lulus S2, yang berpenghasilan Rp 5.000.000 setiap bulan. Jelas terbaca di sini yaitu: muslim, lulus S2, dengan penghasilan yang sudah digariskan. Cita-citanya, layak digariskan, misalnya: menjadi muslim, yang terpelajar, dan berpenghasilan kelas menengah sampai kelas tinggi. Hanya pada cita-cita ini, karena merupakan mimpi, ia masih baru merupakan angan-angan, belum jelas, dan belum tajam, tetapi perlu dimiliki.

Perjalanan bertujuan menjadi: muslim, yang lulus S2, karena merupakan tujuan maka ia mesti dicari, dilakukan, dilatih, dan dipraktekkan dengan tekun dari waktu ke waktu, hari ke hari, higga hidup menjadi muslim plus lulusan S2 itu, bukan hanya angan-angan. Sebab, orang itu benar-benar bisa adalah melalui proses. Perjalanan menjadi muslim dan terpelajar S2 adalah dengan melalui belajar dan berlatih trampil sehari demi sehari sempai mendarah daging dengan pengalaman beragama dan belajar, hingga tibalah waktu kita lulus, dan bekerja berpenghasilan Rp 5 juta sesuai dengan tujuan kita dicapai sepadan dengan usaha kita.

Orang berhasil, tidak lepas dari patokan yang mesti dilaluinya, yaitu:

Pertama, tujuan yang diinginkan itu mesti dilalui dengan bersedia membayar harganya. Tak cukup hanya berkayaninan bisa mencapainya, melainkan sampai membayar harganya dengan tenaga atau energi yang dikeluarkan, pikiran yang terfokus, dan waktu yang disiapkan bagi mencapainya;

Kedua, keberhasilan itu harus dibayar dimuka. Tidak ada keberhasilan yang jatuh begitu saja dari langit, sebelum mengalami keberhasilan, mesti ada pembayaran dari diri kita atas suatu keberhasilan itu.

Ketiga, keberhasilan itu tidak pernah bisa dibayar sekaligus lunas, tetapi harus diangsur dengan mencicilnya hari ke hari dengan ketekunan dan kerja keras.

3- lebih dekat dan lebih dekat lagi sesuai dengan kehendak Allah Swt. Tujuan yang terus diperjuangkan dan dijalani, adalah yang tidak hanya mengalir begitu saja, melainkan dirumuskan dan tentu yang sejalan dengan kehendak Allah. Tujuan yang telah digariskan akan memudahkan kita memperolehnya, dari sehari ke sehari. Jika itu sesuai dengan kehendak Allah, maka dalam memperolehnya itu kita dapat memperoleh pahala duniawi dan ukhrawi, sebagai imbangan nilai dari ibadah yang dilakukan.

Dengan menjalankan dan memperoleh tujuan yang lebih dekat dan lebih dekat lagi, maka banyak aktivitas dalam dunia ini yang kita capai. Jika ada kekeliruan, tetap siap di- perbaiki, kesemuanya dalam kerangkan mengisi waktu-waktu yang datang ke hadapan kita sehari-kesehari hingga di akhir hayat kita.

Memiliki Keberanian Menetapkan Tujuan

Dari pemaparan di atas semakin jelas kepada kita pentingnya keberhasilan dalam kehidupan. Dan sungguh merupakan kepantasan, jika sejak dini kita perlu berani berlatih untuk menetapkan suatu tujuan.

Mempunyai tujuan jelas kebaikannya. Akan tetapi, untuk menghasilkan suatu keberhasilan, tujuan mesti dijabarkan dalam bentuk rencana demi rencana. Dalam rangka membuat rencana, kerangkanya bisa dibuat berjangka, misalnya:

1- Jangka panjang      : 5-20 tahun;

2- Jangka menengah   : 3-5 tahun;

3- Jangka pendek       : 2 bulan s.d. 3 tahun

4- Jangka perantara   : berada di antara batas-batas di atas.

Contoh-contoh Rumusan Tujuan

Banyak alternatif tujuan yang dapat dibuat, untuk dicapai dari waktu ke waktu. Di antara contoh itu, misalnya dicoba rumuskan seperti berikut ini:

1- ingin menjadi muslim dan petani yang berpenghasilan Rp 5-10 juta sebulan;

2- ingin menjadi bisnismen yang dermawan, berpenghasilan Rp 10-15 juta sebulan;

3- ingin menjadi lulusan S2 IAIN/UIN yang trampil mengajar dan berceramah;

4- ingin menjadi lulusan S2, yang berpenghasilan Rp 1 milyar dalam 10 tahun;

4- ingin menjadi manusia terpelajar yang trampil menerbitkan buku-buku best seller.

Tulisan ini hanya suatu rangsangan bagi kita untuk berhasil, yang prosesnya bisa dimulai, antara lain pada bulan Januari tahun 2014 ini. Tentu, ia masih bisa dikembangkan dengan sejumlah leteratur hidup berhasil yang diperoleh dalam menjalankan kehidupan ini. Semoga bermanfaat adanya (Erfan S, 7 Januari 2014).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *