Prof Erfan Mendapat Amanah Memimpin MUI Periode 2015-2020

Memasuki usianya yang di atas 35 tahun, MUI Kota Semarang sudah terasa lebih matang melihat ke depan. Lebih-le bih dalam lima tahun terakhir, MUI sudah mengukuhkan keberadaan dirinya dengan mendapatkan partner kerja di Tingkat Kecamatan. Maka forum silaturahmi dan membaca tantangan ke depan mendapatkan partner kerja yang lebih aplikatif. JIka sebelumnya dalam menangani aktifitas baru diperkirakan memang benar apa saja yang diprogramkan dalam forum Musda atau Muker, namun sejak lima tahunan terakhir dan dengan telah dilengkapinya Pengurus MUI Tingkat Kecamatan, banyak aktivitas yang riil yang benar-benar lebih jelas dan realistik untuk ditangani.

 

MUI Provinsi, Plt Walikota, dan Walikota Terpilih

Dalam keberadaannya yang sudah semakin tampak untuk melihat masa kini dan ke depan, MUI dalam Musdanya layak lebih bersyukur. Pada acara Musda sempat dihadiri para tokoh secara lebih lengkap. Hadir di antara para peserta, yaitu dari MUI Provinsi, Plt Walikota lama, serta juga Walikota terpilih. Masing-masing berkesempatan memberikan kata sambutan.

Pertama, Ketua MUI Provinsi Dr. K.H. Ahmad Darodji, M.Si.  Ketua MUI Provinsi ini, alhamdulillah sempat hadir sendiri, walau beliau sedang sakin di bagian saraf punggung. Sambutannya mengingatkan kita pentingnya menjalin komunikasi antara ulama dan umara, mengingat dua lembaga ini sama melaksanakan tugas berkaitan dengan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat ke depan. Komunikasi yang diharapkannya yang efektif dan intensif, yaitu laksana tubuh dalam sehat, sakit, kebugaran, dan kekuatan. Kedua lembaga ini adalah perlu saling menguatkan dalam menjalin komunikasi bagi kemajuan masyarakat di Semarang terutama, dan masyarakat Indonesia. Beberapa dasar kukuh dari Al-Qur’an dan Sunnah diselipkan dalam sambutan.

Kedua, sambutan Plt. Walikota Bapak Taufik. Beliau yang pernah menjadi kawan kuliah dengan Dr. K.H. Ahmad Darodji, sempat menimpali gurauan K.H. Ahmad Darodji, dimana MUI Provinsi akhirnya mendapatkan bantuan mobil dari Provinsi. Seperti yang sempat disampaikan di sela-sela sambutan Kiai Darodji, bahwa Walikota dan Ketua MUI Kota itu sama yaitu sama-sama memikirkan kesejahteraan umat juga eksistensi derta kemajuannya, tetapi bedanya kalau Walikota itu punya uang sedang MUI itu tidak punya uang, Walikota itu punya mobil dinas tetapi MUI tidak punya mobil dinas. Nah, di situlah Bapak Plt kita sempat menimpali. Di samping itu,  beliau menyampaikan beberapa masukan berkaitan dengan pentingnya kerjasama ke depan MUI dan Walikota Semarang.

Ketiga, sambutan Walikota terpilih Bapak Hendi.  Alhamdulillah, Musda MUI Kota Semarang kali ini, dihadiri oleh tokoh yang lengkap. Selain dihadiri Ketua MUI Provinsi, bahkan juga Kepala Kemenag Semarang, Bapak Habib, kita juga dihadiri oleh dua walikota; yaitu walikota sebelumnya yaitu Plt Pak Taufiq, juga Walikota terpilih yaitu Bapak Hendi. Pak Hendi, yang hadir [menurut beliau ketika di ruang penerimaan tamu MAJT), nyupir kendaraan sendiri, harir beberapa waktu menjelang pukul sembilan, sementara Bu Ita [wakil walikota terpilih sudah mendahului beliau, sudah hadir bersama Pak Taufiq].  Sambutan Pak Hendi pada dasarnya juga mempertegas pentingnya kerjasama ke depan untuk membawa kota Semarang ini semakin tampak eksis dan maju dengan kerjasama ulama dan umara yang terjalin dengan baik.

 

Pemilihan Prof Erfan

Dalam Tata Tertib (Tatib) Hasil Rapat Pleno MUI  Kota Semarang telah disepakati delapan (8) bab. Bab I berisi Ketentuan Umum, Bab II berisi Tugas dan Wewenang, Bab III tentang Peserta Musda dan Tamu Undangan, Bab IV Komisi-komisi, Bab V Rapat-rapat dan Pengambilan Keputusan, Bab VI Tata Cara Pemilihan Dewan Pimpinan MUI Daerah Tingkat II Kota Semarang, Bab VII Sekretariat, dan Bab VIII Ketentuan Penutup.

Dalam forum sidang pembacaan tata tertib, untuk mempercepat langkah maka Bab I sampai Bab V dan Bab VII dan Bab VIII dibahas perbab, sementara Bab VI dibahas ayat per ayat. Dalam itu, terutama Bab IV, disebutkan bahwa Musda membentuk tiga komisi yaitu Komisi A: membahas program kerja, Komisi B: membahas rekomindasi, serta Komisi C: Komisi Ahlul Halli Wal Aqdi, yang bertugas memilih Ketua Umum MUI Kota Semarang Periode 2015-2020.

Disepakati bersama, bahwa Pemilihan Dewan Pimpinan MUI Kota Semarang, dilaksanakan melalui System Ahlul Halli Wal Aqdi dengan mendapat mandat penuh (Bab VI, pasal 13 ayat (1)). Disepakati juga, bahwa anggota Ahlul Halli Wal ‘Aqdi itu sebanyak 15 orang yaitu terdiri dari unsur:

a. Penasihat MUI Kota Semarang, sebanyak 2 orang;

b. Pengurus MUI Periode 2010-2015, sebanyak 5 orang;

c. Pengurus MUI Kecamatan, sebanyak 8 orang, yang terdiri dari perwakilan empat wilayah, tiap-tiap wilayah diwakili oleh 2 orang Ketua MUI Kecamatan yang disepakati.

Pengurus Ketika Menyampaikan Laporan

Dari forum atau Komisi Ahlul Halli Wal Aqdi itu, akhirnya Ketua Umum MUI Periode 2015-2020 berhasil dipilih. Beliau adalah, penulis Web kesayangan anda ini. Nama lengkapnya adalah Prof. Dr. Drs. H. Moh. Erfan Soebahar, M.Ag. Penulis adalah putera ketiga dari K.H. Moh. Subahar dalam perkawinan dengan Ny. Hj. Sri Indiah/Hj. Badriyah. Lahir di Bondowoso tahun 1956.

Mungkin karena sejak tahun 1984 banyak berkecimpung dalam studi Islam di sejumlah lembaga studi, sejak di Malaysia (1984-1986), di Kajian Tafsir Hadis di Perumahan Krapyak (1987-1990), di Kampus mengajar tafsir hadis (1989-skrg), dan di masyarakat mengajar studi Qur’an dan Hadis setiap Bakda Jum’at Subuh (2004-skrg), di samping juga di RRI Pro-4 Semarang (2013-skrg) setiap Senin yang juga sejak 1990 aktif  di Yayasan Pendidikan Islam “Darul Ulum”, maka sejak ini masyarakat rupanya banyak merasa akrab memanggilnya dengan Kiai Erfan, Subhanallah; mudah-mudahan diberkahi Allah Swt dengan sebutan yang biasa keluar dari lisan peserta pengajian dan Bapak Ibu Sepuh itu. Lucunya lagi, para kawula muda yang ngeffen itu memanggilnya dengan Embah Yai, ya Allah. Saya pasrah, mudah-mudah apapun sebutannya saya tetap bisa berbuat yang mencerahkan dan tulus insya Allah (Erfan).