Salat: Ibadah Terpenting yang Disyariatkan pada Bulan Rajab

Ketika memasuki bulan Rajab, minimal kita ingat dua hal. Pertama, tentang perlunya memperhatikan pentingnya empat bulan hurum; dan kedua, tentang disyariatkannya perintah mendirikan salat. Dua hal itu secara singkat dapat dilihat berikut ini.

 

Empat bulan Haram

Di dalam Al-Qur’an, disebutkan bahwa di dalam bulan-bulan yang dijalanai pada kehidupan kita terdapat empat bulan yang disebut sebagai bulan haram. Yaitu bulan yang dihormati, karena pada bulan itu kita ditantang untuk hidup damai, tidak boleh ada peperangan karena dengan terwujudnya realisasi damai banyak hal yang dipetik manfaatnya. Bulan-bulan itu adalah bulan Dzulqa’dah, bulan Dzhulhijjah, bulan Muharram, dan bulan Rajab.

Pada bulan Rajab, banyak orang-orang yang mengadakan pendekatan kepada Allah, memperoleh informasi yang diperlukan, bagi keselamatan hidup di ketika berada di bulan Rajab untuk kondisinya pada bulan-bulan yang lain. Misalnya, yang memunculkan dzikir yang layak menjadi kebiasaan, seperti:

1- Baca: Rabbighfirlii warhamnii watub ‘alayya –> dibaca pagi sore selama bulan Rajab 70 kali;

    Baca: sayyidul istighfar –> pagi dan sore; tiga kali;

2- Baca: Astaghfirullaahal’azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih, taubata ‘abdin zhaalimin, laa

    yamliku linafsihii, dharraw walaa naf’aw walaa mautaw, walaa hayaataw, walaa nusyuura –> dibaca antara waktu zhuhur dan

    ‘ashar 70 kali;

3- Baca: Subhaanallaahil hayyil qayyuum –> dibaca pada 10 hari pertama bulan Rajab; 100 kali;

4- Baca: Subhaanallahil ahadis shomad –> dibaca pada 10 hari kedua bulan Rajab; 100 kali;

5- Baca: Subhanallahir rauuf –> dibaca pada 10 hari ketiga di bulan Rajab; 100 kali.

6- Doa ketika masuk di Bulan Rajab sbb:

    Allahumma Baariklanaa fii Rajaba, wa Sya’baanaa, wa Ballighnaa Ramaadhaanaa

 

Perintah Mendirikan Salat

Perintah mendirikan salat secara eksplisit kepada Nabi Muhammad saw dikeluarkan pada bulan Rajab. Berupa salat lima waktu, yang nama perintahnya juga disebut oleh Nabi Isa a.s., pada Al-Qur’an Surat Maryam. Jika pada syari’at nabi-nabi sebelumnya perintah salat itu sampai dengan 50 rakaat, maka perintah ini pada umat Nabi Muhammad saw hanya 5 kali salam, yang mencakup 17 rakaat sehari semalam.

Jika dirinci salat yang diperintahkan kepada Nabi Muhammad saw adalah 5 salat wajib berikut ini:

1- Salat Zhuhur: 4 rakaat,

2- Salat ‘Ashar: 4 rakaat,

3- Salat Maghrib: 3 rakaat;

4- Salat Isyak: 4 rakaat;

5- Salat Subuh: 2 rakaa.

Pada perintah salat ini bukan hanya untuk dilaksanakan, dimulai dan selesai, tetapi untuk didirikan. Yaitu didirikan dengan sepenuhnya; sesuai syarat dan rukunnya, secara khusyuk, ikhlas, dan istikamah. Dilaksanakan secara tetap, sesuai dengan ketentuan dalam sehari semalam di dalam kehidupan umat manusia.

 

Akhir kata, itu baru berupa salat-salat yang wajib. Sementara salat sunnahnya, tidak disebutkan di sini; dilaksanakan dengan kaifiyah dan cara tertentu pada waktu-waktu yang dijelaskan pada kesempatan yang lain. Insya Allah (Erfan S).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *