Berziarah ke Sunan Ampel: Maghrib Selasa Malam Rabu
Pada hari kedua dari ziarah kami, hari Selasa, acara diakhiri dengan berziarah ke Sunan Ampel di Surabaya. Kendaraan sampai di wilayah ini menjelang maghrib. Padahal kawasan Ampel sekarang sudah begitu luas dan diadakan pemugaran, termasuk berkenaan dengan pemarkiran dan pelapisan satu sab bagi pedagang kaki lipa di depan masing-masing toko yang sudah ada di Ampel Surabaya.
Ziarah lalu Belanja
Di Ampel kami selalu membedakannya dengan di tempat lain. Untuk berbelanja di tempat lain, kami biasa menahan diri, kecuali untuk berbelanja barang-barang sederhana dan makan ringan, karena untuk membeli barang-barang seperti akaian baju, gamis, dan sarung yang bernilai kebanyakan dapat diusahakannya di Ampel Surabaya.
Maka begitu sampai ke wilayah Ampel, kami bersepakat untuk salat Maghrib Isyak dulu dengan Jamak takdim qashar, dan setelah setelah itu baru kami berziarah ke maqbarah. Namun, ada aturan yang memang layak diindahkan, bahwa ziarah yang tepat adalah dilakukan setelah selesai salat lima waktu, dan menjelang adzan salat lima waktu, biasanya tempat ziarah ditutup sampai selesainya salat berjamaah di Masjid Jami’ Ampel Surabaya.
Demikianlah yang diberlakukan kepada semua pengunjung. Sekalipun mereka sama berjubel ingin masuk ke makbarah, padahal saat itu sudah menjelang datang waktu salat Isyak, maka maqbarah pun ditutup pintunya sampai para pengunjung sama menyaksikan selesainya salat Isyak secara berjamaah di Masjid Ampel.
Banyak perubahan di sekitar makbarah. Selain direnovasi menjadi terkesan longgar dan lebar, makbarah sudah diperbaiki keramiknya dengan keramik yang sangat bagus, lalu diberi tutup sejenis kaca yang tembus sinar sehingga suasana tetap seperti tanpa diberi kaca penutup.
Seperti yang dilaksanakan di tempat-tempat sebelumnya, di makbarah Sunan Ampel ini acara kami setelah menyampaikan salam, mempertegas niat menunaikan nadzar, lalu tahlil dan doa, serta menunaikan hajat individual secara khusuk sesuai yang ada di hati mereka masing-masing. Begitu acara di makbarah selesai kami lalu berpindah ke acara lain, yakni berbelanja.
Persiapan Umroh
Selain membelikan pekaian untuk anak-anak dan para cucu, sesuai pesan dan kesepakatan sebelumnya. Khusus untuk saya dan Ibunya, membeli pakaian dan perangkat untuk bekal menunaikan umrah ke Haramain, yang akan dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2020.
Selesai dari berbelanja, acara kami arahkan ke rencana lain, yaitu menuju ke Pasuruan untuk menyegarkan kesihatan kami sekeluarga.
Setelah bermalam di Rest Area dan sekaligus salat malam, maka setelah mandi kami melanjutkan kunjungan selingan. Fokus kami ke desa Kraton yang ada di wilayah Kabupatan Pasuruan, yaitu menujukan diri ke tempat Ustadz Sobari yang biasa menangani pijat sarab dengan asmak. Sudah beberapa tahun ini kami sekeluarga menyempatkan diri untuk melewati tempat ini di setiap ada kunjungan ke Jawa Timur.
Kraton Pasuruan dan Saran Langsung ke Cirebon
Dari kunjungan kami ke Desa Kraton, ada pertimbangan baik dari Ustadz Sobari. Kami dipertimbangkan, baiknya langsung saja berkunjung ke Sunan Gunung Jati pada hari Rabu ini juga, supaya beban langsung selesai. Menurutnya, kalau pulang ke Semarang dulu nanti masih mikir lagi untuk menuju ke Cirebon. Namun, kalau langsung mikir hari ini ke Cirebon, bisa jadi sebelum Isyak nanti kita ini sudah sampai ke Cirebon.
Nah, atas saran atau pertimbangan itu dan setelah disepakati diantara anggota rombongan bersama supir, akhirnya kami menujukan kunjungan ke Cirebon dengan berhenti mandi dulu di Semarang dan salat. lalu langsung kami menujukan diri ke Cirebon (Erfan Subahar).
Asslm prof… boleh tau alamat lengkap ustad sobari… makasih prof
Jalan Raya Ngempit Krajan, Kraton, Pasuruan
Indonesia