Silaturahmi Nanda Naily Ke Ortu di Semarang
Pada hari Ahad, 25 Januari 201, nanda Naily dan suaminya, mas Whildan bersilaturahmi ke Semarang. Berangkat dari Bogor hari Jum’at pukul 19.00 sore, naik kereta api, sampai di Semarang pukul 03.00. Silaturrahmi ke orang tua, itulah maksud utamanya, sebab pada akhir tahun yang lalu, ia bersama tim dari LIPI berangkat ke Thailand, melakukan acara akhir tahun bersama tim kerjanya. Karenanya, sukar melakukan silaturahim di akhir tahun 2014. Dia merencanakan ke Semarang pada awal tahun 2015.
Menunggu Giliran Ikan No. 178 di Sekopek
Tidak banyak yang bisa dilakukan di Semarang, karena cuaca mendung dan terus rintik-rintik. Namun, kami menyempatkan bersamanya pergi dua proyek pembangunan rumah di kelurahan Wates, baik yang berada di Dekat Madrasah Aliyah, maupun yang berdekatan dengan Sekolah Dasar Beringin I.
Selanjutnya, kami menyempatkan ke Taman Pemancingan Barokah, di Sekopek Polaman. Salah satu tempat, yang untuk sampai ke kolam pemancingan ini kita mesti melalui Kelurahan Cankiran, Mijen, umumnya menuju ke Gunung Pati, lalu Ungaran.
Tempat ini begitu ramai, terutama pada hari Sabtu dan Ahad. Menurut penuturan beberapa tim pekerja di kolam pemancingan, bahwa pada hari Sabtu dan Ahad, pesanan makanan untuk para pengunjung, dan lain-lain, dan terutama lauk ikannya tidak kurang dari 4-5 kwintal, yang terutama di antar dari Banjar Negara.
Dan kalau tiba-tiba kita memesannya, biasanya kita mesti sabar menunggu giliran jatah makanan dalam waktu yang cukup lama. Rata-rata tidak kurang dari waktu minimal 1 jam.
Jenis Ikan
Banyak jenis ikan yang disediakan di tempat pemancingan ini. Yang rata-rata dipesan oleh para penggemar adalah ikan gurami dan kemper. Sementara ikan lain yang juga disediakan, sekalipun kurang diminati adalah ikan lele dan ikan emas (Erf).