Selamat (Siap di Tugas Baru) Bapak Presiden

Dua pasang Capres bagi penulis pada artikel kami yang lalu, saya sebut pasangan yang sama membesarkan hati. Maka kemenangan salah satunya di sini, adalah kemenangan yang mesti disambut sebagai presiden kita, yang menyenangkan, membanggakan, dan sama membesarkan hati. Entah itu Pak Prabowo atau entah itu Pak Jokowi, keduanya cocok untuk memerintah sebagai presiden NKRI Periode 2014-2019.

Dan begitu KPU serta Panwaslu mengumumkan Pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai pasangan pemenang, di pikiran saya otomatis siap menerimanya. Karena di samping itu hasil pilihan yang hasilnya dikawal ketat, dalam suatu pemilihan yang merebut kemenangan untuk menangani amanah rakyat tidak mungkin presiden akan menangĀ  kedua-duanya. Sebagai bukti di antara kebaikan salah satunya, ketika pasangan Jokowi-JK menang, pada pidato pemenangannya, Bapak Joko Widodo menyebut pertama-tama menyampaikan apresiasi langsung kepada Pasangan Prabowo Hatta, yang telah berkenan menjadi lawan politik untuk mendapatkan amanah bagi memerintah NKRI ini, yang disampaikan di atas kapal pinisi, hari Selasa Malam Rabu, 22 Juli 2014.

Kelebihan Capres Kita

Di mana sebenarnya letak kelebihan dua Capres kita? Dan dimana keunikan Bapak Joko Widodo yang menjadi pemenang dalam Pilpres kali ini?

Setidaknya ada 7 kelebihan yang mudah dibaca dari dua capres yang maju ke Pilpres kita pada tahun 2014 ini yaitu:

1. Keduanya sama muslim. Syarat keagamaan yang jelas ini, memudahkan diterima men jadi presiden di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Penerimaan dari sudut agama itu ternyata lebih mantap setelah keduanya, sama-sama punya bukti dapat mengimami salat lima waktu sesuai syarat dan rukun yang harus dipenuhi dalam salat itu, sehingga menambah kemantapan bagi menerimaan calon presiden kita.

2. Keduanya sama pernah memimpin dalam amanah yang pernah dipercayakan kepadanya oleh Negara. Dari kenyataan salat yang tidak diragukan sahnya, maka pantas jika keduanya sama memiliki trarck record baik dalam keislaman, yang akhirnya juga berbukti bekasannya dalam pemerintahan.

3. Keduanya sama punya kemampuan berkomunikasi yang berhasil dalam bidang kekuasaannya. Baiknya keislaman, dan kemampuannya memimpin atau menjadi imam salat, membawa keduanya mampu kontak dengan lingkungan dimana pun mereka berada, karena itu ajaran yang biasa dilakukan dalam praktek shalat.

Selain hal di atas, pada kedua capres dapat dilihat

4. Keduanya sama dekat dengan rakyat, sehingga mudah diterima pelbagai kalangan dari rakyat Indonesia.

5. Keduanya sama memiliki visi dan misi yang jelas bagi Indonesia ke depan.

6. Keduanya sama punya kemampuan berdebat yang baik, benar, dan dialogis yang sama bernilai tinggi.

7. Keduanya sama siap untuk membawa Indonesia menjadi negara besar dalam periode kekuasaannya.

Fenomena Jokowi

Bapak Jakowi adalah seorang rakyat yang rupanya punya garis tangan untuk menjadi presiden. Penulis web ini, melihat fenomena Bapak Joko Widodo seperti berikut ini:

1. Lebih mudah diterima di pelbagai lapisan masyarakat Indonesia.

2. Berprestasi dalam menangani tugas-tugas.

3. Bisa melihat Indonesia secara utuh, bisa unggul, dan berdaya saing.

4. Berwajah rakyat dan ketrampil dalam kepemimpinan kolektif.

5. Bisa bertindak cepat dalam pelbagai persoalan kenegaraan yang rumit.

6. Punya kemampuan berbahasa yang diterima umum dan bijak.

7. Mampu membaca dan mengapresiasi pihak-pihak yang potensial.

8. Bisa berbuat dengan ilmu yang dikuasai.

9. Punya sens tinggi perekonomian, kepribadian, dan jangkauan ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *