Sudah Berdoa: Mohon Diberkahi Allah dalam Tiga Bulan
Kultum Malam 1 Puasa Ramadan 1439 H
Puji syukur dipanjatkan kepada Allah Swt, bahwa bertemu dengan bulan Ramadhan 1439 hijri, sudah menjadi kenyataan. Dengan telah telah ditetapkannya oleh Kemenag RI, bahwa awal Ramadhan 1439 H adalah bertepatan pada hari Kamis, maka pada hari Rabu malam Kamis ini, kita resmi berada pada saat dan momentum penting bulan Ramadhan.
Doa kita yang dipanjatkan sejak bulan Rajab, Allaahumma Baarik Lanaa fii Rajaba wa Sya’baana wa Ballighnaa Ramaadhanaa ‘Wahai Allah semoga Engkau menganugerahi berkah kepada kami pada bulan Rajab, dan bulan Sya’ban, dan sampaikan kami kiranya untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan,’ sudah menjadi kenyataan. Artinya, doa itu memiliki wujud yang secara fisik kita saat ini berada benar-benar pada bulan Ramadhan.
Maka tatkala bulan Ramadhan ini, sebagai tamu kita sudah ada di hadapan kita, maka paling tidak kita perlu memegangi tiga hal terpenting;
- Kita berada di bulan Peluang Panen Raya
Pahala-pahala besar terbentang luas untuk kita dapatkan pada kesempatan ini. Selain pahala dalam konteks hubungan vertikal, pada bulan ini banyak sekali pahala yang diperoleh dalam hubungan horizontal. Menunaikan puasa Ramadhan, adalah puasa resmi yang diwajibkan Allah Swt kepada kita; segenap orang beriman, yang tak lain adalah rukun penting dari lima Rukun Islam yang wajib kita tunaikan. Selain puasa Ramadhan, amal-amal vertikal terkait yaitu Shalat Tarawih dan Witir, Tadarus Al-Qur’an, I’tikaf di Masjid, mengaji kitab-kitab penting keagamaan, Salat Tahajud, semua kita laksanakan. Sedang yang horizontal tentu juga banyak yang bisa kita lakukan seperti bersedekah, berinfak, memberi buka puasa kepada yang melakukan ibadah puasa, dan lainnya.
Dalam hadis qudsi disebutkan, pada bulan Ramadhan ini amal-amal yang ikhlas dilakukan pahalanya begitu besar. Bandingannya dengan di luar puasa, jika di bulan di luar puasa, amal-amal itu dibalas oleh Allah: dari 10 hingga 100 dan maksimal hingga 700 kali lipat. Namun, pada bulan Ramadhan, balasannya lebih dari itu. Allah menerima pahala amal dengan anugerahnya yang lebih tinggi lagi. Dalam bahasa agama disebut: Wa Anaa Ijzii Bihii. ‘Akulah yang membalas lebih sesuai yang Aku mau kepada hamba-Ku’ firman Allah.
Selain amaliah di atas, ada peluang kita bertemu dengan malam Lailatul Qadar, dimana amaliah yang dikerjakan pada malam itu setara dengan beribadah 84 tahun.
2. Kita berada dalam bulan Pendidikan Kemauan
Puasa ternyata mengandung pendidikan yang sangat penting, yaitu pendidikan kemauan. Pada pendidikan ini, unsur niat memiliki peranan penting, karena dengan niat yang benar maka tubuh seseorang memproses suatu energi yang memungkinkan seseorang dapat melaksanakan suatu aktivitas secara maksimal.
3. Berpuasa Ramadhan adalah Bukti Keimanan Kita
Dengan menunaikan ibadah puasa Ramadhan, maka banyak yang dapat kita saksikan dari aktivitas ini, selain secara rahasia amaliah kita menjadi bukti di hadapan Allah, juga menjadi bukti bahwa kita sebagai umat Islam menunaikan rukun Islam kita yang keempat yang tak lain dari bukti keaiman kita (Erf).