• Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip
Menu +
  • Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip

Tips Mengenali Glagat Calon Mantu Penipu

Posted on March 31, 2015 | By admin | No comments

Siapa yang tidak senang mempunyai calon suami yang kaya dan romantis. Sepanjang dua ungkapan ini berpaut, kaya dan romantis, rasa senang adalah idaman dari setiap pasangan. Namun, ketika terdengar kabar bahwa sang calon suami ternyata seorang penipu maka harapan dan rasa senang tiba-tiba jadi memudar. Karena, siapakah gerangan yang akan mengidam- idamkan sang calon mantu penipu?

Baik dari media massa maupun media cetak, kita sering mendengar dan atau membaca tentang penipuan. Dan yang paling membuat sedih dan duka adalah adanya tipuan di balik cinta. Tipuannya didramatisir, yang membuat salah satu pihak (terutama pihak wanita), terdampar dalam nasib celaka; keperawanan keluarga mempelai wanita sudah direnggutnya, dan hartanya guga ludes diambilnya dengan tipuan sangat licik. Benarkah memang ada laki-laki yang menipu melalui jalur berkedok cinta? Seperti apa tipologi lak-laki yang dapat memainkan diri berprilaku sadis-licin-bak belut tipe penipu itu?

 

Ciri-ciri Pria Penipu

Beberapa deretan pria yang bermain dalam api cinta yang licinnya seperti belut, yang akhirnya kita kenal memainkan tipun dalam asmara, dapat dibaca dalam ciri-ciri  yang dilakukannya antara lain sebagai berikut:

1- Keluarga yang ditipu tidak Diizinkan Kenal dengan Keluarga Si Penipu
Pria sang penipu biasanya berkedok. Dia mengaku anak tokoh, atau seorang tokoh yang berharta, dari kalangan orang berada. Di sini, siapapun mesti berhati-hati, jangan belum mengenal apa-apa sudah senang dahulu. Suasana awal, kita perlu bantuan orang lain untuk membuktikan kebenaran suatu ungkapan. Yang tepat adalah orang berasal dari keluarga calon keluarga pria. Cobalah kita minta kepada si calon mantu, untuk kita mengenali keluarganya. Bila ternyata dia tidak pernah mengizinkan kita untuk main ke rumahnya dengan alasan waktu tidak tepat atau lainnya, kondisi demikian layak kita curigai. Yang bisa dinasihatkan di sini bahwa pria yang serius dengan wanita tertentu untuk menjadi kekasihnya, akan dengan senang hati mengajak wanita yang dicintai kenal lebih dahulu dengan keluarganya. Bahkan tanpa dipaksa, pria akan mengenalkan kita pada keluarganya; mengajak kita bermain lebih dahulu ke rumahnya, sejak menceritakan masa kecilnya, dan kelengkapan informasi menarik lain. Jelasnya, jangan sekali-kali jatuh senang atau tiba-tiba jatuh hati kepada seseorang yang belum diyakini oleh keluarga kita tentang bagaimana suasana keluarganya.

2- Tutur Kata Jelas, Santun, Pintar Membuat Tak Berdaya
Pria penipu biasanya memiliki sifat khas. Tutur katanya sering jelas, pintar meyakinkan diri dan membuat orang lain senang. Ungkapannya dikemas baik, sehingga bagi penerima sasarannya, dia adalah orang yang santun, pintar, dan sangat maut dalam membuat rayuan yang menggetarkan kalbu. Namun, dia tetap waspada bagaimana kata-kata manisnya yang membutakan orang dari kenyataan itu suatu ketika ketahuan. Sebab, kata-kata manisnya membuat angan melayang, orang yang dihadapinya dibuat manja, seolah masa depannya akan semanis kata-katanya. Dia menipu terutama wanita: kereka sudah tahu sebelumnya tentang kelemahan wanita yang tengah dipuji dan dimanjanya. Di sini, seorang wanita mestilah tetap waspada, sebab rata-rata pria senang mengeluarkan jurus ‘maut’ demikian.

3- Tidak Memperkenalkan Siapa Teman-Teman Pergaulannya
Selain menyembunyikan rumah dan keluarganya, pria yang suka menipu tidak mengizinkan kita mengenal siapa saja teman-temannya. Karena memperkenalkan teman kepada orang lain memudahkan orang yang menjadi obyek itu menerka siapa sebenarnya sosok seseorang yang dihadapinya. Dari situ mengenalkan kawan, berarti mengenalkan kebaikan atau sebaliknya kebobrokan diri kita, sebab kumpulan orang baik dan kumpulan orang buruk sama bisa diorganisasi rapi tergantung komitmen kebaikan dan atau keburukan yang disepakati.

Namun, ada juga yang nekad mengenalkan kawannya, terutama bagi orang yang sudah punya gang kuat. Siyasatnya, sukar juga ditebak; karena kalaupun mengenalkan teman-temannya, dia pun akan tetap dalam kebohongan. Misalnya kawan-kawannya diperkenalkan sebagai seorang dokter, polisi di daerah tertentu yang berpengaruh yang karena fisiknya kuat (yang tak lain dari tukang pukulnya), atau pun sebagai seorang pembeli emas (jika kawannya itu wanita) yang diperkenalkan kepada kita. Mengapa kita mesti mengecek calon menantu hingga ke teman-temannya? Sebab, seseorang dapat dikatakan pria yang baik atau sebaliknya pria yang tidak baik dapat dilihat dari bagaimana sepak terjang dari teman-temannya.

Dalam kitab Ta’lim al-Muta’allim disebutkan, fainnal qariina bil qariini yahtadi karena ‘sesungguhnya antara teman yang satu dengan teman yang lain dapat saling memberi petunjuk. Jika temannya santun, hangat dalam pergaulan dan menyenangkan, maka dapat diduga bahwa calon yang akan kita pilih itu dekat sifatnya dengan perilaku si calon menantu pria itu. Namun, jika sang calon itu menutup akses kita dari teman-temannya untuk kita ketahui, maka ia layak kita curigai  dalam keadaan yang sebenarnya. Jelasnya, pria yang serius dalam hubungan cinta dengan seseorang maka akan dengan senang hati memperkenalkan calon pasangan dengan teman-temannya.

4- Diam-diam Menilep Harta Pasangannya
Dalam kehidupan sehari-hari masa sekarang, tidaklah selalu bahwa sang prialah yang menjadi ATM berjalan. Sesekali si wanita boleh meneraktir bakso pada saat berkencan dengannya. Atau membelikan es durian atau es jus apokat, atau sesekali membayar parkir. Namun, berhati-hatilah kita dengan kebiasaan dia yang pelan-pelan menguras uang tabungan Anda, apalagi jika dia sampai meminjam uang dalam angka jutaan rupiah.
Pada awalnya, bisa dia bilang dompetnya tertinggal, usaha yang diakukannya sedang tidak stabil, atau terkena tipu dalam transaksi dia dengan yang lain. Dengan siasatnya itu, si wanita dengan senang hati bisa memberikan uangnya tanpa disadari. Rayuan mautnya membuat lawan jenisnya, sukar berkelit. Tanpa terasa, si wanita seperti tersihir dan berpikir tidak apa-apa mengeluarkan banyak uang untuknya. Padahal, pria yang tangguh dan sekaligus bertanggung jawab adalah pria yang dapat berjuang keras untuk pasangannya, termasuk dalam bidang finansial, bukan sekadar menebar rayuan maut dan menguras harta calon atau pasangannya secara perlahan.

 

Bisa jadi dalam kesempatan lain, tidak semua pria yang memiliki empat ciri di atas bukan penipu. Karena, kadang-kadang, yang pertama tidak diperkenalkan di awal pernikahan, namun bisa jadi kita tidak diminta langsung ke keluarganya di tahap awal, baru diperkenalkan kepada pihak lain misalnya sebagai bapak angkat, atau apa istilah lain dari triknya. Namun, dengan mengenal keempat hal itu, suatu pasangan kerap terbantu untuk menyelamatkan diri dari jebakan tipuan maut dari seseorang yang akan kita jadikan dia sebagai pasangan anak kita dalam rangka mencapai hidup bahagia di dunia dan sekaligus di akhirat. Dengan begitu, maka mengenali lebih utuh calon keluarganya dan kawannya, dapat menghindarkan kita dari mengambil keputusan penting yang keliru sejak memasuki tahap lamaran atau pernikahan dan tahap tahap selanjutnya dalam kehidupan keluarga yang sejahtera bahagia dan selamat dunia akhirat (Erfan S).

 

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Related

Category: Artikel, Paparan Inspiratif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terima Kasih
Anda Telah Berkunjung di Web ini
February 2019
S M T W T F S
« Jan    
 12
3456789
10111213141516
17181920212223
2425262728  

Gallery

Cipayung-20121219-00284_2
Pangkalan-Baru-20111011-00082
20140812_120342
IMG-20131026-00128-1
20140828_105632-e1416452073956
IMG-20131009-00060-1
20131029_115449-1
C360_2014-12-27-16-01-45-060
20141225_081921
IMG-20150307-WA0001
20131210_075503-1
20151205_153347
IMG-20151205-WA0000

Artikel Terbaru

  • Memandirikan Anak Ketiga, Semoga Diberkahi Allah Swt
  • Trampil Dalam Lingkungan: dengan Kendaraan Roda Dua
  • Mempertajam Fokus: Mendorong diri Bisa Terus Menebar Karya Tulis
  • Mengakhiri Kajian Hadis tentang Penjagaan Allah Bagi Umat Manusia
  • Menjelang Finishing Pembangunan Rumah Nora Fachri di Gondoriyo
  • Menyelesaikan BKD dan Input Nilai Kuliah S1 FITK UIN WS Semarang
  • Menyiasati Rezeki Khazanah Pribadi dengan Buku Pdf, Dapatkah?
  • Buku Khutbah dan Kalender MUI Kota Semarang: Segera Terbit
  • Menyelesaikan Tatap Muka di Depan Peserta PPG
  • PPG di UIN Walisongo: Dari Desember s.d. Januari 2019

Statistics

  • 87
  • 14
  • 1,683
  • 17,072
  • 101,439
  • 2,195,453
  • 211,945
  • 294
  • 1,105

Archives

  • February 2019 (1)
  • January 2019 (10)
  • December 2018 (10)
  • November 2018 (10)
  • October 2018 (10)
  • September 2018 (10)
  • August 2018 (10)
  • July 2018 (10)
  • June 2018 (10)
  • May 2018 (17)
  • April 2018 (16)
  • March 2018 (10)
  • February 2018 (15)
  • January 2018 (17)
  • December 2017 (18)
  • November 2017 (17)
  • October 2017 (17)
  • September 2017 (18)
  • August 2017 (17)
  • July 2017 (17)
  • June 2017 (17)
  • May 2017 (17)
  • April 2017 (17)
  • March 2017 (17)
  • February 2017 (17)
  • January 2017 (17)
  • December 2016 (17)
  • November 2016 (17)
  • October 2016 (17)
  • September 2016 (17)
  • August 2016 (17)
  • July 2016 (17)
  • June 2016 (17)
  • May 2016 (17)
  • April 2016 (17)
  • March 2016 (17)
  • February 2016 (17)
  • January 2016 (17)
  • December 2015 (17)
  • November 2015 (17)
  • October 2015 (17)
  • September 2015 (17)
  • August 2015 (17)
  • July 2015 (17)
  • June 2015 (17)
  • May 2015 (17)
  • April 2015 (17)
  • March 2015 (17)
  • February 2015 (17)
  • January 2015 (17)
  • December 2014 (17)
  • November 2014 (17)
  • October 2014 (17)
  • September 2014 (17)
  • August 2014 (17)
  • July 2014 (20)
  • June 2014 (18)
  • May 2014 (19)
  • April 2014 (19)
  • March 2014 (15)
  • February 2014 (15)
  • January 2014 (16)
  • December 2013 (15)
  • November 2013 (14)
  • October 2013 (20)
  • September 2013 (17)
  • August 2013 (17)
  • July 2013 (15)
  • June 2013 (10)
  • May 2013 (17)
  • April 2013 (3)
Copyright 2019 Prof. DR. H.M. Erfan Soebahar
%d bloggers like this: