Pj1- Menyusun Karya Ilmiah
Bahasa tulis adalah alat berinteraksi yang jika ditentukan batas-batasnya mempermudah pemahaman. Melalui bahasa tulis terbatas, dapat diketahui suatu yang sempit, yang dari situ dapat diperoleh pemahaman yang luas. Dengan memegang teguh patokan bersama, luaslah pemahaman yang dapat direkam. Salah satunya, yang memperkaya pemahaman kita dalam penataan terbatas, yaitu pemahaman melalui suatu paragraf.
Dari rekaman pengamatan bahasa, sekelumit tulisan ingin diungkap dalam beberapa kali goresan tinta di web ini. Siapa tahu rekaman ini, walau terkesan iya-iyaha, dengan beberapa kali diedit akan juga menjadi sumbangan bagi penambah ilmu. Dan Jika terus diperkaya dengan masukan pembaca akan terlihat juga manfaatnya.
Pojok satu (Pj1-) ini menguraikan bagaimana tepatnya kita menyusun karya ilmiah. Suatu karya non fiksi, yang bentuknya bisa berupa karya tulis ilmiah atau ilmiah populer. Kalau ada pojok satu, tentu layak nanti muncul pojok berikutnya, seperti Pojok Dua (Pj2), dan pojok-pojok yang berikutnya. Setiap pojok mencoba mengupas satu topik sederhana, yang ringkas isi, jelas, dan komunikatif.
Tekad Mewujudkan Konsep
Menyusun suatu ide menjadi karya ilmu mestilah berangkat dari satu tekad. Yaitu tekad untuk membuat suatu yang manfaat. Karena kalau sekadar mengatakan bahwa kita bisa menyusun karya, hal itu memang dapat cepat dinyatakan. Namun, manakala kita sudah berhadapan dengan hal-hal yang mesti dilakukan secara serius, ternyata hal itu tidak betul-betul mudah. Ungkapan “mudah,” tidak betul-betul realistik; ia sekadar penghibur di otak agar kerja menulis dapat ditangani.
Dalam kenyataan kita akan berjumpa dengan sejumlah perangkat tulis yang mesti dipenuhi kalau suatu bahasan ingin wujud dalam kenyataan. Sejak dari mencari data yang relevan untuk penulisan, menggunakan pendekatan agar data nyasar kemana-mana, cara yang mesti ditempuh agar tulisan sesuai daya cerna pembaca kita, serta menganalisis data yang diperoleh. Semua jelas tidak benar-benar sederhana.
Untuk merealisasikan menjadi tulisan memerlukan tekad. Terutama untuk memperoleh data, menyusunnya, mengeditnya, lalu menyebarkannya supaya benar-benar menjadi ilmu yang berwujud nyata, yang bisa dicerma dengan baik dan dipahami pembacanya.
Mengedit dan Menyajikan Hasil
Dari uraian di atas terbaca, bahwa semua yang terkait dengan data dan kemungkinan memperolehnya perlu segera diproses. Di mana data diperoleh, siapa yang mesti dihu bungi bagi mempefolehnya, seberapakah data kita peroleh, dan mungkinkah? Itu merupakan soal awal yang minta dijawab. Kalau sudah begitu, bagaimana ia bisa mulai dirangkai dengan baik menjadi tulisan yang layak baca, yang bisa diterima akal sehat, dan punya tingkat kebenaran yang mumpuni.
Pekerjaan di atas tidak terlalu mudah, sekalipun jika sudah siap, akan bisa menangani. Di situ, kawan tekad harus juga diundang yaitu mas tekun, mas cermat, dan mas sabar, bisa menjadikan suatu yang awalnya sukar menjadi terwujud. Mewujudkan suatu yang layak disajikan bagi pembaca kita.
Akhirnya, mewujudkan karya ilmiah perlu komitmen, yaitu komitmen untuk mewujudkan suatu yang sudah kita rencanakan. Rencana menata karya ilmiah dalam suatu organisasi keilmuan, yang diharapkan manfaat untuk kehidupan, baik berupa makalah, laporan ilmiah, artikel jurnal yang menjadi karya jadi di dalam kehidupan (Erfan S).