• Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip
Menu +
  • Beranda
  • Profil
  • Artikel
    • Islamuna
    • Kunjungan
  • Berita
  • Hikmiah
  • Khazanah
  • Arsip

Sudut Pandang: Asam Urat, Urat Kaku dan Darah Tersendat?

Posted on October 18, 2017 | By admin | No comments

Asam urat bisa ditinjau dari berbagai dimensi baik medis maupun non medis. Dari sudut medis sudah banyak yang menulisnya, sehingga di sini tidak dibahas-bahas lagi. Namun, dari sudut non medis, misalnya yang dilihat dari sudut aliran dari yang lancar atau tidak padahal darah itu mengalir melalui urat-urat yang tidak ubahnya dengan selang-selang di tengah-tengah badan kita atas perintah otak ke sekujur kita makan penyakit asam urat dapat dilihat sebagai ada yang tidak pas dengan syarat dimana darah itu mengalir dan sekaligus yang menyebabkan tidak lancar. Dari sini, mesti ditemukan apa sajakah sebenarnya yang menjadi penyebab asam surat itu.

 

Sarafnya Diurut 

Pekerjaan jantung memompa darah ke sekujur tubuh sangat menentukan kelancaran darah bagi mengantar aliran sari-sari makanan ke sekujur tubuh. Tugas jantung yang demikian itu, mesti diperhatikan agar proses pemompaan darah bisa berjalan lancar dalam semua prosesnya, dan tidak terhambat oleh sebab-sebab apa pun. Selain berkenaan dengan makanan dan vitamin serta kebutuhan tubuh yang darinya dihantar oleh pompaan jantung, maka faktor lain yang mengantarkan darah ke pelbagai tempat yang diakibatkan pertolong an tangan seseorang yang bisa menolongnya juga penting.

Tangan di maksud adalah tangan yang menolong mengantar lancarnya kerja-kerja jantung baik dalam jangka panjang ataupun jangka pendek. Di situlah juru pijat yang kompeten yang tahu akan tugas itu, layak diminta pertolongan dari jasanya memperlancar kerja-kerja jantung agar semuluh pembuluh darah dapat menunai kan tugasnya sesuai dengan apa yang normal bisa disebut sehat.

 

Dipijat yang Pas

Badan kita perlu dipijat yang pas. Terutama ke bagian-bagian yang mengantar darah mengalir deras ke bagian bagian yang memerlukannya. Tugas itu menurut beberapa pemijat, tentu tidak murni sekadar diberi obat atau nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, tetapi pada organ yang juga bertugas membawa lancarnya darah itu mengalir ke bagian-bagian tubuh yang memerlukan suplai darah itu. 

Dalam hal itu, juru pijat dapat mengajuran alternatif kepiawaiannya di dalam memijat sehingga urat-urat tidak kaku dan suplai sari-sari makanan yang mesti diantarnya bisa berjalan hingga sampai ke sasaran yang memerlukannya. 

Tentu, ibarat selang yang mengalirkan darah, maka kepiawaian membuat selang berlobang bundar tidak pipih adalah yang diperlukan. Karena kalau pijat membawa selangnya menjadi pipih, maka itu akan merugikan yang dipijat. Bagaimana pandangan anda dengan sudut pandang pemijat yang piawai itu (Erfan Subahar)

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Google+ (Opens in new window)

Like this:

Like Loading...

Related

Category: Artikel, Paparan Inspiratif

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terima Kasih
Anda Telah Berkunjung di Web ini
April 2018
S M T W T F S
« Mar    
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Gallery

Cipayung-20121219-00284_2
Pangkalan-Baru-20111011-00082
20140812_120342
IMG-20131026-00128-1
20140828_105632-e1416452073956
IMG-20131009-00060-1
20131029_115449-1
C360_2014-12-27-16-01-45-060
20141225_081921
IMG-20150307-WA0001
20131210_075503-1
20151205_153347
IMG-20151205-WA0000

Artikel Terbaru

  • Bertamu ke Pondok Pesantren Buntet Cirebon
  • Hari Kartini: Untuk Kehiduan Berdaya dan Berharkat
  • Berwisata Ke Pantai Ngebum Kendal dan Pantai Marina Semarang
  • Menyiapkan Amalan Manfaat Menjelang Akhir Bulan Rajab
  • Membangun Rumah Tinggal Pada Bulan Rajab
  • Kapan Saat Tarakhir Untuk Kita Laporan SPT?
  • Dua Kisah Anugerah Allah kepada Hamba yang Dicinta-Nya
  • Jadwal Kuliah Smt Genap Siapnya Pertengahan Maret 2018
  • Menuju Bondowoso Menjelang Awal Rajab 1439 H
  • Prosesi Akad Nikah dan Penganten Duduk di Pelaminan

Statistics

  • 1,369
  • 123
  • 2,082
  • 16,272
  • 74,235
  • 1,490,289
  • 148,228
  • 5
  • 987

Archives

  • April 2018 (5)
  • March 2018 (9)
  • February 2018 (9)
  • January 2018 (17)
  • December 2017 (17)
  • November 2017 (17)
  • October 2017 (17)
  • September 2017 (17)
  • August 2017 (17)
  • July 2017 (17)
  • June 2017 (17)
  • May 2017 (17)
  • April 2017 (17)
  • March 2017 (17)
  • February 2017 (17)
  • January 2017 (17)
  • December 2016 (17)
  • November 2016 (17)
  • October 2016 (17)
  • September 2016 (17)
  • August 2016 (17)
  • July 2016 (17)
  • June 2016 (17)
  • May 2016 (17)
  • April 2016 (17)
  • March 2016 (17)
  • February 2016 (17)
  • January 2016 (17)
  • December 2015 (17)
  • November 2015 (17)
  • October 2015 (17)
  • September 2015 (17)
  • August 2015 (17)
  • July 2015 (17)
  • June 2015 (17)
  • May 2015 (17)
  • April 2015 (17)
  • March 2015 (17)
  • February 2015 (17)
  • January 2015 (17)
  • December 2014 (17)
  • November 2014 (17)
  • October 2014 (17)
  • September 2014 (17)
  • August 2014 (17)
  • July 2014 (20)
  • June 2014 (18)
  • May 2014 (19)
  • April 2014 (19)
  • March 2014 (15)
  • February 2014 (15)
  • January 2014 (16)
  • December 2013 (15)
  • November 2013 (14)
  • October 2013 (20)
  • September 2013 (17)
  • August 2013 (17)
  • July 2013 (15)
  • June 2013 (10)
  • May 2013 (17)
  • April 2013 (3)
Copyright 2018 Prof. DR. H.M. Erfan Soebahar
%d bloggers like this: