Suatu Harapan: Setelah PPKM Jawa Bali Diperpanjang Hingga 25 Juli 2021

Setelah setahun lebih berjalan (sejak Maret 2020) maka sudah waktunya mengenai problema pandemi Covid 19 diambil kesimpulkan. Bahwa Covid 19 adalah makhluk Allah Swt yang oleh Sang Pencipta diizinkan menyebar diri dan juga menular di dunia ini dengan membawa misi, yang menurut dugaan kuat kita, untuk menguji kemantapan imunitas manusia yang mestinya dijaga baik-baik atau dirawatnya, sehingga dalam bentuk apapun ujian Allah Swt akan selamat bagi orang yang sanggup menjawabnya baik dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh dan/sekaligus dengan doa. Makanya di negera manapun yang mengatasinya dengan benar-benar tangguh, yang nyaris tanpa bocor dari proses penularannya maka problema keselamatan penduduk dari Covid 19 dapat ditangani secara maksimal. China dan Amarika Sarikat misalnya dua contoh yang berhasil mengatasi soal di atas, walau penduduk mereka tidak bisa disa dibilang sedikit satu milyar lebih dan tiga ratusan juta lebih untuk Amerika.

Kenangan Menjelang Ramadhan  dan Kabar dari Dunia Luar
Sebenarnya dari sekitar tiga bulan menjelang hadirnya bulan Ramadhan 1442, perkembangan pandemi Covid 19 di hampir seluruh Indonesia begitu menggembi- rakan. Sejumlah optimisme menyeruak ke tengah-tengah penduduk Indonesia dalam pelbagai bentuknya. Khusus bagi penduduk Semarang, rasa gembira sudah sama terasa. Lebih-lebih ada angin kegembiraan baru yang ditiupkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Risert dan Teknologi (Kemendikbut-ristek) bahwa dalam waktu tidak lama lagi, sekitar bulan Juli 2021, sekolah dalam bentuk luar jaringan (luring) atau offline akan segera diberlakukan bagi anak-anak kita yang selama beberapa bulan atau hingga setahun lebih sejauh ini dilakukan pendidikan secara online.
Memang, tentu ada yang patut juga disyukuri sejauh ini, adanya kejutan baru di bidang pendidikan. Bahwa era pandemi Covid 19 telah mengubah cara berpikir di dunia pendidikan dari pendidikan yang manual, berubah penjadi pendidikan digital. Jika pada masa-masa sebelumnya tiap-tiap keluarga dengan smartphone atau HP yang dimiliki pada umumnya hanya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi bagi menelpon dan SMS, maka ketika memasuki era pandemi Covid 19, segenap rumah tangga sama menjadikan HP bahkan juga laptop yang dimikiki untuk digunakan bagi keberhasilan pendidikan putera/puteri kita. Kondisi ini tidak saja bagi peserta didik dari tingkat anak-anak hingga remaja, melainkan juga perguruan tinggi sejak program pendidikan sarjana, magister, hingga program doktor. Tidak hanya bagi kalangan mahasiswa. Kalangan para cendekiawan kelas dunia pun semakin luas berhubungan, dengan lainnya terutama dengan hadirnjya aplikasi google meet dan zoom serta lainnya yang dapat menjadikan dirinya sebagai wahana.
Rasa senang dan benar-benar senang, sempat kita nikmati dimana ketika memasuki puasa Ramadhan, salat tarawih dalam dilangsungkan dengan perlonggaran yang melegakan hati. Selama sebulan, Ramadhan kita bisa salat tararih dengan berjamaah dan kondisinya benar-benar terutama di daerah kami adalah dalam keadaan aman.
Namun, di negeri sana, konon sedang terdengar via TIVI dan berita-berita dari sejumlah media, adalah varian baru Covid 19. Dari negeri Indialah yang benar-benar mengejutkan dunia, hingga begitu banyak pasen dengan kabar yang masif menderita penyebaran dan penularan Covid varian baru yang benar-benar mematikan. Lama kelamaan, varian baru itu konon menyerang penduduk di Jawa Tengah, melalui Kota Kudus sehingga di Kudus kebanyakan rumah sakita sudah tidak mampu menampung, hingga sampai di Semarang.

Pasca Syawal, Merebak Covid 19, dan PPKM
Memasuki bulan Syawal 1442, kita belum bisa sepenuhnya lega dari pandemi Covid 19. Ternyata Varian baru dari India dan lain-lain beraduk hadir di tengah-tengah masyarakat, dan menyerang begitu banyak penduduk. Penyerangan nyaris merata di Pulau Jawa dan Bali, sehingga langkah penyebarannya diatasi secara serius oleh Pemerintah, sehingga kemudian dibuatlah aturan pelaksanaan bagaimana terbaik mengatasinya.

(bersambung ….)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *