Akhlak Orang Tua Terhadap Anak (2)
Selanjutnya, pembelajaran yang dapat dipegangi mengenai pembelajaran akhlak kedua orang tua kepada anak-anak kita dapat dilihat dari keterangan Al-Quran dan hadis sebagaimana yang berikut ini.
9. Anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka mesti dididik dengan ajaran agama yang lurus.
مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ
“Tidaklah anak itu dilahirkan, melainkan dengan fitroh/kesucian, maka orang tuanyalah yang akan menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Muslim).
- Anak dilahirkan tanpa ilmu, maka hendaklah dia diajarkan bagaimana memperoleh ilmu dunia dan ilmu akhirat.
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl 16:78).
- Anak dilahirkan dalam keadaan lemah, sehingga dia memiliki hak untuk diajar atau dilatih tentang keterampilan dan kesehatan.
“Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mumin yang lemah.” (HR. Muslim).
- Anak dilahirkan untuk mengemban fungsi ibadah, maka mestilah dia diajar kebiasan ikhlas dalam ibadah.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat 51:56).
- Anak dilahirkan dengan pertanggungjawaban, maka mestilah diajarkan kebaikan-kebaikan moral atau akhlak.
“Maka sesiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar atom, niscaya akan melihatnya. Dan sesiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar atom, niscaya ia kan melihatnya pula.” (QS. Az-Zalzalah 99:7-8).
- Anak termasuk makhluk terbagus, maka mestilah dia dijaga iman dan amal sholih.
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ () ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ () إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
“Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik kejadian, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih.” (QS. At-Tin 95:4-6).
- Anak termasuk makhluk terpandai, maka dia mesti dikembangkan akalnya untuk kemajuan.
“Anak yang energik ketika kecilnya adalah pertanda ia akan menjadi cerdas ketika dewasa.” (HR.Tirmidzi).
- Anak termasuk makhluk yang terpercaya, maka mestilah dibiasakan memegang amanah.
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada-mu sedang kamu mengetahu.” (QS.Al-Anfal 8:27).
- Mestilah kedua orang tua membangun dan melatih anak-anaknya dan berdoa menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.
Dan orang-orang yang berdoa: “Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Furqan 25:74)
Sebagai penerima amanah tentang anak-anak bagi kehidupan, sudah sewajarnya orang-orang tua memegangi akhlak yang terbaik bagi anak-anaknya, supaya anak menjadi anak zaman yang pada gilirannya akan berbuah yang salih kepada kedua orang tuanya, meskipun beliau nanti sudah tidak bersamanya di dalam kehidupan ini.