Tips Menghadapi Masa Trasisi

Berada di masa transisi  adalah kondisi dimana komunitas atau masyarakat berada di akhir keadaan atau suatu pergantian kekuasaan. Misalnya kita baru berada di masa akhir kepemimpinan kepala daerah atau kepala negara yang sudah dipilih penggantinya, namun belum dilangsungkan serah terima jabatan. Masa dimaksud belum berjalan stabil dan terkesan belum bisa berjalan 100 persen.  Sebuah perubahan kerap memiliki dampak kepada seseorang atau komunitas atau masyarakat, sehingga tidak jarang kondisi kita diliputi kecemasan, kebingungan, dan kadang sulit beradaptasi.

Berikut ini, beberapa catatan dapat dijadikan pegangan ketika menghadapi masa transisi itu:

1- Transisi adalah masa yang tidak bisa dielakkan

Dari situ tidak ada gunanya kita membuang-buang energi ingin menyetop atau menghentikan masa yang sedang berjalan di hadapan kita. Misalkan, kita hadapi masa menduda, masa menjanda, masa pergantian kepala bagian, pergantian walikota, gubernur, menteri atau pergantian kepala negara. Pada waktu masa transisi itu datang ke tengah-tengah kita, kita hadapi saja masa itu dengan baik, bijak, dan tetap tenang, tidak perlu kemerungsung, atau emosional.

2-  Mencari pilihan yang tepat atau mengalihkan ke tugas yang juga penting  

Menghadapi masa transisi tidak selayaknya kita pasif, atau hanya menunggu. Karena tidak ada pahala bagi orang yang hanya menunggu. Lebih baik, kita tetap berbuat dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang tepat, atau bisa juga mengalihkan kegiatan ke yang lain lagi sepanjang tugas dimaksud juga penting ditangani. Tugas-tugas yang sudah disiapkan bisa ditangani, sebelum tiba waktunya kita menunaikan apa yang dialami di masa transisi.  

3- Tetap mensyukuri apa yang baik dan diperoleh di sepanjang hari sekarang ini

Syukur atas apapun hasil kegiatan baik kita yang diperoleh hari ini atau sepanjang hari ini adalah tindakan penting, karena sikap itu adalah sikap yang positif dan membawa keberuntungan. Sebab manusia atau diri kita adalah modal yang tetap penting pada masa kapanpun, melebihi pentingnya masa sementara yang kita tengah hadapi sekarang. Jadi, bersyukur sepanjang hari atas apapun yang sudah selesai dikerjakan dan diperoleh adalah sangat besar manfaaatnya ketika menghadapi keadaan.

4- Melakukan kerja cepat tanpa amarah dan jika lambat jangan salah

Pada masa transisi, yang bisa terjadi tetap ada tugas-tugas yang perlu dihadapi dengan cepat, bisa juga ada yang minta dihadapi dengan tidak segera. Pada kedua kenyataan itu, memegangi sikap cepat tanpa amarah dan lambat tanpa salah, lebih memiliki manfaat yang optimal. Jangan dikira bahwa pekerjaan cepat boleh sejadinya, tetapi cepat dengan tetap tenang dan senang serta memperoleh hasil bagus juga penting. Dan jika tokh mesti akan lambat, tetap dipegangi sikap bahwa kerja lambat yang tidak asal jadi, menantang kesempurnaan pekerjaan karena dilakukan dengan tenang, dicek terus bagaimana melengkapi dan menyem- puenakannya.

5- Mengambil pelajaran apa arti transisi ini bagi kita

Menyadari dan sekaligus mengambil pelajaran dari masa transisi satu dan yang lain, akan membuahkan pengalaman bagi diri kita. Sebab, masa-masa yang pernah kita hadapi sebenarnya adalah suatu sejarah yang data dan faktanya bisa direkonstruksi ulang secara kreatif dan inovatif. Maka kejelian dan kreativitas diperlukan menghadapi masa itu. Bisa jadi, darinya diperoleh pelajaran sejarah yang berguna bagi masa sekarang dan ke depan (Erf).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *