Resep Usia Panjang Dalam Perspektif Islam (1)
Setiap manusia memiliki fitrah ingin hidup berusia panjang. Sebab dengan usia panjang banyak yang bisa dilakukan, termasuk kehidupan yang berhasil optimal. Cita-citanya dapat dibentangkan, dan tujuannya dapat digariskan dengan tepat untuk dicapai pada tempat dan waktu yang digariskan. Namun, untuk mendapatkan apa yang dicita-citakan itu ada yang sudah memiliki pengetahuan lengkap mengenainya, tetapi tidak sedikit kita temukan yang belum memiliki gambaran apapun dari dalam proses kehidupannya. Uraian berikut ini menyajikan penjelasan Nabi saw mengenai sketsa kehidupan dalam dua tahap, pertama menggambaran usia panjang secara fisik, dan delanjutkan pada kesempatan lain menggambarkan usia panjang secara psikhis yang dapat diperoleh dalam perjalanan kehidupan.
Sketsa Kehidupan
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud r.a., dia berkata bahwa Nabi saw pernah membentangkan ke kalangan para sahabat mengenai sketsa kehidupan. Dalam riwayat dimaksud disebutkan, “Nabi saw membuat gambar segi empat. Kemudian menggambar sebuah garis lurus memanjang di tengah kotak segi empat. Lalu Nabi saw menjelaskan [maksud gambar]: Ini manusia, dan garis-garis segi empat empat [yang lima blok ini] kurungan ajalnya. Sedang garis panjang yang keluar dari batas [kotak segi empat besar itu] itu adalah angan-angat atau cita-citanya. Adapun garis-garis kecil itu adalah tantangan atau rintangan yang selalu menghadang manusia [untuk dapat menghadapinya]. Maka apabila manusia lolos dari satu tantangan maka akan berhadapan dengan tantangan yang berikutnya, dan apabila dia lolos dari satu tantangan lagi maka akan berhadapan dengan tantangan lain yang berikutnya. Inilah — kata Ibnu Mas’ud — gambaran yang digoreskan Nabi saw [lihat sketsa berikut]” (H.R. al-Bukhari].
Sketsa Kehidupan dari Petunjuk Nabi saw
Hadis di atas memaparkan kepada kita setidaknya tiga kategori persoalan atau problema yang dihadapi manusia dalam menjalanani kehidupan, yang tak lain dari nikmat yang dianugerahkan oleh Allah Swt itu yaitu:
1. Soal batas waktu ajal/usia dalam kehidupan
Dalam membahas soal yang pertama ini, ada dua hal yang dapat dipetik pemahaman di dalamnya. Bahwa, mengenai batas ajal seseorang itu yang dapat dipegangi adalah: orang yang tidak meninggal karena sebab-sebab tertentu yang dapat membawa kematiannya, maka ia akan meninggal dengan sebab ajal (Shahih al-Bukhari bi Syarh al-Kirmani, Juz I).
Misalnya, jika ketika menghadapi rintangan atau hadangan kehidupan, seseorang selamat: tidak mengalami kecelakaan yang membawa meninggalnya baik seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan karena alam, dan lain-lain yang dapat membawa kematian nya, maka sebab kematian yang akan dihadapi akan terjadi karena memang sebab ajalnya. Sudah sampai ajalnya. Kepastian meninggal karena sampai ajalnya itu, yang Maha Tahu hanyalah Allah Swt.
Dapat juga terjadi, atas izin Allah, seorang hamba yang dicintainya seperti mereka yang dianugerahi karomah-Nya diberi ilham (atau bisikan), bahwa dirinya atau orang-orang tertentu akan meninggal pada usia sekian misalnya. Tentu, mereka yang diberi kemampuan yang terakhir ini tidak sembaran orang, biasanya diberikan kepada orang yang dekat dengan Allah Swt.
2. Soal rentang panjang waktu pencapaian cita-cita
Dalam sketsa Nabi saw di atas, cita-cita manusia memang digariskan layak memiliki rentangan panjang. Pantas saja, memiliki jangkauan jauh ke depan. Dalam rangka mengembangkan suatu institusi, entah itu negara, atau lembaga pendidikan, atau suatu keluarga yang sekian keturunan, adalah suatu imajinasi yang sehat jika kita dapat menggambarkannya misalnya hingga 150 tahun ke depan. Karena seperti ka’bah misalnya, jika dilihat dari kacamata ini sejak masa lalunya sudah punya inspirasi yang telah digariskan oleh Nabi Ibrahim. Nabi saw bilang, labuniyal ka’bah ‘ala qawaa-idi Ibrahim (ka’bah itu dibangun berdasarkan garis-garis inspirasi yang dipatok sejak zaman Nabi Ibrahim a.s.
Tentu untuk sebuah negara, seperti Negara China, sudah punya pola bagaimana dicita-citakan pendahulunya. Begitu juga Indonesia: seperti banyak direkam dari pengalaman-pengalaman sejarah (lisan dan tulisan), cita-cita mengenai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini ternyata bukan hanya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, tetapi sudah ada pendahulu-pendahulu kita — di antara mereka para raja-raja Muslim di Nusantara — dengan dana-dana tertentu mereka juga telah memiliki cita-cita kuat, untuk berdirinya Negara Indonesia ini. Dan terbukti ketika bangsa ini bangkit mencapai kemerdekaan, umat Islam membela negara ini dengan pantang menyerah, karena di dada semua umat Muslim, sudah tertanam cita-cita mendirikan NKRI yang sudah tertanam kuat di dada kita.
Terlebih untuk suatu keluarkan, maka cita-cita kita mesti ditanamkan dengan benar dan baik. Sebab untuk terbinanya suatu keluarga yang berhasil, selain diperlukan kesatuan, kerukunan, kekuatan yang mantap; juga infrastruktur yang harus disiapkan bagi eksistensi keluarga ke depan; juga harus disiapkan rencana atau program yang mesti dijalankan dari tahap ke tahap dalam jangkauan yang panjang. Di masa sekarang, sudah banyak manajemen keluarga yang demikian bagus dirancang oleh orang-orang yang bijak, sehingga keluarga itu memiliki rentang waktu kejayaan yang panjang, yang menembus kehidupan puluhan, bahkan hingga ratusan tahun setelahnya.
3. Soal problema/tantangan yang dihadapi dalam kehidupan
Memasuki kehidupan berarti kita menghadapi pemberian nikmat Allah yang meminta kita berhasil hidup di dua alam atau dua negeri kehidupan. Negeri pertama adalah negeri ikhtiar dan doa, yaitu hidup di negara tertentu di dunia sekarang, dalam rangka mengumpulkan bekal bagi menempuh kehidupan di negeri kedua.
Negeri kedua adalah negeri pembahalasan, yaitu negeri yang kebahagiaan kehidupannya diperoleh berdasarkan pencapaian sukses ketika hidup ketika di negeri dunia, yang corak hidupnya dihadapi dengan menyelesaikan masalah atau penghadang atau ujian-ujian hidupan yang diselesaikan oleh tiap-tiap manusia di dalam kehidupan di dunia sekarang ini.
Karena kehidupan adalah nikmat Allah, maka corak manusia yang akan berhasil hidup di dunia atau negeri dunia sekarang ini, yang akan bersambung prestasinya di akhirat yang akan datang paling tidak adalah:
1) Hidup dengan berdasar akidah yang benar dan mantap. Dengan memiliki akidah yang benar dan mantap, kita akan dapat hidup dengan keyakinan yang penuh dan punya pelindung andal, yang Maha Siap melindungi dan menganugerahkam bimbingan atau inspirasi selama kita hidup di dunia ini. Dan dari yang demikian, kita juga dapat meyakini bahwa kehidupan yang akan datang
itu bermula setelah semua manusia ini dibangkitkan dari kematiannya oleh Allah Swt. Yang Maha Melindungi manusia itu, baik di negeri sekarang (duniawi) dan negeri yang akan datang (ukhrawi) tak lain adalah Allah Swt.
2) Memiliki disiplin yang selalu setia kepada kebenaran dan kebaikan. Disiplin adalah akhlak Islami, yang pada intinya manusia mengarahkan diri atau mendorong untuk melakukan kehendak-kehendak benar dan baik dalam aktivitas kehidupan. Dari waktu ke waktu, kegiatan sehari-harinya, selalu diisinya dengan kegiatan-kegiatan realisasi program yang sudah dibuat, yang diarahkan kepada pencapaian kebahagiaan di dunia dan di akhirat, yang akan menjadi buah harapannya dalam meraih kebahagiaan di negeri akhirat yang akan datang.
3) Memilik sifat tawadhu, jauh dari penampilan sombong. Sifat manusia yang memudahkan dirinya diangkat di hadapan sesama dan terutama di hadapan Allah swt adalah sifat tawadhu. Ibarat lautan, pemilik sifat tawadhu adalah laut yang melatakkan posisi diri di bawah, sehingga apapun yang ada di atasnya selalu percaya untuk turun dan dilimpahkan dengan penuh keman tapan ke bawah, dan untuk kemudian tidak menyulitkannya untuk pada waktunya mengangkatnya ke atas. Pribadi tawadhu, enteng menghadapi hidup, dan sebaliknya mudah memperoleh prestasi dari buah kehidupannya itu, begitu bukan (Erfan S)
This is the appropriate weblog for wishes to be made aware of this topic. You already know a great deal its nearly not easy to argue along (not that I really would want…HaHa). You certainly put a different spin with a topic thats been revealed for years. Excellent stuff, just great!
I think this is among the most significant
info for me. And i’m glad reading your article. But want to remark on few general things, The website style is ideal, the articles is
really nice : D. Good job, cheers
Touche. Great arguments. Keep up the amazing work.