Ungkapan Hikmiyah Ke-24
241. Ketika gagasan kian langka, penulis idealis kian keder menulis. Mencari ide tulisan sudah kelabakan. Padahalal proyek menulis diri, tidak untuk semua kalangan. Dengan menulis yang kita punya, waktu dua jam, atau setengah jam dapat berbuah tulisan dari cara pandang pilihan sendiri (Erfan S,4-5-2014).
242. Temuan dakhsyat di dunia penulisan adalah konsep paragraf. Dengan paragraf atau alinea, himpunan kalimat bisa dibuat pertalian guna memuat sebuah gagasan, hingga mempermudah mengerti dan memahami pesan, melihat srukturnya, hingga ilmu mudah dikuasai pembaca(Erfan S, 5-5-2014).
243. Dengan kedakhsyatan paragraf, satu persoalan dapat dimengerti total. Sebab satu konsep dapat dipecah jadi tiga, empat, atau sampai berapa pun. Masing-masing dari pecahannya didukung dengan penjelasan, contoh-contoh, atau bukti-bukti dari kalimat atau kutipan kita (Erfan S, 6-5-2014).
243. Masih dengan kedakhsyatan paragraf, kalimat bisa ditata untuk hanya memuat subjet berisi apa yang mau ditulis, attitude opini penulis, juga controlling idea yaitu ide pengontrol kalimat-kalimat kita. Jadinya kalimat bisa terbatas isinya, tidak kesasar muatannya (Erfan S, 7-5-2014).
244. Orang bisa dididik berani melalui menulis paragraf. Misalnya, kita menulis atau berkata: Semarang memiliki banyak kenikmatan sebab di situ tersedia banyak kuniner. Paragraf ini topiknya jelas, sikapnya terbaca, serta terkontrol jelas. Penulis bisa ber sikap menyatakan haknya (Erfan S, 8-5-2014).
245. Ketika penulis bingung menopang dukungan topik paragrapnya, baik diingat pelajaran guru bahasa kita. Cukup kita mendukungnya dengan fakta bukan opini, dengan fakta plus bukti, serta bermacam detail contoh, statistik, dan kutipan-kutipan pendukung kalimat (Erfan S, 9-5-2014).
246. Begitu sudah menguasai unity, yang mencakup kalimat topik atau kalimat utama, kalimat pengontrol, pendukung dan penjelas, hingga kalimat penyimpulnya, di situlah kedakhsyaran paragraf menghebatkan diri kita dalam membuat penulisan yang efektif (Erfan S, 9-5-2014).
247. Dengan melek paragraf, kegusaran menulis tak usah terjadi. Maka tetaplah kita menulis ketika hati redup, ketika gelisah atau khawatir. Sebab, kita tetap bisa menulis. Diri depresi, senang, atau sedih pun bisa menulis. Jika sudah bertekad, menulislah saat ini, tulisan akan tetap jadi (Erfan S, 10-5-2014).
248. Masih gusar alat kerja, ingat komputer atau laptop tidak secepat otak kita bekerja. Dua alat ini hanya membantu mencapai tujuan. Maka data mesti diselamatkan, disimpan. Bolpoin atau pensil bisa untuk alat kerja. Tetap bekerjalah dengan yang teresedia, HP pun bisa untuk menulisnya (Erfan S, 11-5-2014).
249. Setiap kita punya mata air yang perlu disalurkan buat kehidupan. Menulis adalah wadah penyalurnya. Menulislah dari wadah sendiri dulu, sebab menulis membebaskan waktu kita, dan menyulap pesan sederhana menjadi karya yang tidak tak terbayangkan sebelumnya (Erfan S, 12-5-2014).
250. Dalam menulis kita tak boleh berhenti berlatih. Begitu di pikiran ada klik, menulislah sampai wujud, sebab kejayaannya diraih ketika diri tak henti-hentinya bergerak menulis. Maka beruntung, begitu ada klik di batin, kita cari jalan menulis, dan terus bersemangat sampai selesai (Erfan S, 13-5-2014).