Berziarah Bersama Ke Makam Para Tokoh Alim Ulama Kota Semarang

Menjelang datangnya awal Ramadhan, kesibukan biasanya bertambah. Selain kesibukan organisasi yang ditangani, kesibukan akademik di UIN Walisongo, juga ada kesibukan berkenaan dengan tugas keorganisasian di lingkungan kota Semarang. Ada juga yang berdekatan waktu melaksanakannya, kadangkala ada yang bersamaan waktu menunaikannya. Untuk Tahun ini yang bersamaan waktu yaitu kegiatan ziarah bersamaan dengan waktu KKL ke IAIN Tulungagung. Maka saya mengambil waktu ke salah satunya, yakni memilih berziarah ke tokoh ulama di Kota Semarang

Ke Makam Tujuh Tokoh
Dengan memulai acara di Makam Ki Ageng Sunan Pandanaran 1 di Mugas, ziarah pertama dimulailah oleh rombongan yang telah dilakukan pembukaannya oleh Walikota Semarang tadi. Setelah membuka acara dengan Pengarahan dan Pembukaan secara resmi oleh Walikota Semarang, Dr. Hj. Ir. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos., maka tahlil secara Jamak dilakukan secara bersama-sama dan dilanjutkkan dengan kunjungan ke makam terdekat yang pertama ini.

Ke Makam Kiai Saleh Darat di Bergota
Lalu rombongan dengan melalui koordinasi kepanitiaan, diarahkam menuju kendaraan yang sudah disediakan untuk menuju ke Bergota, temat tokoh ulama yang ada di jalan Kiai Raden Saleh itu. Karena tahlil sudah diniatkan jamak sebelumnya maka di tempot ini, tahlil dilakukan dengen ringkas, lalu berdoa serta melanjutkan perjalanan ke makam tokoh selanjutnya.

Habib Toha bin Yahya di Jalan Depok
Masih di dalam kota yang tidak berjarak jauh dari Bergota, arah perjalanan ditujukan ke Jalan Depok. Di tepi jalan di situ dilulis nama tokoh, yang pada Tahun 2024 ini sudah terlihat dilakukan penataan yang semakin diperluas. Halaman menusu tempat itu maupun di sekitar makbarah sama dilakukan penataan sehingga terasa bebas jamaah untuk mengambil posisi baik untuk berjalan bersama rombongan maupun untuk mengambil posisi ketika tahlil dan berkirim doa. Di sini kunjungan dilakukan dengan singkat: langsung tahlil, berdoa dan menabur bula yang telah disediakan oleh Panitia.

Ke RM. H. Mohammad Saleh Notoningrat/Kanjeng Pangeran Adipati Terboyo
Makam beliau berada tidak begitu jauh dari Depog. Letaknya masih berada di dalam kota Semarang. Bagi yang masih ingat Terminal Terboyo, maka makam beliau ini berada di kawasan yang tarletan antara kota Semarang dan Terminal Terboyo; agak ke dalam sedikit dari Jalan Raya. Dengan memasuki ruangan masjid dan memarkir kendaraan kita, mąką makan tokoh ini bereda beberapa meter di belakang Masjid. Acara yang dilakukan di tempat ini, mirip dengan sebelumnya. Setelah duduk-duduk sebentar menunggu hadirnya seluruh anggota rombongan, maka acara dilakukan. Dimulai dengan melakukan tahlil ringkas, doa dibacakan, lalu dilanjutkan denga penebaran bunga.
Setelah dari maqbarah, rombongan diberi kesempatan untuk menikmati sajian snack dan minunam sebelum akhirnya, sama pamit untuk melanjutkan ziarah atau perjalanan ke makam berikutnya.

Habib Hasan bin Toha di Lamper
Lalu acara dilanjutkan ke Habib Hasan bin Toha yang ada di Lempersari. Jarak dengan Depok sudah agak berjauhan, dilalui dengan menempuh jalan-jalan yang tidak begitu lebar namun supir yang suah biada melewati jalan itu terasa lancar mengendalikan kendaraan yang dibawanya. Masih seperti sebelumnya selain dihantar oleh petugas dari Kominfo, satu mobil yang kami nakie serta satu bus yang memuat rombongan, memakai acara yang lebih kurang sama dengan yang sebelumnya.Acara lengsung tahlil, lalu dilanjutkan dengan doa serta penaburan bunga sebagai pertanra Akhir dari acara kunjungan ini.

KH Abdullah Sajad di Sendangguwo
Dari lemper, ziarah diarahkan bagian timur kota Semarang, yaitu ke sesepuh dari Pondok Pesantren Ad-Dainuriyah. Jika selama ini kita kenal nama Bapak KH Dzikron Abdullah, atau Pak Anashom, maka beliau ini adalah sesepuh dari Kiai Dzikron atau Ibu Anashom. Tempatnya berada di jalan yang dapat dilalui oleh satu mobil. Sulit untuk berpapasan dengan kendaraian lain. Namun, dapat dilalui oleh rombongan dengan lancar dan baik.
Tempat makbarahnya ada di atas, memerlukan persiapan yang baik bagi pengunjung yang sudah berusia, untuk berkunjung ke tempat itu.
Di sini, kunjungan agak memakan waktu lama. Selain disampaikan pengenalan kawasan sejak mana sendangnya, apa masih ada gulnat, juga untuk mengenal kesejarahan yang di sekitar makam beserta para tokoh yang berjasa yang juga kayak diketahui secara detail proses penghunin beliau di tempat bersejarah.

KH Imam Syafi’i Piyoro Negoro (Luhur Dondong)
Dari kota Semarang bagian timur, kunjungan atau ziarah lalu diarahkan ke belahan barat. Yaitu ke daerah Mangkang.Ternyata di daerah ini, ada tokoh bersejarah yang bernama KH Imam Syafi’i Piyoro Negoro. Tokoh ini menurut penuturan yang mengenalnya, termasuk tokoh yang dari segi usia lebih sepuh dari Kiai Saleh Daran al-Samarangi. Namun, karena belum banyak ditulis, maka tidak banyak dikenal kisah lengkap mengenai tokoh ini.
Pada kesempatan lain, bila data-datanya ditemukan Insya Allah tulisan ini akan dilengkapi (Erfan Subahar).

2549

2,549 thoughts on “Berziarah Bersama Ke Makam Para Tokoh Alim Ulama Kota Semarang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *