Urgensi Melakukan Persiapan Tolal, Sebelum Menunaikan Ibadah Haji
Menunaikan haji merupakan ibadah yang mencakup banyak dimensi. Paling tidak ada dua dimensi pokok dalam ibadah haji, yaitu ruhaniah dan jasmaniyah. Persiapan ruhaniah, sering disebut dengan kesiapan diri menata yang dimulai dengan hati (nata ati). Dengan mulai menata hari jauh-jauh sebelum berangkat haji, banyak kemudahan nanti diperoleh bagi kita dari menunaikan ibadah haji itu.
Begitu selanjutnya, dengan melakukan persiapan jasmaniyah, banyak yang terbantu bagi kita ketika haji yang sesungguhnya sudah kita lakukan. Persiapan jasmaniyah, paling tidak berkenaan dengan bagaimana kita menjaga badan sehat ketika sudah memasuki pekerjaan haji yang sesungguhnya.
Banyak sudut-sudut yang bisa dilihat untuk menyimak ibadah ibadah ini, termasuk persiapan ke arahnya. Maka persiapan total bagi menunaikan ibadah itu dapat dilaksanakan dengan melakukan persiapan penting. Paling tidak persiapan rohaniah dan jasmaniah ini, bermanfaat bagi menyelamatkan diri dari melakukan pelanggaran utama. Yaitu, jangan rafats (berkata tidak senonoh, cabul, rumor-rumor tidak manfaat), jangan fusuq (melakukan dosa besar, perbuatan maksiat), jangan jidal (berdebat atas hal-hal yang tidak mengandung manfaat malah hanya membawa madharat). Semua itu yang dilarang dilakukan oleh orang yang menunaikan ibadah haji (Erfan S).