Pemilihan Senat dan Doa untuk Palestina

Dua kali para dosen, terutama yang tidak merangkap tugas administratif di FITK dibuat bingung. Mereka dibingungkan soal pemilihan Senat. Jika dulu kebingunngan soal Senat institut maka pada pada Jum’at pagi tadi soal rencana pemilihan senat fakultas. Padahal malam sebelumnya kita tidak di SMS,  sementara  surat undangan  baru diberikan satu jam sebelum rapat senat yang lalu.

Saya yang guru besar pun diperlakukan seperti itu. Entah, yang begini ini demokrasi macam apa ya. Kalau waktu pemilihan senat institut yang lalu terkesan para dosen didadak dan didahului rasa tahunya. Bahkan di antara dosen ada yang sempat bilang, bahwa pemilihan ini nyuri start. Entah, dosen ini mau dibuat seperti apa dan mau diberi nama, serta mau dibawa ke mana?

Dalam kondisi yang tidak jelas, akhirnya saya mengajukan usul: rapat dosen ini tetap dilanjutkan, tetapi pemilihan anggota Senat fakultas ditunda pelaksanaan ke Senin depan atau ke kesempatan lain. Syukurlah usul ini ditanggapi, dan acara hari itu diisi dengan pembahasan hal-hal teknis berkenaan dengan rapat Senat hari Senin.

Pemikiran Tidak Seimbang

Mestinya di fakultas ini tidak boleh mengambil langkah yang tidak sabar. Lebih-lebih  kita sekarang berada dalam bulan Ramadhan yang menantang kesabaran, yang untuk itu Allah memberi pahala kita dengan balasan surga. Karena di tempat lain terdengar info, bahwa dosen-dosen yang ada di bagian tugas rangkap katanya sempat diberi tahu tentang informasi ini.

Doa untuk Palestina

Ya walau dalam situasi yang tidak jelas tadi forum berada, pikiran kita masih juga bisa cerdas dan bisa bersimpati. Buktinya di tengah-tengah situasi seperti itu masih sempat ada usul agar ada doa khusus untuk situasi di Palestina. Dalam situasi mendadak itulah, Prof Erfan Subahar dimohon memimpin doa bersama, yang didahului dengan dzikir bersama dan diakhiri dengan doa bagi keselamatan Palestina dan dapat tegaknya negara Palestina sekarang dan ke depan.

Akhirnya, semoga situasi rumit di Palestina ini tidak membawa kita ke dalam kebingungan tindak bagi institusi kita sekarang dan  masa depan, sehingga dalam bertugas kita tetap akan bisa dalam keutuhan tindak bagi aktivitas ke depan (Erf).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *