Berikhtiar Sehat dan Terus Merawat Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19
Sejak bulan Maret 2020, penyebaran wabah virus corona yang banyak dikenal dengan Covid 19, belum juga reda. Walaupun ikhtiar mengatasinya sudah dilakukan sedemikian rupa, yang selalu disiarkan via berbagai media, kondisinya dalam beberapa waktu pernah dirasakan lumayan. Namun, pada bulan September 2020 ini, kondisinya kembali merebak, dan korban yang diakibatkannya malah banyak yang meninggal. Padahal, kondisi mengatasi Covid 19 tidak hanya berurusan dengan kesihatan, malainkan juga berkenaan dengan bidang ekonomi, sosial-keagamaan yang harus diselesaikan, serta politik. Ya, bidang-bidang ini semua layak juga dengan seimbang perlu bersama dipikirkan.
Membiasakan Tiga M Sehari-hari
Di Semarang dan di sejumlah tempat, dalam mengatasi atau mengendalikan wabah Covid 19 ini diatasi dengan membiasakan masyarakat melakukan tiga hal dalam kehidupan sehari-hari.
Pertama, membiasakan memakai Masker (M1=Masker). Di pelbagai tempat, terutama ketika bepergian atau ke luar rumah, masyarakat dihimbau untuk tidak lupa memakai masker. Yaitu memakai kain penyelamat yang menutupi bagian-bagian hidung dan mulut, atau dua lubang yang banyak dimasuki dan menjadi penyebab masuk atau tertular atau menuliarkan covid 19. Dengan memakai masker, maka keselamatan bersama diharapkan lebih bisa diharapkan lestarinya bagi megatasi Covid 19 ini.
Kedua, membiasakan Mencuci Tangan (M2= menyuci tangan). Bukan hanya dari lisan atau mulud dan hidung yang menjadi penyebab dan tersebabnya penularan Covid 19 yang dirasakan berbahaya, tetapi tangan kita tidak kecil pengaruhnya. Bahkan, di tangan ini yang sangat banyak penyebab yang tidak kita sadari sejak dari akibat memegang makanan yang masuk ke mulut, memindahkan virus ketika menutup pintu atau ketika membukanya atau ketika menguncinya. Ketika berjabatan tangan, atau ketika selesai mengobati orang lain. Atau selesai memandikan orang lain.
Ketiga, membiasakan Menjaga Jarak (M3= menjaga jarak).
Doa-Doa Harian
Selain menjaga diri dari tiga M di atas, kebiasaan yang tidak boleh dilupakan adalah memohon keselamatan kepada Allah SWT ketiga pagi dan sore, atau setelah menunaikan salat lima waktu, dan kebiasakan ketika keluar rumah untuk berdoa kepada Allah.
Pertama, biasa tawakkal ketika keluar rumah. Ketika keluar rumah memang tidak bisa ditunda-tunda karena suatu kepentingan yang mesti ditunaikan, rasa tenang tidak boleh ditinggalkan. Kita tenangkan diri lebih dahulu, lalu membaca doa kepasrahan diri. Yaitu Bismillaahi Tawakkaltu ‘Alallaah, Laa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaahil ‘Aliyyil ‘Azhiim. Dengan menyebut Asma Allah, kita berpasrah diri kepada Allah (sang Maha Penjaga, Yang Maha Melindungi), yang tidak ada daya dan kekuatan yang melebihi kekuatan yang dianugerahkan Allah SWT.
Kedua, membaca doa keselamatan. Beberapa doa, yang sudah dibahas di dalam website ini di muka, kita baca lagi.
Ketiga, bersedekah sesuai kemampuan. Dengan bersedekah, banyak jalan yang menyelamatkan atau memudahkan kita untu mendapatkan pertolongan dan perlindungan Allah Swt. Banyak jalan kita bersedekah, misalnya dengan mengeluarkan uang receh 500-san bagi pemikik sepeda motor atau 1000-an bagi pemikik mobil yang dapat kita keluarkan bagi pengemis, atau bagi penolong mempermudah penyebrangan yang kita niatkan untuk sedekah.
Sekian dulu, semoga catatan ini membawa manfaat dan maslahat (Erfan Subahar).