Ungkapan Hikmiyah Ke-20
191. Yang tetap layak disyukuri adalah adanya tatanan hidup bersama, yang bernama negara. Sebab dari wadah negaralah beragam bahasa, budaya, dan peradaban menghi asi kehidupan, juga sejahtera dan makmur terwujud dalam banyak kurun waktu (Erfan S, 26-3-2014).
192. Kendaraan yang baik adalah sarana yang dapat membantu manusia hidup bahagia. Maka membuatnya selalu bersih setelah dipakai, merawatnya dengan open dari waktu ke waktu, serta memakainya untuk tugas ibadah adalah suatu langkah bijak (Erfan S, 27-3-2014).
193. Suatu pegangan yang membantu berpikir sebelum membeli kendaraan: kalau kita memberi mobil atau motor baru, hanya dengan merawat dan nyervis tepat waktu dapat memakainya 5 tahun, tetapi jika membeli bawah tangan ada resiko perawatan selain rutin nyervice (Erfan S, 28-3-2014).
194. Pelajaran berharga di balik perubahan produk-produk mobil baru made in Jepang, Jerman, Amerika, dll yang sering membuat kita terperangah, adalah bahwa faktor kreativitas mestilah dipenuhi bagi menjawab kebutuhan hidup yang berselera (Erfan S, 29-3-2014).
195. Dari petunjuk al-Kitab mesti disadari, banyak ulah manusia yang diam-diam telah merusak agama hanif: ibadah ritual agama itu dikurangi, diubah hingga hanya tinggal sampelnya, Tuhan yang Ahad diubah tuhan menurut persepsinya (Erfan S, 30-3-2014).
196. Entah seperti apa siksa Tuhan kepada orang yang dalam dirinya suka berulah: beragama hanya dari segi yang menguntungkan diri dan nafsunya serta menduga hisab Tuhan bisa dikelabuhi padahal lisan kita besok dikunci-Nya (Erfan S, 31-3-2014).
197. Ungkapan apa pun yang sudah terucap dari lisan kita, ia sudah disaksikan. Maka mengucapkan hanya kata-kata yang benar dan baik-baik saja adalah bernilai tasbih bagi sang pemilik lisan (Erfan S, 1-4-2014).
198. Berbicara hanya yang benar dan baik-baik saja adalah buah utama dari ke- mampuan kita dalam mengendalikan diri, sedang balasan atas prestasi demikian adalah surga (Erfan S, 2-4-2014).
199. Berpolitik antara lain berarti bersiasah dalam rangka kekuasaan. Politik berbudaya adalah bermain cantik dalam politik sehingga menang dengan tanpa kelicikan yang menyakitkan lawan, sedang politik cacat diantaranya adalah dengan memecah dan membuat posisi lawan berantakan (Erfan S, 3-4-2014).
200. Setiap yang bertekad untuk hidup baik dan berhasil tidak pernah gratis. Keseriusan tekadnya mesti diuji sampai terbukti. Jika memang berbukti maka Allahlah pelindungnya, tetapi jika hanya kebohongan maka munafiklah ia sebenarnya. Kerontokan tekadnya pelan-pelan tapi pasti (Erfan S, 4-4-2014).