Mudik dan Khatib di Bondowoso

Mudik ke Bondowoso tahun 1434/2013 direncanakan sebelum Idul Fitri. Diperkirakan Senin malam, kami mudik ke Bondowoso. Saya, Ibunya, Naily, Nora, Nabiel dan dua cucu pulang ke Bondowoso, via Pantura.

Ada tiga agenda acara dalam mudik kali ini. Pertama, acara silaturrahmi/mudik ke Ortu di Tangsil Kulon Bondowoso. Kedua, saya akan menjadi khatib di Masjid Agung Bondowoso. Ketiga, membalas lamaran ke Kediri bersama keluarga Bondowoso.

Acara mudik tahun ini beda dengan tahun lalu. Baru tahun ini, mudik dilakukan 3 hari sebelum hari raya. Bahkan proses menjadi khatib pun sudah berproses atas persetujuan Ibu Bondowoso. Setelah dikontak dik Halim, dik Zar, dan pengurus Masjid At-Takwa, surat undangan Khatib lalu dilayangkan ke Semarang. Ditanda tangani oleh KH. SA Hadori HS (ketua Takmir) dan Drs. H. Ahmad Shodiq (Sekretaris).

Apalagi acara mantu. Kami seperti beracara safari saja. Setelah 4 bulanan tenaga terku ras merehab dan membangun rumah, di kesempatan ini kami serasa rekreasi. Setelah beberapa hari di Bondowoso, melanjutkan acara menantu. Mengantar lamaran ke Kediri, dua mobil. Malah, sepulangnya dari Kediri, pulang ke rumah dulu, baru berangkat ke Kudus untuk acara Halal Bihalal dengan Paguyuban Bani Hamid.

Semoga acara ini bermanfaat bagi keluarga ke depan. Dengan ini, kami serasa melakukan lompatan dalam keluarga. Jauh dari mandek, atau jalan di tempat, yang dialami sejak akhir Desember 2007 s.d. Desember 2012. Satu pelita, saya bangkit dalam karir Pejabat Eselon I, tetapi diuji berat dalam perkawinan anak pertama; sekalipun dihibur dengan 4 cucu yang akhirnya bisa tinggal serumah dengan eyangnya.

Tenggarang-20110902-00031_3

Foto bersama Famili di Tangsil Kulon Bondowoso

Sepulang Nia di rumah, banyak rahmat Allah bagi keluarga. Keluarga kembali kompak; tahu mendalam pahitnya hidup dekat “penipu”; ternyata ada kenyataan orang “beragama” yang hidup seperti bebek; dan tak semua pemuka agama yang hariannya berbusana muslim serba haji berhati berlian, di antara mereka ada yang berakhlak busuk. Allahu Akbar Walillahil Hamd (Erf).

41 thoughts on “Mudik dan Khatib di Bondowoso

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *